Liputan6.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri banyak manusia yang menginginkan kesuksesan dan kekayaan dalam hidup mereka. Kedua hal tersebut seringkali diartikan sebagai tolak ukur kehidupan di dunia yang lebih baik bagi sebagian besar orang.
Dalam pendapat umum yang diamini nyaris semua orang, hemat adalah pangkal kaya. Sementara, menabung adalah cara mencapainya.
Advertisement
Namun, kisah sahabat nabi ini justru memperlihatkan bahwa meski dia jorjoran menyedekahkan hartanya, dia malah tambah kaya.
Sahabat Rasulullah SAW, Thalhah bin Ubaidillah membuktikan sedekah adalah kunci utama hidup menjadi semakin kaya raya.
Karena kedermawanannya, Thalhah dijuluki “Thalhah yang baik hati” oleh Nabi Muhammad SAW. Anehnya, makin banyak disedekahkan untuk yang membutuhkan, hartanya tak pernah habis dan bahkan bertambah kaya.
Simak Video Pilihan Ini:
Teladan Kaya Raya yang Menyerahkan Hartanya untuk Perjuangan Islam
Seperti Abdurrahman bin Auf, maka Thalhah yang kaya raya pun setiap selesai menyerahkan hartanya untuk keperluan perjuangan membela Islam, hartanya malah bertambah banyak. Pernah dia murung sekali lantaran menyaksikan harta yang dimilikinya terus bertambah padahal sudah dikeluarkan untuk fakir miskin, anak-anak yatim, para janda dan kaum dhu’afa lainnya, serta untuk membangun berbagai fasilitas umum.
“Harta yang banyak itu ternyata sangat menyusahkan dan menyempitkan ruang gerakku”, kata Thalhah kepada istrinya.
Sang istri pun tidak bertepuk sebelah tangan. Diusulkan kepada suaminya agar hartanya itu segera dibagikan kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan orang-orang dhu’afa lainnya yang membutuhkan.
Thalhah lalu bangkit, memanggil orang-orang kepercayaannya untuk membagi-bagikan hartanya itu kepada fakir miskin, anak-anak yatim, dan dhu’afa lainnya hingga habis. Meski telah habis seluruh hartanya, Thalhah tidak takut jatuh miskin, karena dia sangat percaya Allah Maha Kaya dan akan memberikan sebagian kekayaan-Nya itu kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya.
Suatu ketika, dia baru saja menjual sebidang tanah miliknya. Melihat tumpukan uang yang begitu banyak, dia sedih sekali, sehingga tanpa terasa melelehlah air matanya, seraya berkata: “Sungguh, bila seseorang dibebani harta yang begitu banyak, dan tidak tahu apa yang harus diperbuat, pasti akan mengganggu ketenteraman dalam beribadah”.
Setelah berkata demikian, Thalhah memanggil temannya, dan berjalan keliling kota sambil membagi-bagikan uangnya kepada seluruh penduduk Madinah hingga habis sama sekali.
Itulah Thalhah yang sampai akhir hayatnya tetap menyantuni orang-orang dari Bani Taim yang mempunyai tanggungan keluarga, menikahkan mereka, menyantuni anak-anak yatim dan mengkhitankannya, serta membayarkan hutang orang-orang yang tak mampu membayarnya.
Advertisement
Sedekah Tak Membuat Miskin
Demikian Allah melapangkan rezeki para hamba-Nya yang selalu menafkahkan hartanya untuk kepentingan di jalan Allah. Dalam mengeluarkan zakat, infaq, sodaqoh dan wakafnya itu, mereka tidak pernah menyebut-nyebut pemberiannya, dan tidak pernah menyakiti orang lain dengan pemberiannya itu. Benarlah firman Allah yang artinya
“Orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringinya dengan menyebut-nyebut pemberiannya, dan tidak pula dengan kata-kata yang menyakitkan, mereka memperoleh pahala di sisi Allah. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. Al-Baqarah 262).
Demikian kunci hidup agar semakin kaya berdasarkan kisah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Thalhah bin Ubaidillah. Pada Intinya, Allah SWT ingin menunjukkan kepada umat-Nya agar senantiasa berbuat baik dan dermawan terhadap sesama muslim tanpa rasa takut akan jatuh miskin jika memberikan sebagian hartanya untuk membantu sesama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul