Liputan6.com, Jakarta - Anak yang sering sakit menjadi salah satu keluhan paling banyak dilontarkan para orangtua. Penyebab anak kerap sakit lantaran sistem imunitas yang belum cukup kuat untuk menghadapi serangan virus ataupun kuman dari luar.
Alhasil si Kecil lebih rentan terhadap serangan penyakit. Belum lagi perubahan cuaca yang tidak menentu, membuat orangtua putar akal agar anak tidak mudah sakit.
Advertisement
Terlebih ketika anak sudah mulai masuki usia prasekolah dan sekolah. Pada usia tersebut anak-anak biasanya sudah mulai memiliki kehidupan di luar rumah seperti disampaikan dokter spesialis anak Nuraliza dari RSPI Sulianti Saroso saat Siaran Radio Kesehatan di Instagram Kemenkes RI pada Rabu, (27/12/2023).
Menurut data, frekuensi normal anak mengalami sakit adalah 8-12 kali dalam setahun. Namun, ketika anak yang memiliki sistem imunitas yang baik maka frekuensi sakitnya pun semakin pendek.
Berikut beberapa cara pencegahan supaya anak tidak mudah sakit seperti disampaikan Nuraliza:
1. Lengkapi Imunisasi
Ada beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan imunisasi, anak akan memiliki tentara yang bisa melawan virus-virus jahat yang membawa penyakit.
"Imunisasi itu ada yang sudah disediakan pemerintah ada juga yang mandiri. Ada macam-macam jenis vaksin yang bisa orangtua berikan untuk anak agar terhindar dari berbagai penyakit," kata Nuraliza.
Orangtua bisa membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin imunisasi lengkap.
2. Makanan Seimbang
Anak membutuhkan nutrisi dan energi yang baik agar sistem imun yang baik dapat terbentuk. Demi membangun sistem imun yang baik, dibutuhkan nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral yang terkandung pada makanan.
"Selanjutnya adalah makan yang seimbang agar tidak mudah sakit. Makan yang seimbang berarti ada banyak nutrisi yang harus dipenuhi oleh anak,” kata Nuraliza.
Nutrisi dari karbohidrat, protein hewani, lemak sehat juga buah dan sayur.
Advertisement
3. Istirahat yang Cukup
Waktu atau jam tidur anak sangat penting karena tidur merupakan waktu untuk pemulihan dan mengisi ulang energi bagi tubuh anak-anak. Selain itu, tidur penting untuk menyimpan informasi yang telah mereka pelajari sepanjang hari.
Selama tidur nyenyak non-REM, energi tubuh dipulihkan, pertumbuhan dan perbaikan terjadi dan hormon perkembangan otak yang penting dilepaskan.
4. Jaga Kesehatan Mental Anak
Selain menjaga kesehatan fisik, orangtua juga berkewajiban untuk menjaga kesehatan mental anak. Nuraliza mengatakan, anak-anak akan mudah stres ketika tuntutan akademiknya berat dan itu akan memengaruhi kesehatan fisiknya secara keseluruhan.
“Jangan sampai beban PR sekolahnya terlalu berat, bagi orangtua juga jangan terlalu menuntut dan membebani snag anak,” katanya.
Namun, anak-anak juga tidak dianjurkan untuk terlalu sering main gadget. Nuraliza menyarankan lebih baik anak main ke luar rumah yang melibatkan aktivitas fisik.
Advertisement