Liputan6.com, Cilacap - Al-Qur’an menggunakan banyak diksi untuk menyebut hari kiamat. Sebagaimana diketahui untuk menyebut kiamat Al-Qur’an menggunakan beberapa kata seperti Yaumul Hasyr, Yaumu Baats, Yaum Ad-Din dan masih banyak lagi.
Oleh sebab itu, kata-kata tersebut kita kenal sebagai nama-nama lain hari kiamat.
Baca Juga
Advertisement
Banyaknya kata yang digunakan menunjukkan bahwa setelah kehancuran alam semesta atau kiamat ini masih terdapat rentetan peristiwa mengerikan lainnya yang bertalian dengan peristiwa dahsyat ini.
Namun dari banyaknya kata yang artinya kiamat ini, ada beberapa kata yang menandakan bahwa kiamat ini sangat dekat. Hal ini diperkuat berdasarkan keterangan beberapa hadis Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa kiamat sudah dekat.
Oleh sebab itu, maka seharusnya kita mempersiapkan sebaik dan sebanyak mungkin bekal berupa amal sholeh untuk kehidupan di akhirat nanti.
Simak Video Pilihan Ini:
Diksi yang Menunjukan Sangat Dekatnya Waktu Kiamat
Menukil Hidayatullah.com Untuk menyebut hari kiamat, Al-Qur’an menggunakan kata 'ghadan' atau ‘hari esok’ yang menandakan sangat dekatnya terjadinya hari kiamat. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaknya setiap diri kalian memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk Hari Esok.” (QS: al-Hasyr [17]: 19)
Para mufassir, seperti Imam Ibnu Katsir dan Imam al-Qurthubi, umumnya sepakat bahwa yang dimaksud dengan “Hari Esok” adalah Hari Kiamat. Hari Kiamat disebut “Hari Esok”, menurut sebagian mufassir, karena begitu dekat kedatangannya, seperti datangnya esok hari.
Hari Kiamat adalah penanda awal alam akhirat. Hari Kiamat terjadi saat malaikat meniup sangkakala yang pertama. Tiupan pertama ini menghancurkan seluruh kehidupan di jagat raya.
Tiupan pertama disusul dengan tiupan kedua yang membangunkan kembali semua mahluk. Inilah yang Allah SWT gambarkan dalam al-Quran:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
“Ditiuplah sangkakala. Lalu matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi. Tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS: az-Zumar [39]: 68).
Demikian pula dengan kata 'as-sa’ah' yang artinya waktu yang sangat sebentar atau sesaat. Menukil Republika.co.id, menurut pakar tafsir yang juga anggota dewan pakar Pusat Studi Al-Quran Jakarta, KH Muhammad Arifin, kata sa'ah secara harfiah berarti waktu sesaat, atau juga waktu yang pendek.
Itu sebabnya Al-Quran menyebut hari kiamat dengan sebutan as sa'ah. Sebab hari kiamat terjadi demikian tiba-tiba yang membuat segala sesuatu menjadi berubah seketika itu juga.
Dalam Alquran surat Taha ayat 15, Allah SWT telah menegaskan kepada manusia tentang hari kiamat yang pasti akan datang.
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ
“Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.”
Akan tetapi kiai Arifin yang juga alumni studi Islam dan bahasa Arab Universitas Al Azhar Kairo Mesir mengatakan Allah SWT merahasiakan tentang kapan waktunya kiamat.
Tidak ada satupun makhluk yang mengetahui tentang kapan waktunya kiamat akan terjadi. Bahkan para nabi dan rasul pun tidak mengetahuinya.
Advertisement
Hadis Nabi yang Menerangkan Kiamat Sangat Dekat
Menukil laman Islami Liputan6.com tentang sangat dekatnya waktu kiamat ini banyak dijelaskan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW. Dekatnya kiamat beliau isyaratkan dengan jari tengah dan jari telunjuk.
بعثت انا والساعة كهاتين ويقرن بين اصبعية السبابة والوسطى
“Aku diutus (dan perbandingan antara masa diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah).”
Hadis di atas disampaikan Rasulullah SAW ketika berkhutbah. Matanya memerah, suaranya begitu keras, dan terlihat begitu marah sehingga seolah-olah beliau meneriaki pasukan.
Kemudian Nabi SAW bersabda, “Jarak antara pengutusanku dan hari kiamat bagaikan dua jari ini.”
Al Qodhi mengatakan, ”Ini menunjukkan sangat dekatnya kiamat dan diutusnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Juga menunjukkan bahwa tidak ada jari di antara keduanya dan berarti tidak ada Nabi lagi antara diutusnya beliau shallallahu ’alaihi wa sallam dan hari kiamat. (Syarh Muslim, 3/247)
Dalam tafsir Al Baghowi (tafsir surat An Nahl : 2), Ibnu Abbas mengatakan, ”Diutusnya Nabi Muhammad SAW merupakan tanda datangnya hari kiamat. Tatkala Jibril AS yang menjadi utusan kepada Muhammad SAW melewati penghuni langit. Para penghuni langit tersebut mengatakan,”Allahu akbar, sebentar lagi terjadi kiamat.”
Gambarannya, jari tengah itu adalah umur kehidupan di dunia ini hingga hari kiamat. Sedangkan jari telunjuk adalah lamanya waktu mulai dunia ini ada hingga pengutusan Nabi Muhammad SAW.
Dalam hadis lain dijelaskan kedekatannya waktu kiamat dengan diutusnya Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa diutusnya beliau ini merupakan awal embusan angin kiamat.
بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.
“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.”
Bahkan yang lebih mengerikan lagi yaitu bahwa hampir-hampir saja kiamat ini terjadi mendahului Rasulullah SAW.
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ جَمِيعًا إِنْ كَادَتْ لَتَسْبِقُنِي.
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat secara bersamaan, hampir saja dia mendahuluiku.”
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul