IHSG Masih Rawan Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Desember 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.173,7.092 dan level resistance 7.306,7.346 pada Jumat, 29 Desember 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Des 2023, 08:20 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (29/12/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan koreksi pada perdagangan saham Jumat (29/12/2023). IHSG akan menguji level 7.150-7.210 jelang akhir pekan ini.

IHSG menguat 0,8 persen ke posisi 7.304 disertai dengan munculnya volume pembelian pada perdagangan saham Kamis, 28 Desember 2023.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengingatkan mewaspadai akan posisi IHSG yang sudah berada pada akhir wave v dari wave (i) sehingga penguatan IHSG sudah relatif terbatas dan rawan berbalik koreksi.

“Adapun area koreksi terdekat dari IHSG akan menguji 7.150-7.210 sekaligus untuk membentuk awalan dari wave (ii) dari wave (iii),” ujar Herditya.

Ia prediksi IHSG akan berada di level support 7.173,7.092 dan level resistance 7.306,7.346 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Samuel Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak sideways seiring sentimen global dan regional. Pada perdagangan Jumat pagi, indeks Nikkei dibuka melemah 0,20 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones menguat 0,14 persen, indeks S&P 500 bertambah 0,04 persen, sedangkan indeks Nasdaq melemah 0,03 persen. Wall street menanjak seiring proyeksi penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang memberikan sentimen positif bagi pasar.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT BFI Finance Tbk (BFIN), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).


Rekomendasi Teknikal

Level penutupan ini sekaligus menandakan posisi penutupan tertinggi sepanjang 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness

Saham ADMR menguat 2,6% ke 1.365 disertai munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA20.

"Kami perkirakan, posisi ADMR saat ini berada pada bagian dari wave ii dari wave (c) dari wave [iii], sehingga pergerakan ADMR masih rawan berbalik terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.200-1.305

Target Price: 1.475, 1.575

Stoploss: below 1.120

 

2.PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) - Spec Buy

Saham ASRI menguat 0,6% ke 164 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi penguatan ASRI belum mampu menembus MA20.

"Selama ASRI masih mampu di atas 158 sebagai stoplossnya, maka posisi ASRI saat ini diperkirakan berada di awal wave (i) dari wave [iii]," kata dia.

Spec Buy: 161-164

Target Price: 168, 175

Stoploss: below 158

 

3.PT BFI Finance Tbk (BFIN) - Buy on Weakness

Saham BFIN menguat 1,3% ke 1.180 disertai dengan volume pembelian, pergerakan BFIN pun mampu berada di atas MA20.

"Kami memperkirakan, posisi BFIN saat ini berada di awal wave [iii] dari wave 3 atau wave [iii] dari wave C," kata dia.

Buy on Weakness: 1.125-1.170

Target Price: 1.210, 1.305

Stoploss: below 1.110

 

4.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness

Saham MDKA menguat 0,4% ke 2.690 tetapi disertai oleh munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, posisi MDKA saat ini diperkirakan berada di awal wave (ii) dari wave [c], sehingga MDKA masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 2.480-2.610

Target Price: 2.830, 3.280

Stoploss: below 2.260

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 28 Desember 2023

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus posisi 7.300 pada perdagangan saham Kamis (28/12/2023). Penguatan IHSG di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG melambung 0,80 persen ke posisi 7.303,88. Indeks LQ45 menguat 0,86 persen ke posisi 977,07. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.308,20 dan terendah 7.262,25. Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG.210 saham melemah dan 248 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 879.876 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.415. Investor asing beli saham Rp 1 triliun pada perdagangan Kamis pekan ini. Namun, sepanjang 2023, investor asing mencatat aksi jual saham Rp 7,06 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham properti menguat 2,38 persen dan memimpin penguatan. Selain itu, sektor saham energi naik 0,32 persen, sektor saham basic menanjak 0,15 persen, sektor saham industri melambung 0,51 persen dan sektor saham nonsiklikal bertambah 1,28 persen.

 


Sektor Saham

Ilustrasi IHSG (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,56 persen, sektor saham keuangan menguat 1,16 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,07 persen. Sementara itu, sektor saham transportasi melemah 0,74 persen dan sektor saham kesehatan tergelincir 0,35 persen.

Di tengah penguatan IHSG, saham GOTO stagnan di posisi Rp 85 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.191 kali dengan volume perdagangan 15.939.002 saham. Nilai transaksi Rp 135,7 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,27 persen ke posisi Rp 9.400 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 9.425 dan terendah Rp 9.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.607 kali dengan volume perdagangan 720.432 saham. Nilai transaksi Rp 676,4 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya