Liputan6.com, Jakarta PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA tengah mengerjakan 16 rangkaian kereta pesanan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Trainset untuk operasional KRL tersebut akan dikirimkan secara bertahap mulai kuartal I 2025.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Indonesia ke depan tidak ingin lagi melakukan impor kereta bekas untuk pengoperasian KRL. Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Tiko ini berharap prototipe KRL made in Indonesia tersebut bisa diuji pada April-Mei 2024.
Advertisement
"Kita tidak mau impor bekas lagi. Moga-moga nanti April-Mei prototype-nya jadi. Ini benar-benar KRL pertama yang memang bikinan Indonesia," ujar Tiko saat menjajal KA Argo Dwipangga New Generation di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Direktur Utama INKA Eko Purwanto mengamini, pihaknya saat ini tengah melakukan proses produksi prototipe untuk 16 KRL tersebut.
"INKA saat ini juga sedang mengerjakan satu pesanan dari KCI 16 trainset yang baru. Ini sedang proses untuk prototipenya. Mungkin April-Mei tahun depan prototipe akan kita uji," kata Eko.
Pengiriman Bertahap
Targetnya, rangkaian kereta awal mulai bisa dikirimkan ke KAI Commuter untuk operasional KRL di tahun depannya lagi. Proses pengiriman pun akan dilakukan secara bertahap setiap dua bulan.
"Delivery-nya kalau KRL nanti yang 16 trainset yang baru kita akan mulai deliver trainset pertama di triwulan 1 2025. Setelah itu nanti sampai 2025 setiap dua bulan kami akan deliver," ungkap Eko.
Retrofit KRL
Tak hanya pembuatan kereta baru, INKA juga saat ini tengah merombak (retrofit) rangkaian KRL lama untuk menambah usia pakai. Proses itu dikerjakan di pabrik INKA yang berlokasi di Madiun dan Banyuwangi, Jawa Timur.
"Juga retrofit yang sekarang sedang kita kerjakan. Kita retrofit dari kereta-kereta yang lama. Nanti mulai kita persiapkan untuk dikerjakan di INKA di Banyuwangi tahun depan, sebagian nanti awalnya di Madiun," tuturnya.
Advertisement