Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengenang 2023 sebagai tahun perjuangan besar bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab di tahun itu, PKB berhasil mengantarkan Cak Imin menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Cak Imin melihat kilas balik tahun 2023. Ketua umum PKB ini pun berharap 2024 akan menjadi tahun kemenangan bagi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN).
Advertisement
"Secara pribadi 2023 adalah tahun-tahun perjuangan. Semoga tahun 2024 adalah tahun kemenangan," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (1/1/2024).
Cak Imin pun menyampaikan resolusinya di tahun 2024. Ia ingin menyelesaikan persoalan bangsa yang belum selesai, supaya agenda nasional lebih dirasakan kebermanfaatannya, seperti dari hal yang mikro yaitu pertanian.
"Termasuk berbangsa dan bernegara banyak hal, agenda-agenda nasional yang tertunda. Misalnya petani yang tak terurus harus diatasi di tahun 2024 ini," ujarnya.
Cak Imin sendiri merayakan malam pergantian tahun di Kota Batu dengan menghadiri kegiatan bertajuk 'Cangkruk'an Malem Tahun Baru Ndek Batu Bareng Gus Imin', Minggu, 31 Desember 2023.
Wakil ketua DPR ini menutup 2023 dan mengawali 2024 bersama keluarga, para petinggi PKB, komedian, influencer, dan para jurnalis di Kota Batu, Jawa Timur.
Alasan Cak Imin Nikmati Tahun Baru di Malang dan Batu
Pemilihan tempat di Malang dan Batu dalam tahun baru terasa spesial. Pasalnya, Malang adalah salah satu tempat berkumpulnya masyarakat sebagian masyarakat Jatim.
Ia mengaku ingin merasakan padatnya masyarakat Jatim jika sudah berkumpul. Lebih-lebih ia sudah lama juga tidak ke Malang.
"Malang juga ketika libur ini, banyak saudara kita se Jawa Timur pada ngumpul di sini, yang akhirnya bisa banyak ketemu orang, sekaligus menikmati Kota Batu yang dingin dan nyaman," kata Gus Imin.
Advertisement
Kampanye di Sejumlah Wilayah Jatim
Sebelum menikmati malam tahun baru di Batu, Cak Imin Imin menutup lembaran tahun 2023 dengan melakukan safari kampanye ke beberapa tempat di Jatim. Kampanye dimulai dari Banyuwangi, Situbondo, Gresik, Tuban, Madiun, Magetan, Ponorogo, hingga akhirnya tiba di Malang.
Ia bertemu banyak tokoh masyarakat kiai, dan ulama. Dari sana, cicit pendiri NU ini mendapat banyak masukan serta aspirasi untuk dibawa dan diperjuangnya. Mulai dari permasalahan pertanian, perternakan hingga keluhan dari nelayan. Semua itu dicatatnya rapi dalam benaknya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Merdeka.com