Liputan6.com, Jakarta Striker asal Prancis, Karim Benzema tengah menghadapi masa sulit di Arab Saudi. Sejak didatangkan Al Ittihad dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu, Benzema kesulitan mencetak gol.
Sejak bergabung dengan Al Ittihad, Benzema baru mengemas 15 gol dalam 24 pertandingan. Penampilan mantan striker timnas Prancis itu di lapangan pun mendapat kritik dari suporter dan wartawan karena dianggap terlalu malas bergerak saat tidak memegang bola.
Advertisement
Kehadiran Benzema bahkan dituding sebagai biang kerok keterpurukan Al Ittihad belakangan ini.
Badai kritik yang menimpa Karim Benzema semakin besar usai kekalahan memalukan yang diderita Al Ittihad saat bertemu Al Nassr pada Liga Arab Saudi, 26 Desember lalu. Dalam duel di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium itu, Al Ittihad menyerah 2-5 dari tim lawan yang diperkuat Cristiano Ronaldo.
Benzema gagal mencetak gol dalam duel ini. Sementara Ronaldo menyarangkan 2 gol lewat penalti.
Menurut laporan Marca, usai kekalahan ini Benzema memilih untuk menutup akun Instagram-nya. Padahal sebelum dibekukan, akun tersebut sudah memiliki 76 juta pengikut atau followers.
Tidak diketahui apakah Benzema menutup permanen akunnya atau hanya sementara. Namun untuk sementara, fans yang ingin menelusuri akun mantan striker Les Bleus itu disuguhi tulisan,'Maaf, halaman ini tidak tersedia. Tautan yang Anda ikuti mungkin rusak atau halaman sudah dihapus.'
Jalan Berliku Karim Benzema di Al Ittihad
Benzema bergabung ke klub Liga Arab Saudi dari Real Madrid awal musim panas lalu. Dia mengikuti jejak mantan rekan klubnya Cristiano Ronaldo yang sudah lebih dulu bergabung dengan Al Nassr.
Benzema dan Ronaldo merupakan dua nama besar yang kini merumput di Arab Saudi. Karena itu, tidak salah bila suporter selalu membanding-bandingkan penampilan keduanya di atas lapangan.
Di awal kedatangannya ke Al Ittihad, Benzema sebenarnya tampak sangat menjanjikan. Striker berusia 36 tahun itu mencetak tiga gol dalam enam pertandingan di semua kompetisi.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan Benzema selalu mulus. Surat kabar Saudi Asharq Al-Awsat sempat melaporkan kalau Nuno Espírito Santo sebelum dipecat sebagai manajer Al Ittihad ternyata tidak sejalan dengan Benzema dan mengaku tidak pernah mengharapkan kehadirannya di klub.
Puncak ketegangan mereka terjadi di ruang ganti usai kekalahan 0-2 dari Al Quwa Al Jawiya pada laga fase grup Liga Champions Asia. Menurut laporan Dailymail, Benzema tersinggung setelah sang pelatih menyebutnya sebagai striker malas. Perdebatan antara Benzema dan Espirito Santo terjadi di ruang ganti pada jeda babak pertama. Kala itu Al Ittihad tertinggal 0-1 lewat gol Ali Jasim di menit ke-44.
Buntut dari insiden ini, Espirito Santo dipecat dari jabatannya.
Advertisement
Bukan Striker Sembarangan
Reputasi Karim Benzema sebagai striker. Mantan pemain Olympique Lyon itu merupakan salah satu penyerang subur yang pernah ada. Mengawali karier dari Lyon, nama Karim Benzema semakin dikenal saat memutuskan bergabung dengan Real Madrid pada 2009 lalu. Selama memperkuat Los Blancos, Benzema telah mengemas 328 gol dalam 439 pertandingan di semua level kompetisi. Bersama Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale, Benzema sempat membentuk trio penyerang yang sangat mematikan.
Bersama Real Madrid, Benzema sudah merebut 4 gelar La Liga dan 5 gelar Liga Champions. Benzema juga sukses merebut gelar individu paling bergengsi di dunia, Ballon d'Or pada tahun 2022 lalu.