Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam suasana merayakan hari raya natal yang diperingati setiap tanggal 25 Desember, politisi PDIP Effendi Simbolon membawa pesan natal yang damai bagi perdamaian dunia bagi pengungsi Rohingya khususnya maupun masyarakat Aceh pada umumnya.
Adanya insiden pengusiran warga Rohingya secara paksa oleh sebagian mahasiswa di Aceh dari tempat penampungan sementara di Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) menuju ke kantor Kemenkumham Aceh pada Rabu (27/12) bagi Effendi merupakan bentuk keprihatinan bagi bangsa Indonesia.
Advertisement
"Saya berharap ke depannya kita harus benar-benar sebagai bangsa yang mengedepankan kemanusiaan. Jangan mempertontonkan hal-hal yang tidak manusiawi," ujar Effendi MS Simbolon di sela-sela acara kebaktian dan perayaan Simbolon marnatal 2023 yang digelar di Gedung Serbaguna DPR RI Kalibata Jakarta, Kamis (28/12) malam.
Bangsa Rohingya asal Myanmar, jelas Effendi, sejatinya adalah sama seperti bangsa Indonesia yang suatu saat nanti mungkin saja tertindas oleh bangsa lain karena masalah perpolitikan didalam negeri.
Kita tidak pernah tahu bangsa Indonesia di kemudian hari bisa mengalami hal yang sama. Untuk itu Effendi menekankan agar pemerintah pusat turun tangan dan membuat hal yang tidak nyaman bagi warga Aceh dicarikan jalan keluarnya.
"Saya kira bukan etnis Rohingnya saja sebagai minoritas Islam yang mengalami persekusi di negaranya. Hal ini juga dialami masyarakat islam minoritas dalam tanda petik yang juga mengalami tekanan di Tiongkok. Kita jangan hanya melihat persekusi terjadi di Palestina, namun kita juga harus proaktif pada perdamaian," tegas Effendi.
Effendi MS Simbolon mengaku miris melihat perlakuan yang diterima pengungsi Rohingya, namun di sisi lain dirinya juga memahami kegundahan masyarakat Aceh.
Presiden Harus Ambil Langkah
Melihat hal ini, lanjut Effendi presiden harus mengambil langkah mengingat hal tersebut terkait erat dengan persoalan kemanusiaan. Kemanusiaan tidak soal Gaza semata tetapi bangsa Indonesia papar Effendi juga harus ramah pada semua pengungsi termasuk Rohingya.
Menyikapi perlakuan kepada pengungsi Rohingya, Effendi menginginkan Presiden Joko Widodo hadir. Di akhir masa jabatannya, Jokowi pinta Effendi harus meletakan fondasi yang kuat agar persoalan pengungsi tidak melebar ke persoalan lain dan membuat rentan persoalan bangsa ini.
Advertisement