Pemerintah India Marah Besar Ke Apple, Disebut Jadi Dalang Aksi Peretasan

Pemerintah India bersama Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan keberatan atas tuduhan Apple soal mendalangi aksi peretasan pada perangkat sejumlah jurnalis dan politisi opisisi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 30 Des 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - India dilaporkan sangat marah pada Apple atas tuduhan mereka soal aksi mata-mata yang dilakukan pada jurnalis maupun oposisi politik di negara tersebut.

Sebelumnya, Apple memang memperingatkan sejumlah jurnalis dan politisidi India soal upaya peretasan yang didukung oleh negara. Peringatan itu dilakukan pada Oktober 2023. 

Menanggapi hal tersebut, seperti dikutip dari The Washington Post via Engadget, Sabtu (30/12/2023), pemerintah India bersama Perdana Menteri Narendra Modi mempertanyakan akurasi algoritma yang digunakan Apple.

Tidak hanya itu, pemerintah India juga dilaporkan tengah melakukan investigasi terkait keamanan perangkat Apple. Sejumlah pejabat India juga disebut telah memanggil perwakilan Apple.

Dalam pertemuan itu, pemerintah disebut menekan Apple untuk menemukan cara melunakkan peringatan peretasan yang telah mereka lakukan.

Lalu, pakar keamanan Apple juga dipanggil untuk memberikan penjelasan alternatif soal peringatan peretasan yang telah mereka sampaikan.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan, sejumlah jurnalis dan politisi yang mengaku mendapatkan peringatan dari Apple kebanyakan mereka yang dianggap kritis pada pemerintahan Modi.

Salah satu jurnalis yang diketahui mendapatkan peringatan tersebut adalah Anand Mangnale. Berdasarkan penelusuran Amnesti Internasional, Anand yang menyelidiki rekan Modi Gautam Adani, diketahui perangka Apple-nya telah disusup spyware Pegasus.

Dalam peringatannya pada pengguna, Apple memang tidak eksplisit mengatakan pemerintah India berada di balik serangan tersebut. Namun, spyware Pegasus yang dibuat oleh NSO Group asal Israel memang banyak dijual pada lembaga pemerintah.

Terkait laporan ini pula, partai politik yang sedang berkuasa di India saat ini belum memberikan pernyataan yang pasti. Mereka tidak mengonfirmasi atau menolak tuduhan soal penggunaan spyware Pegasus.


Apple Bakal Peringatkan Pengguna yang Jadi Korban Spyware

CEO Apple Tim Cook dengan iPhone 13 Pro Max dan Apple Watch Series 7 selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). Dalam acara peluncuran, Tim Cook bangga engumumkan generasi iPhone terbaru kami, yaitu iPhone 13. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

Untuk diketahui, Apple memiliki memiliki fitur yang akan pengguna apabila perangkatnya menjadi target serangan spyware, terutama target dari aktor yang disponsori negara.

Dikutip dari Engadget, Kamis (25/11/2021), Apple akan memberikan notifikasi pada email dan nomor telepon pengguna yang didaftarkan menjadi Apple ID.

Selain itu, pengguna yang masuk ke appleid.apple.com akan mendapatkan threat notification di bagian atas halaman tersebut.

Perusahaan memastikan notifikasi yang diberikan tidak akan meminta pengguna untuk mengklik atau mengunduh konten tertentu. Karenanya, informasi detail mengenai serangan spyware bisa diakses melalui situs Apple ID.

Langkah ini diambil setelah sebelumnya Apple mengajukan gugatan terhadap NSO Group dan perusahaan induknya.

Dalam gugatannya, Apple meminta pertanggungjawaban atas penargetan pengguna perangkatnya lewat spyware Pegasus besutan NSO Group.

Melalui gugatan ini, Apple ingin agar pengadilan secara permanen melarang NSO Group menggunakan software, layanan, atau perangkat Apple apa pun. Untuk diketahui NSO Group diketahui menciptakan spyware untuk mematai-matai targetnya.


Apple Gulirkan Update iOS 16.7.4 Buat iPhone Lawas, Atasi Bug Instalasi Aplikasi Bawaan

Deretan model iPhone yang akan kebagian update iOS 16. (Doc: Apple)

Di sisi lain, Apple juga merilis iOS 16.7.4 untuk iPhone lawas. Update iOS 16.7.4 ini hadirkan perbaikan masalah dengan aplikasi-aplikasi bawaaan alias built-in apps.

Dalam sejumlah kasus, jika seorang pengguna menghapus aplikasi bawaan Apple pada iPhone atau iPad yang menjalankan iOS 16.7.3 atau iPadOS 16.7.3 atau lebih lama, aplikasi tidak akan bisa diinstal lagi.

"Update ini memperbaiki masalah di mana aplikasi bawaan Apple yang mungkin telah dihapus tidak dapat dipasang kembali," kata Apple terkait update iOS 16.7.4.

Tidak banyak pengguna yang mengeluhkan masalah ini. Kemungkinan hal itu karena sebagian besar pengguna iPhone telah beralih ke iOS 17.

Namun, bagi mereka yang mengalami masalah dalam instal ulang aplikasi yang dihapus di iOS 16 atau iPadOS 16, update terbaru ini akan menangani masalah tersebut.


Apple Rilis iOS 17.2.1, Pengguna iPhone Wajib Update

Update iOS 17 di iPhone (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Selain itu, Apple telah menggulirkan update iOS 17.2.1 untuk para pengguna iPhone. Update ini rilis tidak lama setelah Apple menggulirkan iOS 17.2 yang membawa sejumlah fitur baru.

Mengutip informasi dari ZDNet, Rabu (27/12/2023), Apple tidak banyak mengungkap pembaruan yang dihadirkan dalam pada iOS 17.2.1 ini. Namun, informasi yang disertakan menyebut update ini menghadirkan perbaikan bug dan direkomendasikan untuk semua pengguna.

Mengingat adanya rekomendasi tersebut, pengguna iPhone pun disarankan untuk bisa segera memasang iOS versi terbaru ini. Dijelaskan pula, update ini mengatasi masalah yang menyebabkan pemakaian baterai lebih boros dari sebelumnya.

Pengguna iPhone yang ingin mengunduh update ini tinggal membuka menu Settings, pilih General, lalu Software Update. Begitu update sudah terpasang, pengguna dapat langsung memakai iPhone miliknya kembali.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya