Pewaris L’Oreal Francoise Bettencourt Meyers Jadi Perempuan Pertama yang Catat Kekayaan Rp 1.542 Triliun

Saham L’Oreal yang berada pada rekor tertinggi turut berdampak terhadap kekayaan Francoise Bettencourt Meyers, wanita terkaya di dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Des 2023, 15:30 WIB
Pewaris L’Oreal dan perempuan terkaya di dunia, Francoise Bettencourt Meyers menjadi perempuan pertama yang memiliki kekayaan USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.541 triliun. (MARTIN BUREAU/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pewaris L’Oreal dan perempuan terkaya di dunia, Francoise Bettencourt Meyers menjadi perempuan pertama yang memiliki kekayaan USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.541 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.418) berdasarkan versi Bloomberg.

Mengutip CNN, ditulis Jumat (29/12/2023), menurut indeks miliarder Bloomberg yang mencantumkan Francoise Bettencourt Meyers sebagai orang terkaya ke-12, tepat di atas Mukesh Ambani dan di bawah Carlos Slim. Sebelumnya Carlos Slim mencatat posisi pertama sebagai orang kaya di Amerika Selatan yang kekayaanya lewati USD 100 miliar.

Adapun saham L’Oreal berada pada rekor tertinggi. Saham  L’Oreal meningkat 35 persen pada 2023 karena konsumen terus berbelanja produk mewah sejak pandemi COVID-19.

Menurut L’Oreal, pada 2022, Bettencourt Meyers dan keluarganya memiliki lebih dari 34 persen saham perusahaan. Bettencourt Meyers adalah anak tunggal Liliane Bettencourt yang ayahnya, Eugene Schueller mendirikan grup L’Oreal. Ia mewarisi kepemilikan dari ibunya saat Bettencount meninggal pada 2017.

Bettencourt Meyers menjadi chairwoman perusahaan induk keluarga, Tethys, dan wakil ketua dewan direksi L’Oreal Group.Perusahaan kosmetik terbesar di dunia yang memiliki portofolio merek yang luas mulai dari Lancome hingga Maybelline memiliki penjualan lebih dari 38 miliar euro atau sekitar USD 42 miliar pada 2022, berdasarkan laporan perusahaan.

Awal 2023, L’Oreal membeli merek Australia Aesop dalam kesepakatan senilai USD 2,5 miliar, akuisisi merek terbesar yang pernah dilakukan oleh raksasa kecantikan Prancis. Rekor sebelumnya adalah pembelian YSL Beaute senilai USD 1,7 miliar pada 2008, menurut data dari Dealogic.

Kekayaan Bettencourt Meyers masih relatif kecil jika dibandingkan dengan chairman LVMH Bernard Arnault. Orang terkaya kedua di dunia ini mencatat kekayaan bersih USD 179 miliar atau sekitar Rp 2.760 triliun.


Perempuan Terkaya Dunia Pemilik L'Oreal Francoise Bettencourt Meyers Ajak McKinsey Urusi Bisnis Keluarga

Ilustrasi Orang Kaya

Sebelumnya diberitakan, perempuan terkaya  di dunia Francoise Bettencourt Meyers menyewa McKinsey & Co untuk meningkatkan pendapatan di perusahaan investasi milik keluarganya. Langkah mengajak kerja sama McKinsey & Co ini dilakukan saat  terjadi lonjakan nilai saham perusahaan kosmetik L'Oreal Group yang diwariskan oleh kakeknya.

Dilansir dari Gulf News, Minggu (5/3/2023), menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis waktu setempat, Tethys Invest SAS yang merupakan perusahaan investasi milik Francoise Bettencourt Meyers telah menunjuk Cyrielle Villepelet sebagai direktur pelaksana untuk bekerja bersama Chief Executive Officer Alexandre Benais.

Villepelet baru-baru ini menjadi mitra di kantor konsultan McKinsey di Paris, bekerja di industri barang mewah, mode, dan konsumen.

Bettencourt Meyers berada di dewan direksi L'Oreal bersama kedua putranya, Jean-Victor Meyers dan Nicolas Meyers.

Tethys berinvestasi di area yang berbeda dengan L'Oreal, dengan begitu tidak ada persaingan antara keduanya. 

Tahun lalu perusahaan itu membeli pengecer berusia satu dekade Sezane bersama perusahaan ekuitas swasta General Atlantic. Lalu pada 2017 berinvestasi di operator rumah sakit swasta Prancis Elsan. Perusahaan ini sebagian didanai oleh dividen L'Oreal.

 


Pemegang Saham Tunggal

Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Bettencourt Meyers menjadi pemegang saham tunggal terbesar di L'Oreal dengan hampir 35 persen saham. Dia termasuk salah satu dari trio raksasa mewah Prancis yang perusahaannya mendapat keuntungan dari permintaan akan riasan, pakaian, dan perhiasan kelas atas.

Kelompok ultra-kaya itu termasuk Bernard Arnault, orang terkaya di dunia dan pendiri kerajaan mode LVMH, dan saingannya Francois Pinault, yang memulai Kering SA, pemilik merek seperti Gucci dan Balenciaga.

Kini Arnault telah bernilai USD 188,5 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index, sementara Bettencourt Meyers berada di peringkat ke-11 dengan perkiraan kekayaan mencapai USD 81,5 miliar dan Pinault berada di peringkat ke-30 dengan harta USD 41,3 miliar.

Dengan reputasi tertutup, Bettencourt Meyers berada di dewan direksi L'Oreal bersama kedua putranya, Jean-Victor Meyers dan Nicolas Meyers.

Dia telah menulis dua buku dan dikenal karena bermain piano berjam-jam setiap hari. Dia mendapatkan kekayaannya setelah kematian ibunya pada 2017, Liliane Bettencourt.

 


Negara Ini Jadi Surga Baru Orang Kaya Dunia Sembunyikan Aset

Burj Al-Arab dilihat dari Souk Madinat Jumeirah, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sebelumnya diberitakan, selama beberapa dekade, banyak miliarder terkaya di dunia memilih untuk menjaga aset mereka di luar negeri mulai dari Kepulauan Cayman, Swiss, hingga Kepulauan Virgin Britania Raya.

Uni Emirat Arab kini menjadi pusat kekayaan baru yang sangat populer di kalangan para orang kaya dunia.

Orang terkaya di bidang Cryptocurrency, Zhao Changpeng, keluarga Adani dari India, miliarder hedge fund Ray Dalio, dan pengusaha baja asal Rusia, Vladimir Lisin termasuk di antara puluhan individu dengan kekayaan bersih tinggi yang telah mendirikan Special Purpose Vehicle (SPV) di pusat keuangan internasional Abu Dhabi tahun ini.

Hal itu terungkap dari tinjauan ratusan pengajuan perusahaan di Uni Emirat Arab yang dipublikasikan Bloomberg News.

Sebagai informasi, SPV merupakan badan hukum terpisah yang telah menjadi struktur tujuan bagi individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi yang ingin menghindari risiko pada keuangan mereka.

Mengutip The Straits Times, Senin (11/12/2023) lebih dari 5.000 SPV kini berada di Abu Dhabi Global Market (ADGM), menurut data yang dikumpulkan oleh M/HQ, sebuah firma penasihat kekayaan yang merupakan salah satu pemimpin dalam pendirian SPV tersebut.

Angka tersebut menandai kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan dengan hanya 46 SPV yang tercatat pada tahun 2016.

Tidak diketahui secara publik dari mana masing-masing miliarder memindahkan aset mereka, alasan mereka melakukannya, atau isi dari masing-masing aset tersebut.

Namun masuknya kekayaan mencerminkan perubahan global yang luas dalam cara miliarder menyimpan aset mereka.

SPV, yang pada dasarnya adalah perusahaan induk yang mengelola kekayaan, dapat berisi aset seperti properti dan ekuitas.

 


Kontribusi Ekonomi

Museum of the Future di Trade Centre 2, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). (Liputan6.com/Asnida Riani)

Aliran keuangan ke UEA menjadi kontribusi baru ke perekonomian negara itu hingga mencapai USD 509 miliar atau setara Rp. 7,9 kuadriliun.

Keuntungan yang diraih Abu Dhabi juga terjadi pada saat beberapa yurisdiksi dengan pajak rendah seperti Kepulauan Virgin Britania Raya dan Cayman menghadapi pengawasan yang lebih ketat dari para pejabat di negara lain, juga penurunan dalam pendaftaran perusahaan baru.

"ADGM adalah tempat yang bagus untuk mendirikan SPV dan jumlahnya meningkat tajam," kata Bhaskar Dasgupta, penasihat perusahaan yang sebelumnya bekerja untuk zona bebas Abu Dhabi.

"Kami melihat semakin banyak individu dengan kekayaan bersih tinggi pindah dari BVI (British Virgin Islands), Cayman, Mauritius, dan Singapura ke sini," bebernya.

Seperti diketahui, Abu Dhabi dan Dubai telah menjadi kota global yang berkembang pesat.

Mereka yang melakukan investasi besar di sini berhak mendapatkan tempat tinggal jangka panjang dan bahkan dalam beberapa kasus, memiliki paspor UEA.

Lalu ada dana kekayaan negara Abu Dhabi, yang menguasai aset lebih dari USD 1 triliun, dan perusahaan investasi swasta yang berpengaruh.

 

Pendatang baru miliarder dunia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya