Kisah Pertemuan Rasulullah dengan Para Nabi, Bahas Ya’juj dan Ma’juj hingga Dahsyatnya Kiamat

Saking mengerikan dan menyebabkan umat manusia sengsara yang ditimbulkannya, maka makhluk ini pun tak lepas dari pembicaraan Rasulullah dengan para Nabi ketika peristiwa Isra dan Mi’raj.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2023, 03:30 WIB
Ilustrai- Kafilah pengendara unta di padang pasir. (Foto: Tangkapan layar film The Messenger)

Liputan6.com, Cilacap - Ya'juj dan Ma'juj merupakan salah satu tanda besar datangnya hari kiamat. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang membicarakan makhluk akhir zaman ini. Salah satunya dalam Surah Al-Anbiya ayat 96 Allah SWT berfirman:

حَتّٰىٓ اِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوْجُ وَمَأْجُوْجُ وَهُمْ مِّنْ كُلِّ حَدَبٍ يَّنْسِلُوْنَ

Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.

Ya’juj Ma’juj ini merupakan dua kaum yang memiliki sifat yang sangat buruk yakni sangat kasar, keras, biadab, suka berperang, merampok dan suka memperkosa.

Munculnya makhluk ini tentu saja membuat kerusakan dan kekacauan di seluruh penjuru bumi hingga menyebabkan umat manusia mengalami kesusahan luar biasa yang belum pernah ditemui dalam perjalanan hidup manusia sebelumnya .

Saking mengerikan dan menyebabkan umat manusia sengsara yang ditimbulkannya, maka makhluk ini pun tak lepas dari pembicaraan Rasulullah SAW dengan para nabi ketika peristiwa Isra dan Mi’raj.

Simak Video Pilihan Ini:


Pertemuan Rasulullah dengan Para Nabi

Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)

Dalam peritiwa ajaib yakni Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim, Musa dan Isa AS. Dalam pertemuan ini Rasulullah membicarakan tentang kiamat dan kerusakan yang ditimbulkan oleh Ya’juj dan Ma’juj.

Perihal kisah perjumpaan Rasulullah SAW dengan ketiga utusan Allah tersebut, dapat dilacak dalam hadis di bawah ini,

Dari Abdullah bin Masud RA, dia berkata: "Ketika malam diisra'kannya Rasulullah, beliau berjumpa dengan Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa 'alaihimussalam, lalu mereka membicarakan tentang Kiamat hingga beliau bersabda: "Maka mereka mengembalikan pembicaraan kepada Isa.

Lalu beliau (Isa) menyebutkan terbunuhnya Dajjal, kemudian berkata "Selanjutnya manusia kembali ke negeri-negeri mereka, lalu dihadang oleh Yajuj dan Majuj yang berdatangan dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Mereka tidak akan melewati air kecuali meminumnya, tidak juga melewati sesuatu kecuali menghancurkannya, kemudian mereka (para Sahabat Isa) meminta pertolongan kepadaku, lalu aku berdoa kepada Allah, maka Allah membinasakan mereka."


Ya’juj dan Ma’juj Lebih Kuat Dibanding Dajjal

Foto aerial menunjukkan para peserta melintasi bukit pasir saat mereka mengikuti kompetisi Marathon des Sables ke-33 di gurun Sahara, Maroko (13/4). (AP Photo / Mosa'ab Elshamy)

Menukil suaramuslim.net, setelah Nabi Isa berhasil menyelamatkan umat Islam dari Dajjal, maka berikutnya ada musuh yang lebih dahsyat dari Dajjal, yaitu Ya’juj Ma’juj yang keluar bagaikan air bah. Sebagaimana Firman Allah:

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ

Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). (Al-Anbiya: 96).

Ya’juj dan Ma’juj secara bahasa berasal dari الاوجة (al awjah) yang berarti kebercampuran. Atau dari kata الاوج (al awj) yang berarti kecepatan berlari. Dinamakan demikian karena mereka suku yang bercampur baur dan berkecepatan dalam memusnahkan manusia lainnya.

Dalam sebuah hadis dari An-Nawwas bin Sam'an RA di disebutkan bahwa Allah memberitahukan kepada Nabi Isa akan keluarnya Yajuj dan Majuj yang tidak ada seorang pun mampu memerangi mereka.

Allah memerintahkan Nabi Isa dan umat muslim ketika itu untuk hijrah ke Gunung Thur ketika Yajuj dan Majuj berhasil keluar dari tembok yang dibangun Dzulqarnain pada akhir zaman.

Setelah Nabi Isa AS berdoa kepada Allah, maka Allah membinasakan Yajuj dan Majuj dalam satu malam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya