Evaluasi Kampanye Masuki Hari ke-35, Ganjar: Makin Mantap

Ganjar mengatakan, ia bersama pasangannya Mahfud Md telah memikirkan bagaimana penerima bantuan sosial atau bansos cukup memakai KTP.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 02 Jan 2024, 11:23 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo setuju dengan usulan Wapres RI Ma'ruf Amin bahwa menteri yang maju menjadi kandidat capres atau cawapres 2024 harus mundur dari jabatannya di kabinet. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan, evaluasi selama masa kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah pada Senin (1/1/2024).

"Makin mantap," kata Ganjar.

Setelah memasuki hari ke-35 masa kampanye, Ganjar mengakui di sela-sela kunjungan ke daerah, dirinya kerap menerima keluhan dari warga yang tak pernah mendapat bantuan pemerintah. Padahal, masuk kategori masyarakat yang kurang mampu.

"Banyak masyarakat yang protes soal itu, makanya mesti ada solusinya," ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan, ia bersama pasangan Mahfud Md telah memikirkan bagaimana penerima bantuan sosial atau bansos cukup memakai KTP. Dengan KTP lanjut dia, masing-masing nantinya akan tahu mana yang masuk kategori tidak mampu. Ganjar menyinggung soal data yang presisi.

"Data presisi itu kalau kita berbasis pada naik maka semua akan ketahuan. Dari sana maka sebenarnya kita sudah punya klunya ada NIK ada profil penduduk. Tapi kenapa kita sulit. Maka cerita satu data Indonesia yang tidak akan tuntas tuntas nanti saya tuntaskan," ujar dia.

Ganjar mengatakan, merapihkan data merupakan hal yang paling utama kemudian menggunakan peralatan yang jauh lebih mudah. Ganjar lalu memperkenalkan kembali program KTP Sakti yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud.

"Kami tawarkan dengan KTP dan itu cukup untuk bisa membereskan semuanya," ucap dia.


Ganjar Terima Keluhan Emak-Emak soal Bantuan hingga Kenaikan Harga Beras

calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo saat menghadiri deklarasi dukungan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) untuk Ganjar-Mahfud di GOR Satria, Plombokan, Semarang Utara, Jawa Tengah pada Senin (1/1/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Emak-emak menyampaikan keluh kesahnya kepada calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo. Ternyata, tak sedikit dari mereka yang belum menerima bantuan pemerintah.

Padahal, tergolong masyarakat yang kurang mampu. Adapula yang mengadu soal harga beras yang terus naik. Ganjar dan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri deklarasi dukungan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) untuk Ganjar-Mahfud di GOR Satria, Plombokan, Semarang Utara, Jawa Tengah pada Senin (1/1/2024).

Ganjar saat itu menemui Jumiati, Sumarlin dan Sudarti yang sedang duduk di kursi bagian depan. Mereka sedang menunggu antrean untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok. Partai Perindo juga menggelar bazar murah dan pemeriksaan kesehatan gratis di lokasi acara.

Ganjar mempersilahkan tiga emak-emak di barisan pertama untuk menyampaikan keluh-kesah. Di mulai dari Jumiyanti. Kepada Ganjar, dia mengaku tidak pernah menikmati sedikitpun uluran tangan dari pemerintah.

"Kamu mau nanya apa," kata Ganjar.

"Saya tidak dapat bantuan apa-apa. Saya tidak pernah dapat bantuan," jawab Jumiati. "Sudah pernah lapor lurah?," tanya Ganjar.

"Belum," jawab Jumiati.

Ganjar mengatakan, warga miskin yang bernasib seperti Jumiyati juga banyak ditemui kala berkeliling ke Indonesia. Ganjar kemudian memperkenalkan program KTP Sakti yang akan dijalankan bila terpilih menjadi presiden.


KTP Sakti Jadi Solusi

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo menerima dukungan dari Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) di GOR Satria, Plombokan, Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Ganjar mengatakan, KTP sakti menjadi solusi untuk menyelesaikan hal tersebut. "Banyak sekali yang protes ke saya kenapa saya tidak dapat bantuan tetangga saya dapat. Padahal kami mohon maaf dari keluarga tidak mampu. Inilah kita punya program KTP, kenapa agar mereka penerima manfaat cukup menunjukkan KTP saja," ujar dia.

"Umpama itu semua tidak mampu nanti dengan KTP bisa tahu. Insya Allah jenengan dapat bantuan, data diperbaiki. InsyaAllah saya akan turun tangan mempercepat itu semua agar seluruh bantuan bisa masuk ke yang berhak," sambung dia.

Lain dengan Jumiati, Sumarlin justru mengadukan soal harga kebutuhan pokok yang kian melambung. Dia mencontohkan, harga beras yang sudah menyentuh harga Rp 15 ribu per-liter.

"Dulu harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per-liter," ujar Sumarlin.

"Sudah berapa lama harga beras Rp 15 ribu?," tanya Ganjar.

"3 bulan," jawab Sumarlin.

Ganjar kemudian menjawab dengan menyinggung kegiatan bazar rakyat yang digelar Partai Perindo. Ini merupakan salah satu solusi membantu meringankan beban rakyat khususnya untuk mendapatkan sembako murah. Karena itu, dia mengapresiasi yang dilakukan oleh Partai Perindo.

Infografis Pesan Khusus Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya