Gempa Jepang, 32.500 Rumah Tanpa Listrik dan Shinkansen Hentikan Operasi

Sedikitnya lima orang tewas akibat gempa di barat Jepang, sementara lainnya terjebak di reruntuhan bangunan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jan 2024, 15:00 WIB
Para pejabat memperingatkan orang-orang pada hari Selasa untuk menjauh dari rumah mereka di beberapa daerah karena risiko gempa bumi besar dan tsunami yang terus berlanjut. (Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah barat Jepang diguncang oleh gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7 pada Senin, 1 Januari 2024.

Gempa tersebut memicu peringatan tsunami di sepanjang pantai barat Jepang dan menimbulkan kerusakan yang luas.

Melansir Japan Times, Selasa (2/1/2024) sekitar 32.500 rumah di Ishikawa kehilangan aliran listrik akibat gempat tersebut.

Gempa juga mendorong kereta Shinkansen East Japan Railway Co. menghentikan sementara operasinya di semua jalur Shinkansen Tohoku, Joetsu dan Hokuriku.

Selain itu, gelombang tsunami tercatat di beberapa daerah setelah gempa berkekuatan 7,6 di dekat Semenanjung Noto, di Prefektur Ishikawa sekitar pukul 16:10, kemudian diikuti beberapa gempa susulan yang kuat.

Sedikitnya lima orang tewas akibat gempa di barat Jepang, sementara lainnya terjebak di reruntuhan bangunan.

Kebakaran skala besar juga terjadi di Wajima, Prefektur Ishikawa, setelah gempa, sementara beberapa kota lainnya melaporkan rumah-rumah runtuh.

Sebanyak lebih dari 51.000 orang di lima prefektur diperintahkan untuk mengungsi, menurut Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang

Ada juga 1.000 warga lainnya gabg dievakuasi ke Pangkalan Udara di Wajima, dan SDF menanggapinya dengan mendistribusikan selimut, air, dan makanan, menurut keterangan Kementerian Pertahanan Jepang.

Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase pun telah meminta SDF untuk mengirimkan anggotanya dalam misi bantuan bencana

Dilaporkan, pusat gempa berada di wilayah Noto yang rawan gempa besar.

Sementara itu, tidak ada dampak yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir setelah gempa bumi di Jepang.

 


peringatan Tsunami

Gempa besar yang mengguncang Jepang di awal tahun 2024 tersebut juga memicu gelombang tsunami. (Kyodo News via AP)

Sejauh ini, peringatan tsunami besar dengan tingkat waspada tertinggi telah dikeluarkan untuk Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, dan badan cuaca memperingatkan akan adanya gelombang setinggi 5 meter di wilayah tersebut.

Peringatakan ini kemudian diturunkan, namun seluruh pantai Laut Jepang tetap berada dalam peringatan tsunami, dengan kemungkinan gelombang mencapai 3 meter.

Diketahui, peringatan tsunami besar belum dikeluarkan sejak Gempa Besar di wilayah Jepang Timur pada Maret 2011.


Peringatan Tsunami di 4 Prefektur

Gempa dengan magnitudo (M) 7,5 itu terjadi sekitar pukul 16.10, Senin waktu setempat. (Kyodo News via AP)

Peringatan tsunami di prefektur Ishikawa, Niigata, Toyama dan Yamagata mendesak masyarakat untuk segera meninggalkan daerah pesisir, dengan gelombang setinggi lebih dari 1,2 meter mencapai Pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto di Ishikawa sekitar pukul 16:21, menurut badan cuaca tersebut.

Laporan kantor berita NHK memperingatkan bahwa gelombang mungkin lebih tinggi dari ini tergantung pada titik lokasi.

Dalam keterangan persnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendesak penduduk di daerah yang terkena dampak gempa untuk terus memberikan perhatian jika terjadi gempa susulan yang kuat.

"Dan di daerah yang diperkirakan akan terjadi tsunami, saya ingin meminta agar mereka mengungsi sesegera mungkin," kata PM Kishida di Tokyo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya