Perusahaan Asal Hong Kong Hentong Jadi Pengendali Baru Voksel Electric

Hentong Optic-Electric International Co Ltd wajib melakukan penawaran tender wajib usai mengambilalih saham mayoritas Voksel Electric (VOKS).

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Des 2023, 11:10 WIB
PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mengumumkan ada pengambilalihan saham Perseroan sehingga ada pengendali baru yakni Hengtong Optic-Electric International Co Ltd. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mengumumkan ada pengambilalihan saham Perseroan sehingga ada pengendali baru yakni Hengtong Optic-Electric International Co Ltd, perusahaan holding investasi dan perdagangan asal Hong Kong.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (29/12/2023), sebelum pengambilalihan, Hengtong dan Perseroan memiliki hubungan afiliasi secara tidak langsung.

Hengtong memiliki secara tidak langsung 1.250.000.000 saham atau 1,25 miliar saham yang mewakili sekitar 30,08 persen dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan oleh Perseroan. Saham tersebut dimiliki melalui perantara pedagang efek DBS Vickers Hong Kong Limited.

"Penerima manfaat dari pengendali baru adalah Cui Wei dan Cui Genliang,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Hentong pun berkewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib seperti yang diatur dalam POJK 9/2018.

Adapun pada 22 Desember 2023, Hengtong telah melakukan transaksi pembelian atas saham-saham milik pemegang saham penjual. Jumlah saham Voksel Electric yang dibeli itu sebanyak 1.785.682.245 atau 1,78 miliar saham yang mewakili sekitar 42,97 persen dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor dari perusahaan. Hengtong membeli saham VOKS dengan harga Rp 226 per saham sehingga total dana pembelian mencapai Rp 403,56 miliar.

"Atas pelaksanaan transaksi tersebut, Hengtong kemudian menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan,”

Perseroan menyebutkan alasan Hengtong mengambilalih atas aham mayoritas di Perseroan sebagai investasi dan memberikan nilai tambah bagi Hentong. Hal ini seiring Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang berkembang yang bergerak di bidang industri, pemasaran jasa kelistrikan dan telekomunikasi.

Setelah transaksi pembelian saham itu, kepemilikan saham VOKS oleh Hengtong menjadi 3.035.682.245 saham atau setara 73,05 persen dari seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan diseotr penuh yang dimiliki oleh Hentong secara langsung dan tidak langsung.

Pada perdagangan Jumat, 29 Desember 2023 pukul 10.57 WIB, saham VOKS stagnan di posisi Rp 218 per saham. Saham VOKS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 220 per saham. Saham VOKS berada di level tertinggi Rp 222 dan terendah Rp 218 per saham. Total frekuensi perdagangan 75 kali dengan volume perdagangan 36.194 saham. Nilai transaksi Rp 795,8 juta.


Meneropong Prospek Bisnis Voksel Electric pada 2023

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Voksel Electric Tbk (VOKS) melihat prospek bisnis tahun depan akan dipengaruhi kabar baik dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen. Direktur Voksel Electric Rizal Nangoy mengatakan, saat ini pandemi COVID-19 mulai terkendali dan kondisi ekonomi dalam negeri juga relatif lebih baik dibandingkan dengan global. 

“Secara keseluruhan, ekonomi positif 5 persen itu kabar baik bagi prospek bisnis tahun depan,” kata Rizal dalam paparan publik Voksel Electric, Jumat (16/12/2022).

Di sisi lain, ancaman resesi global menjadi pertimbangan Voksel Electric dalam mengambil langkah strategis tahun depan.

“Secara internal keputusan bisnis dilakukan dengan pertimbangan yang prudent dan memitigasi semua risiko kemungkinan timbul,” kata dia.

Sementara itu, saat ini Voksel Electric sudah memiliki kontrak dengan mitra bisnis, termasuk PT PLN (Persero) dalam menggarap proyek Material Distribusi Utama (MDU). Bahkan, Voksel Electric juga memiliki kontrak dengan mitra bisnis lainnya, termasuk telekomunikasi. 

Rizal mengatakan, dalam menghadapi situasi yang menantang, pihaknya akan melakukan diversifikasi bisnis, baik secara pasar hingga ekspor. 

“Di samping itu melakukan pengembangan produk untuk bisa memenuhi kebutuhan pasar di masa depan,” ujar dia. 

 


Belanja Modal 2023

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Voksel Electric Tbk PT(VOKS) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 70 miliar pada 2023. 

Direktur Voksel Electric, Ferry Suarly menuturkan, pihaknya menganggarkan belanja modal tersebut untuk peningkatan kapasitas dan efisiensi. 

“Untuk 2023, kami menganggarkan capex sekitar Rp 70 miliar untuk peningkatan kapasitas dan efisiensi,” kata Ferry dalam paparan publik VOKS, Jumat (16/12/2022).

Dia mengatakan, anggaran belanja modal tersebut mengikuti kondisi keuangan, perkembangan ekonomi dan bisnis pada tahun depan. 

Sementara itu, VOKS juga telah menyiapkan beberapa strategi dalam meningkatkan margin profitabilitas.  Direktur Voksel Electric , Rizal Nangoy mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan harga jual di tengah ketidakpastian yang terjadi.

“Memahami tantangan di tengah ketidakpastian termasuk kemungkinan kenaikan harga bahan baku. Kami memiliki beberapa strategi mulai dari penyesuaian harga jual, menyesuaikan dengan dinamika perkembangan harga bahan baku,” kata Rizal.

Rizal juga menjelaskan, strategi dalam menghadapi dinamika harga bahan baku, pihaknya akan melakukan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

 


Strategi Perseroan

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

“Strategi kami dalam menghadapi dinamika harga bahan baku, kami juga melakukan perbaikan secara terus menerus, berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja,” kata dia. 

Tak hanya itu, VOKS juga telah menyiapkan strategi pertumbuhan ke depan, seperti perluasan jaringan pemasaran dan hubungan kerja sama yang baik dengan pelanggan. Perluasan bisnis melalui Inovasi dan pengembangan produk dan layanan unggulan.

Kemudian, meningkatkan keunggulan operasi dan produktivitas serta efisiensi melalui inovasi dan rekayasa ulang bisnis proses. Perluasan brand awareness dan corporate image melalui produk dan layanan yang baik. Selain itu, ada juga pengembangan kompetensi karyawan sesuai dengan nilai-nilai inti perusahaan.

Perusahaan yang didirikan pada 19 April 1971, sudah genap berusia 51 tahun. Saat ini Voksel Group bertransformasi menjadi penyedia total solusi kabel berkelas dunia di Indonesia. Perseroan merupakan produsen kabel, termasuk menangani proyek instalasi dan konstruksi infrastruktur kabel listrik dan telekomunikasi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya