Liputan6.com, Jakarta - Adaptasi dari gim The Last of Us, menjadi serial TV yang paling banyak dibajak di tahun 2023 ini, menurut situs TorrentFreak.
Popularitas dari The Last of Us ini mengalahkan serial HBO lainnya yaitu House of the Dragon, yang jadi acara nomor dua paling banyak dibajak tahun ini.
Advertisement
Mengutip situs TorrentFreak, Sabtu (30/12/2023), selama beberapa tahun, secara berturut-turut, Game of Thrones menempati serial yang paling banyak dibajak.
Setelah serial itu berakhir, rilisan Disney Plus seperti Wandavision dan The Mandalorian, meraih gelar tersebut masing-masing di tahun 2020 dan 2021.
Namun di 2022, prekuel Game of Thrones, House of the Dragon yang juga digarap HBO, merebut gelar tersebut, hingga posisi serial paling banyak dibajak dalam setahun diambil serial The Last of Us tahun ini.
Selain itu, serial garapan Disney seperti Loki dan The Mandalorian juga masuk ke dalam jajaran acara yang paling banyak bajakannya tahun 2023. Menurut TorrentFreak, konten-konten dari layanan streaming berlangganan mendominasi 10 besar.
"Dengan lanskap streaming saat ini yang begitu terfragmentasi, nampaknya banyak orang lebih memilih membajak daripada membayar langganan 'lainnya,'" tulis TorrentFreak.
Data ini sendiri diambil berdasarkan traffic BitTorrent, yang mewakili sebagian kecil dari lanskap pembajakan. Menariknya, di tahun ini, tidak ada konten dari Netflix yang masuk 10 besar paling banyak dibajak.
TorrentFreak berasumsi, ada kemungkinan pengguna Netflix tidak menghentikan langganan mereka, mengingat platform tersebut jadi punya dominasi di sebagian besar negara.
10 Serial TV Paling Banyak Dibajak di 2023
- The Last of Us (HBO)
- The Mandalorian (Disney Plus)
- Loki (Disney Plus)
- Ahsoka (Disney Plus)
- Secret Invasion (Disney Plus)
- Silo (Apple TV)
- Monarch: Legacy of Monsters (Apple TV)
- Tulsa King (Paramount Plus)
- Gen V (Amazon Prime)
- Ted Lasso (Apple TV)
Pesan Vidio Buat Hindari Konten Bajakan
Adapun, menonton konten bajakan memiliki risikonya tersendiri, tak cuma serial TV, tapi juga siaran langsung olahraga. Hal ini juga diperingkatkan oleh platform Vidio.
Hal ini dipesankan melalui talkshow yang bertema "Himbauan untuk Menghindari Konten Premies League Bajakan Guna Mengantisipasi Risiko Pencurian Data Hingga Kualitas Tayangan Buruk dari Streaming Ilegal."
Vidio juga memberi kesempatan pada penggemar sekaligus pelanggan legal Vidio untuk berinteraksi secara virtual dengan Owen Hargreaves, legenda sepak bola legendaris asal Inggris.
Hermawan Sutanto selaku CEO & COO Vidio mengatakan, “Vidio tidak hanya menyiarkan Liga Inggris tapi juga ingin meraih engagement dari pelanggan. Tidak hanya secara online, tetapi juga pada kesempatan tertentu kami akan menghadirkan Owen secara offline.”
Hermawan juga mengungkapkan akan mengundang lebih banyak pemain-pemain legend untuk penggemar di Indonesia selama Liga Inggris 2024-2025. Selain itu, CEO & COO Vidio tersebut mengungkapkan bahwa Vidio memiliki keunggulan untuk tayangan olahraga.
Advertisement
Tantangan Siarkan Tayangan Olahraga
"Kami ingin menjadi home of sport, sehingga kami harus memiliki banyak properti sport yang disukai dan dicintai masyarakat Indonesia,” ungkap Hermawan, di Jakarta, Jumat (15/12/2023)
“Kami ingin terus menayangkan event-event internasional yang multisport, mulai dari olympics sampai world cup. Selain sport, kami juga menayangkan entertainment,” tambahnya.
Adapun tantangan untuk Vidio sendiri, Hermawan mengungkapkan bahwa tayangan sport itu live alias siaran langsung. Maka dari itu, Vidio memiliki kekuatan teknologi, dengan mengerahkan 200 engineer Indonesia.
Sebagai official broadcaster pertandingan-pertandingan lokal dan internasional, Vidio memahami pentingnya menjaga integritas olahraga dan mendukung para penggemar sepakbola dengan pengalaman menonton yang tak terganggu.
Meski demikian, diakui bahwa sebagian masyarakat Indonesia nyatanya masih tertarik untuk mengakses konten bajakan alias ilegal.
Bahaya Aplikasi Bajakan
Terkait banyaknya platform streaming video ilegal, Hermawan menyebutkan, "bahaya aplikasi sideload sangat berisiko bagi penggunanya. Ada banyak malware dan adware di platform-platform ilegal, seperti iklan judi atau pornografi."
Vidio sebagai platform streaming video legal terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan saat menonton. Bahkan, Vidio juga menggalakkan #BerhentiNontonBajakan.
Berbagai upaya telah dilakukan Vidio, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan terhadap situs, akun media sosial, dan aplikasi pembajakan.
Masyarakat juga dilibatkan dalam melaporkan aktivitas pembajakan, melaporkan pembajak ke aparat hukum, dan memberikan edukasi kepada masyarakat akan resiko mengakses konten bajakan.
Advertisement