Liputan6.com, Yogyakarta - Bima Perkasa Jogja (BPJ) kembali memperkenalkan pemain baru guna melakoni kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) musim ini. Kali ini mereka memperkenalkan Mohammad Saroni, Joseph De Smet, Habib Ahmeda Annur, dan Handri Satrya.
Keempat pemain itu diumumkan lewat media sosial resmi Bima Perkasa Jogja pada Minggu (31/1/2023) lalu. Mereka adalah pemain-pemain berpengalaman dan tak asing lagi di kalangan pecinta basket nasional.
Mohammad Saroni bukan sosok baru bagi Kanca Bima, fans Bima Perkasa Jogja. Pemain yang berposisi sebagai center itu pernah berseragam Bima Perkasa Jogja ketika debut di IBL 2016.
Baca Juga
Advertisement
Setelah sempat hengkang dari Bima Perkasa Jogja, Saroni lebih sering bermain di Asean Basketball League (ABL) dan liga basket Thailand. Selanjutnya ia kembali ke Tanah Air dan membela West Bandit di ajang IBL.
“First of all, happy banget bisa pulang ke rumah setelah tujuh tahun berpisah. Semoga bisa berbuat banyak untuk memajukan basket di Jogja dan membantu para pemain muda mencapai level tertinggi,” kata Mohammad Saroni, pemain kelahiran Nganjuk 27 tahun lalu.
Joseph De Smet
Selanjutnya, pemain berpengalaman lainnya adalah Joseph De Smet. Ia memulai kariernya bersama Bali United pada musim kompetisi kemarin atau saat pertama kali mendapat kontrak profesionalnya.
Dia bertahan selama dua tahun bersama Bali United dengan menorehkan statistik 6,4 poin per game, 1,9 rebound per game, 2,6 assist per game, dan 1 steal per game musim 2021/2022. Catatan itu pun membuat De Smet sempat disebut-sebut sebagai calon Rookie terbaik.
Musim lalu saat berseragam Amarta Hangtuah, IBL sempat memberi pujian pada Desmet. Ia tampil sebagai guard yang cukup berbahaya bagi lawan. Catatan itu pun membuat Bima Perkasa kesemsem untuk merekrutnya dan menjadi salah satu pilar musim ini.
Advertisement
Habib Ahmeda Annur
Nama selanjutnya sama-sama tak asing di kalangan basket nasional, ia adalah Habib Ahmeda Annur yang musim lalu meneken kontrak bersama Tangerang Hawks.
Di klub tersebut, Habib tampil sebagai pemain bertahan yang sangat piawai. Ia punya kecerdasan taktikal dan mampu beradaptasi dengan segala macam kondisi di lapangan.
Hal itu tidak bisa dilepaskan dari latar belakangnya. Habib pernah tercatat sebagai pelatih tim putra SMA Semesta Bilingual Boarding School pada kompetisi DBL Indonesia Seri Jawa Tengah. Oleh karena itu, Habib sering diundang untuk menjadi pelatih dalam coaching clinic di sekolah-sekolah.
Handri Satrya
Nama terakhir yang digaet Bima Perkasa kali ini adalah Handri Satrya, pemain yang tumbuh dan besar bersama Stapac. Mereka pernah menjuarai IBL pada musim kompetisi 2018/2019 silam.
Musim lalu Handri bermain untuk Bali United. Di sana ia diberi peran sebagai small forward atau di beberapa kesempatan sering diposisikan sebagai Shooting Guard. Senjatanya adalah akurasi tembakan tiga poin yang baik. Handri pun mengaku antusias bermain bersama Bima Perkasa Jogja musim ini.
“Dengan tim manajemen dan pemain baru menjadi tantangan tersendiri untuk kami bersama membawa nama Jogja, apalagi selama ini antusias dan fanatisme penonton di Jogja selalu luar biasa. Target dari saya pribadi bermain maksimal di setiap gamenya dan BPJ tetap berada di zona playoff,” katanya.
Dengan bergabungnya empat pemain ini, Bima Perkasa Jogja sudah punya 11 pemain lokal. Tujuh lainnya adalah Ali Mustofa, Restu Dwi Purnomo, Avin Kurniawan, dan empat rookie: Andre Rizqiano, Muhammad Rifqi Lubis, Muhammad Mukhlisin, dan Bayu Bima Prasetya.
Penulis: Taufiq Syarifudin
Advertisement