5 Fakta Terkait Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Sempu dan Ditemukan Meninggal Dunia

Seorang mahasiswa IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Des 2023, 19:46 WIB
Seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan ditemukan meninggal dunia. (www.fahutan.ipb.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, seorang mahasiswa IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tepatnya pada Rabu 27 Desember 2023.

Kabar mahasiswa IPB hilang tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti. Dia mengatakan, Galang Edhy Swasono dari Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.

"Kami sampaikan bahwa salah satu mahasiswa kami dilaporkan hilang. Kami amat prihatin atas kejadian yang tidak diinginkan ini. Saat ini, kami terus berupaya, berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan informasi dan bersama dalam proses pencarian korban. Semoga saudara Galang bisa segera ditemukan," ujar Yatri dalam keterangannya, Kamis 28 Desember 2023.

Dan pada hari ini, Jumat (29/12/2023), Galang Edhy Swasono ditemukan meninggal dunia. Jenazah anggota Himakova Fahutan IPB tersebut ditemukan di Tanjung Semut pagi tadi.

"Jasad Galang ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi pukul 06.50 WIB," ujar Dekan Fahutan IPB University Prof Dr Naresworo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya Muhamad Hariyadi menyampaikan, Galang ditemukan setelah pihak SAR mendapatkan laporan dari nelayan yang menemukan sesosok mayat di Teluk Semut, Perairan Pulau Sempu sekitar pukul 07.30 WIB. Ada pun jenazahnya telah dievakuasi ke Pantai Sendangbiru.

"Proses evakuasi berjalan lancar. Kurang lebih pukul 07.50 WIB, jenazah sudah dievakuasi ke Pantai Sendangbiru dari titik temuan," kata Hariyadi.

Berikut sederet fakta terkait mahasiswa IPB yang hilang saat ekspedisi di Pulau Sempu Malang, Jawa Timur dan ditemukan meninggal dunia dihimpun Liputan6.com:

 


1. Kronologi Mahasiswa IPB Hilang

Seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan ditemukan meninggal dunia. (www.ipb.ac.id)

Seorang mahasiswa IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Rabu 27 Desember 2023.

Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti membenarkan hal tersebut. Galang Edhy Swasono dari Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB.

"Kami sampaikan bahwa salah satu mahasiswa kami dilaporkan hilang. Kami amat prihatin atas kejadian yang tidak diinginkan ini. Saat ini, kami terus berupaya, berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengumpulkan informasi dan bersama dalam proses pencarian korban. Semoga saudara Galang bisa segera ditemukan," ujar Yatri dalam keterangannya, Kamis 28 Desember 2023.

Menurut jadwal, kegiatan ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) berlangsung 18 Desember 2023 – 2 Januari 2024. Tim ekspedisi yang diikuti oleh 16 orang mahasiswa dan 12 orang mahasiswi mulai memasuki kawasan Cagar Alam Pulau Sempu pada 21 Desember 2023.

Sebelum melakukan kegiatan penelitian, mereka telah melakukan persiapan matang dan memperoleh pemahaman lokasi secara memadai. Tim ini juga didampingi oleh dua orang petugas Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Sejak mulai berkegiatan pada 21 Desember 2023, semuanya berjalan normal dan lancar dengan aktivitas masing-masing sesuai kelompok pemerhati sampai dengan tanggal 26 Desember 2023.

Pada Rabu 27 Desember 2023, sekitar pukul 09.00 WIB diperoleh informasi bahwa salah seorang mahasiswa asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini melanjutkan pengamatan di satu titik sekitar 400 meter dari basecamp Telogo Lele dengan membawa alat kelengkapan pengamatan namun tidak membawa handphone (HP).

"Pada saat jam makan siang yang seyogyanya kembali ke basecamp sesuai dengan kesepakatan bersama, yang bersangkutan tidak juga kembali," kata dia.

Kemudian, pada pukul 15.00 WIB, tim internal beserta mahasiswa lainnya melakukan pencarian ke titik yang sudah ditentukan, tetapi yang bersangkutan tidak ditemukan.

 


2. IPB Sempat Bentuk Tim Pencarian

Pihak kampus IPB menyatakan bahwa kantin kotor bukan jadi penyebab banyaknya mahasiswa IPB terkena hepatitis A. Lalu apa sebabnya?

Yatri mengatakan, IPB telah mengambil langkah-langkah penanganan terhadap musibah ini diantaranya, telah membentuk tim pencarian yang dipimpin pengelola Cagar Alam Pulau Sempu dan mahasiswa untuk menelusuri jalur pengamatan yang ada di kawasan tersebut.

Karena hingga Rabu petang, Galang belum ditemukan, maka Kepala BKSDA Jawa Timur melaporkan kejadian ini ke Polsek Sendang Biru, Malang, sekaligus meminta bantuan Polisi Air/SAR untuk melakukan pencarian.

Esok harinya, sebagian besar mahasiswa peserta ekspedisi Surili dievakuasi ke Kantor Resort Cagar Alam Pulau Sempu, kecuali beberapa mahasiswa yang bergabung bersama Tim SAR untuk melanjutkan upaya pencarian.

Ia menambahkan, IPB telah menghubungi keluarga korban untuk menyampaikan informasi terkait hal ini termasuk langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan IPB untuk menemukan korban.

"Koordinasi dengan BKSDA terus diupayakan dengan pihak-pihak terkait dalam proses pencarian," ujarnya.

Pada Kamis pagi telah disepakati untuk menentukan Pos SAR di Markas Komando Angkatan Laut, Sendang Biru dan membentuk dua regu yang terdiri (Angkatan Laut, Kepolisian Perairan dan Udara/Polairud, Perhutani, BKSDA Jawa Timur, relawan PSR Pantai Selatan Resque, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur) dengan masing-masing regu sebanyak 10 orang.

"Fokus pencarian korban dilakukan di sekitar titik basecamp (Telogo Lele) menuju pasir putih. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan informasi awal dari sesama rekan mahasiswa," jelas Yatri.

 


3. Mahasiswa IPB Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

Ilustrasi Mimpi Melihat Mayat Credit: pexels.com/Pavel

Galang Edhy Swasono, mahasiswa IPB yang hilang di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia.

Jenazah anggota Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB ini ditemukan di Tanjung Semut Jumat pagi (29/12/2023).

"Jasad Galang ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi pukul 06.50 WIB," ujar Dekan Fahutan IPB University Prof Dr Naresworo Nugroho dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan autopsi.

 


4. IPB Sampaikan Duka Cita

Seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Galang Edhy Swasono, dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan ditemukan meninggal dunia. (www.ipb.ac.id)

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menyampaikan rasa duka cita dan belasungkawa yang mendalam atas berita duka ini.

"Keluarga besar IPB University turut berduka cita dan berbelasungkawa atas kejadian ini. Semoga keluarga, sahabat dan orang terdekat yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan atas kejadian ini," ucap dia.

"Doa terbaik kami, semoga Galang mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," jelas Arif.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim gabungan yang telah membantu melakukan proses pencarian Galang.

 


5. Kronologi Penemuan Jenazah

Ilustrasi jenazah. (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mahasiswa IPB bernama Galang Edhi Swasono (20) yang dilaporkan menghilang pada Rabu 27 Desember 2023 di Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Jawa Timur telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

Mahasiswa IPB bernama Galang ditemukan setelah pihak SAR mendapatkan laporan dari nelayan yang menemukan sesosok mayat di Teluk Semut, Perairan Pulau Sempu sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun jenazahnya telah dievakuasi ke Pantai Sendangbiru.

"Proses evakuasi berjalan lancar. Kurang lebih pukul 07.50 WIB, jenazah sudah dievakuasi ke Pantai Sendangbiru dari titik temuan," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Muhamad Hariyadi mengutip dari Antara.

Sementara itu pihaknya menjelaskan setelah dievakuasi ke Pantai Sendangbiru jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syaiful Anwar Kota Malang.

Adapun jenazah korban akan ditangani lebih lanjut oleh petugas berwenang sebelum dibawa pulang oleh pihak keluarga korban. Hariyadi juga menyampaikan proses pencarian korban setelah dinyatakan hilang sejak 27 Desember 2023 dilakukan dengan tim SAR gabungan.

Pencarian tersebut dilakukan dengan pencarian di perairan laut sekitar Pulau Sempu dengan menggunakan perahu jukung Basarnas serta dengan perahu nelayan sekitar. Pada saat yang sama tim pencarian darat juga melakukan penyisiran di sekitar telaga Lele di Pulau Sempu.

Diketahui tim pencarian darat juga menyebarkan informasi kejadian hilangnya korban kepada nelayan yang beraktivitas di sekitar Pulau Sempu.

"Penyebarluasan informasi ini dimaksudkan agar jika ada nelayan yang mengetahui keberadaan korban, maka diharapkan untuk segera memberikan bantuan evakuasi atau melaporkan lokasi keberadaan korban kepada petugas yang melakukan pencarian," jelas Hariyadi.

Infografis Daftar 23 Nama Mahasiswa Titipan dan Penitip Kasus Rektor Unila Karomani. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya