Doa Akhir Tahun 2023 Arab, Latin dan Artinya: Permohonan atas Perbuatan Setahun

Mengakhiri tahun 2023 sebaiknya dengan hal-hal baik, misalnya dengan memanjatkan doa. Doa akhir tahun pada dasarnya tidak hanya diamalkan saat pergantian tahun Hijriyah, tapi boleh juga dibaca saat tahun baru Masehi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Des 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi membaca doa akhir tahun 2923. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Mengakhiri tahun 2023 sebaiknya dengan hal-hal baik, misalnya dengan memanjatkan doa. Doa akhir tahun pada dasarnya tidak hanya diamalkan saat pergantian tahun Hijriyah, tapi boleh juga dibaca saat tahun baru Masehi.

Hal tersebut juga dikatakan oleh ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Menurutnya, tidak masalah membaca doa akhir tahun Masehi seperti dilakukan saat mengakhiri tahun Hijriyah.

“Kalau untuk berdoa boleh, karena doa itu kapan saja. Barangkali tahun baru masehi nanti ada yang kumpul di masjid untuk berdoa mendoakan semoga mereka itu sadar tobat, tapi tidak di alun alun ya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Radioqu.

Buya Yahya mengatakan, membaca doa pada momen tahun baru Masehi justru mengubah budaya yang selama ini kerap diisi dengan hal-hal yang berbau maksiat. 

“Jadi boleh membaca doa semacam itu gak masalah. Ini justru untuk mengubah budaya. Karena memperingati tahun baru masehi secara hakikatnya gak ada masalah,” ujar Buya Yahya.

“Karena itu tahun semua umat. Karena sudah menjadi ciri khasnya orang yang tidak beriman, maka dari itu kita tidak diperkenankan untuk mengikutinya,” tambahnya.

Berikut ini bacaan doa akhir tahun Masehi. Doa ini berisi tentang permohonan seorang hamba atas perbuatannya selama setahun ke belakang. Berharap Allah SWT dapat menerima perbuatannya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Teks Doa Akhir Tahun

Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran (freepik)

Mengutip NU Online, berikut adalah doa akhir tahun lengkap arab, latin, dan artinya/

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ 

Arab-latin: Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. 

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Wallahu a'lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya