Liputan6.com, Jakarta - BYD Automobile Company memiliki Sky Shuttle yang merupakan solusi transportasi berupa kereta layang ringan berbasis listrik. Perusahaan asal Tiongkok itupun menyatakan kesiapannya membangun Sky Shuttle di Indonesia jika ada permintaan, khususnya untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.
Sky Shuttle menerapkan teknologi yang terintegrasi penuh yang diklaim sangat cocok untuk daerah perkotaan yang menginginkan moda transportasi dengan biaya pembangunan terjangkau.
Advertisement
Disebut oleh Eagle Zhao, President Director PT BYD Motor Indonesia bahwa biaya pembangunan Sky Shuttle hanya 30 persen dari ongkos membuat kereta subway.
"Keunggulan teknologi yang kami tawarkan selain berbasiskan listrik adalah moda transportasi kereta ringan ini sangat mudah dibangun. Tidak memakan lahan yang luas, tidak membutuhkan stasiun yang besar. Biaya pembangunannya pun lebih murah, hanya 30 persen dari biaya membangun subway,” ujar Eagle Zhao di sela kunjungan kami ke stasiun Sky Shuttle dekat kantor pusat BYD di Shenzhen.
Ia menambahkan, Sky Shuttle tersebut sepenuhnya didesain, diproduksi, dipasang dan diuji coba oleh BYD.
"Seluruh rangkaian gerbong pun kami yang produksi lengkap dengan teknologi komunikasi, kendali, traction power distribution. Untuk gerbongnya, bisa dua gerbong sampai delapan gerbong pun bisa. Sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.
"Sky Shuttle juga bisa dibangun di antara gedung-gedung perkantoran. Bahkan saking kompaknya teknologi yang dimiliki, stasiun Sky Shuttle dapat dibuat di antara gedung perkantoran. Kami sudah membangun Sky Shuttle ini di Amerika Latin yaitu di Chili dan Brasil dan kami berharap kami bisa ikut serta membangun sistem transportasi ini di kota-kota Indonesia, terutama di Ibu Kota Indonesia yang baru nanti, di IKN," tutur Zhao.
Sky Shuttle BYD, kerap juga disebut dengan sky rail memang mirip dengan MRT. Namun secara dimensi bentuk lebih ramping.
Dengan lebar gerbong 2,4 meter, lebar tapak rel 1,7 meter, tinggi gerbong 3,4 meter. Untuk tiang penyangga rel terbuat dari besi dan bentuk relnya tidak memakan lahan besar.
Untuk membuktikan kecanggihan teknologi moda transportasi kereta ringan berbasis listrik ini, kami pun diajak untuk merasakannya secara langsung di kantor pusat BYD Automobile Company di Shenzhen.
Mengelilingi Gedung Perkantoran
Sebagai kantor pusat yang berbasiskan teknologi zero karbon, Sky Shuttle di sini melayani rute yang mengelilingi gedung-gedung perkantoran dengan total lima stasiun. Bahkan dua stasiun di antaranya berada di dalam gedung perkantoran.
Rute yang dilalui tak cuma seputar lokasi kantor pusat saja. Juga mencakup kampus universitas BYD, asrama bagi tenaga pengajar dan mahasiswa serta pabrik.
Makanya ketika kita pertama kali masuk ke Pingshan Headquarter Park, akan disuguhkan oleh gedung kampus yang sangat luas, lengkap dengan asrama.
Kantor pusat BYD Automobile Company berlokasi di Distrik Pingshan dengan total luas lahan 230 hektare. Menjadikannya sebagai kantor pusat perusahaan mobil pertama di China dengan zero karbon.
Dibangun pada 2006 dengan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan. Pingshan Headquarters Park telah mampu mengurangi setara 245.681,89 ton karbon dioksida.
Berkat inovasi BYD di dalam membangun sistem transportasi ramah lingkungan tiga dimensi. Terdiri dari kendaraan energi baru, bus energi baru, jalur cloud dan lain-lain.
Semua moda transportasi di markas BYD berjantung listrik. Mulai dari yang simpel sepert forklift, kendaraan pembersih sampai truk berat, truk palet dan lain-lain.
Sumber: Oto.com
Advertisement