Liputan6.com, Jakarta Sosok Heru Subagja menjadi bagian yang tak pernah lepas dari sorotan media. Bahkan, namanya kerap disebut oleh capres Ganjar Pranowo sebagai salah satu kader partai militan meski berbeda dukungan.
Diketahui, Heru Subagja merupakan caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) dapil Jabar 8 wilayah Cirebon dan Indramayu. Namun, hingga saat ini Heru tetap tegak lurus mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
"Memang sebelum memutuskan maju pileg dari PAN juga saya sudah menjadi ketua Relawan Ganjar Pranowo," ujar Heru kepada Liputan6.com di Cirebon, Sabtu (31/12/2023).
Baca Juga
Advertisement
Selain dunia politik, pria kelahiran Magelang, 28 Oktober 1976 ini merupakan seorang pengusaha di dunia otomotif. Pemilik Autoraya Cirebon itu pertama kali merintis usahanya sejak tahun 2002.
Saat itu, Heru masih bekerja sebagai sales marketing operation di Astra International tahun 2000. Sambil bekerja memenuhi target, Heru mulai membangun usaha sendiri.
"Saya memulai usaha tahun 2002 coba-coba sampai saya menemukan bisnis ini sampai kuat di bidang otomotir. Dulu saya pernah jualan pulsa, jualan bakso dan mie ayam saya juga pernah jualan kain dari tegal gubug sampai jual beli mobil bekas sampai akhirnya saya menemukan usaha ini yang saya kelola sendiri," ujar pemilik Autoraya Cirebon.
Saat itu, ia mengaku harus pintar mengatur waktu antara bekerja di perusahaan sambil merintis usaha sendiri. Selama bekerja, Heru tetap profesional dan berusaha memenuhi target yang ditentukan.
Singkat cerita, Ia mampu melewati tantangan itu dan membangun usaha sendiri hingga sekarang. Heru mengaku, dalam bekerja, Ia fokus memenuhi target, tidak korupsi dan komitmen dalam waktu.
"Penting datang ke kantor, kerja tidak korupsi ketika target tercapai perusahaan tidak akan menuntut yang lain. Dari situ saya menyempatkan waktu untuk membangun usaha sendiri dan Alhamdulillah ketemu jalannya," ujar Heru.Namun demikian, Heru mengaku pernah mengalami kegagalan dalam membangun bisnisnya. Kegagalan tersebut, diakui karena bisnis yang dibangunnya tidak dimonitor secara langsung.
"Beberapa bisnis yang saya jalankan di luar kota waktu itu saya titip ke teman saudara tapi ambles tidak ada kabar baik. Intinya ketika berbisnis harus terjun langsung kita yang kelola kita yang atur," ujar Heru.
Karir Politik
Selain membangun usaha, Heru saat itu juga kerap membangun relasi dengan berbagai kalangan masyarakat termasuk politisi. Saat masih bekerja sebagai sales marketing, Heru mengaku kerap diajak diskusi dengan sejumlah tokoh parpol di Kota Cirebon.
Hingga akhirnya, pada tahun 2020 Ia memutuskan masuk PAN sebagai kendaraan politiknya di Cirebon. Heru pun memberanikan diri maju sebagai Caleg DPR RI Dapil Jabar 8 Cirebon dan Indramayu.
"Pada perjalanannya, saya pernah menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon namun dipecat karena saya tegak lurus mendukung Ganjar Pranowo ya saya legowo dan tetap dukung pak Ganjar sebagai capres," ujar Heru.
Kedekatan Heru dengan Ganjar Pranowo diketahui sudah lama terjadi. Alumni Fisipol UGM tahun 1996 itu pernah satu kegiatan mahasiswa dengan Ganjar Pranowo.
Di UGM, Heru tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UGM Yogyakarta dan sudah ikut pengkaderan dasar tingkat 2. Semasa kuliah, Heru sering diajak diskusi publik dengan organisasi GMNI yang dinaungi Ganjar Pranowo.
"Karena satu almamater, satu kegiatan mahasiswa, anggota keluarga alumni Gajah Mada, saya juga pengurus alumni di Provinsi. Jadi lewat pendekatan ideologis, alumni hingga saya tegak lurus mendukung beliau," ujar Heru.
Keputusan Heru masuk PAN karena salah satu pendiri adalah Amien Rais yang merupakan dosennya semasa kuliah. Heru mengaku menjadi salah satu orang yang mengikuti perjalanan karir politik sang dosen.
Bahkan, Heru ikut dalam aksi besar-besaran tahun 98 ketika puluhan ribu mahasiswa menduduki DPR RI dalam upaya menurunkan Presiden Soeharto. Salah satu penggagas reformasi saat itu adalah Amien Rais.
"Saya ada disitu ketika pak Amien Rais pidato bahkan pusat studinya pak Amien Rais dekat dengan kampus saya dan saya ikuti perjalanan nya mulai dari pertemuan 40 tokoh nasional di Yogya membentuk Majelis Amanah Rakyat hingga berdirinya Partai Amanat Nasional. Ada kedekatan ideologis, sejarah dan akademis," ujar dia.
Advertisement
Dilematis
Heru mengaku sempat terjadi dilematis dan mengalami tekanan psikologis dalam perjalanan politiknya. Pada sosialisasi di masyarakat, Ia menyatakan sebagai Caleg PAN, namun ia mensosialisasikan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Namun demikian, Ia yakin dilematis yang dialami Heru bisa dihadapi hingga akhirnya publik mulai memahami fakta sebenarnya. Heru mengaku berpolitik menggunakan kekuatan hati.
"Memang secara pribadi cukup tertekan karena dari AD Art partai saya tidak tegak lurus malah saya bekerja untuk pa Ganjar di Pilpres. Tapi saya tetap tegak lurus untuk Ganjar Pranowo. tak ada dikotomi ketika saya memojokkan PAN, dan dilain sisi sebagai capres. Keduanya ada tekanan psikologis," ujar Heru.
Dengan kondisi yang ada saat ini, Heru optimis elektabilitas PAN akan mengalami peningkatan. Cara kerja politik yang dilakukan Heru diyakini akan berpengaruh terhadap meningkatnya elektabilitas partai.
"Justru saya punya kontribusi terhadap PAN, karena berita-berita tentang saya ramai. Apalagi pak Ganjar kerap mengenalkan saya ketika kampanye bahwa saya adalah kader PAN yang sangat militan dari awal sampai saat ini tetap mendukungnya," ujar Heru.
Pada perjalanannya, Heru optimis dapat memenangkan Pileg 2024 dan lolos menjadi anggota DPR RI. Heru berjuang bersama 9 caleg lain dari PAN untuk memperebutkan 1 kursi dengan jumlah perolehan minimal 130 suara.
Ia optimis menang karena klaim memiliki semua infrastruktur pemenangan dalam kontestasi politik. Selain itu, katanya, survei terkahir dari internal partai, ia masuk 5 besar caleg yang berpotensi lolos ke senayan.
"Saya optimis survei internal berikut nya masuk 3 besar," ujar Heru.