Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengingatkan semakin tinggi pangkat yang telah diraih maka harus semakin profesional dalam berperilaku dan semakin baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Tujuan utama kita adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan kondusif," kata Karyoto di lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Minggu (31/12/2023), saat memimpin langsung upacara kenaikan pangkat periode 1 Januari 2024 bagi seluruh perwira menengah, perwira pertama, dan Bintara Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Polda Metro Jaya.
Advertisement
Karyoto juga berpesan agar mensyukuri dan jangan sia-siakan pangkat yang telah dinaikkan setingkat lebih tinggi ini dan menjadi lebih profesional dalam berperilaku.
Selanjutnya, Karyoto juga mengingatkan kepada seluruh anggota agar tidak melakukan pelanggaran dalam melaksanakan tugas.
"Masih banyak juga dari kita yang melakukan pelanggaran. Bagi saya tidak ada pelanggaran yang tidak ditindak, " ucapnya dilansir dari Antara.
Upacara kenaikan pangkat ini dipimpin langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang juga dihadiri Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto dan seluruh pejabat utama di lingkungan Polda Metro Jaya.
Sebanyak 2.627 telah dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, yang terdiri dari 2.484 kenaikan pangkat reguler dan 143 kenaikan pangkat pengabdian.
Kapolda soal Kemacetan Jakarta
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto akui belum menemukan metode yang cocok untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta.
Hal itu disampaikan saat rilis akhir tahun Polda Metro Jaya yang digelar di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Kamis (28/12/2023).
"Memang sehari-sehari kami belum bisa menekan kemacetan ini, berbagai diskusi antara kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat gimana mengatasi kemacetan," kata dia kepada wartawan.
Karyoto mengatakan, pembatasan kendaraan roda empat dengan kebijakan ganjil genap dinilai kurang efektif mengurai kemacetan di Jakarta. Pun demikian jika ganjil-genap diberlakukan di semua jenis kendaraan.
"Pasti masyarakat akan protes, apa lagi di seluruh jam waktu. Apa lagi hari ini genap besok ganjil, nanti masyarakat akan meminta pajak separo," ujar dia.
"Karena kalau saya punya mobil genap pasti saya akan keluar hanya di genap saja. artinya saya membayar pajak tidak genap dan ganjil," sambung dia.
Kendati, yang jelas kepolisian tetap melakukan pelabagai upaya. Karyoto menyebut, pihaknya menurunkan anggota di jam rawan.
"Kami berupaya seidikit memperlancar, seperti di Tendean-Mampang, saya ga tau kenpa ada masyarakat yang padahal sebenarnya salah paham, kita ingin rekayasa di jam-jam tertentu tetapi dipermanenkan. sehingga masyarakat menutup jalan alternatif sehingga macet luar biasa," ucap dia.
Advertisement