KBRI Tokyo: Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Jepang, 9 Orang Masih di Penampungan

Dubes Heri mengimbau para WNI untuk terus memantau perkembangan situasi pasca-gempa Jepang yang memicu tsunami dan mengikuti arahan yang diberikan pemerintah setempat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 02 Jan 2024, 15:47 WIB
Tangkapan layar dari rekaman video AFPTV yang diambil pada 2 Januari 2024 menunjukkan retakan di jalan di kota Nanao, prefektur Ishikawa, Jepang setelah gempa besar berkekuatan magnitudo 7,5 melanda wilayah tersebut pada Hari Tahun Baru. (Fred Mery / AFPTV / AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan bahwa hingga Selasa (2/1/2024), tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Ishikawa Jepang. Sementara itu, sembilan orang WNI, terdiri dari mahasiswa dan pemagang, masih berada di tempat pengungsian.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi terus memantau dan memastikan kondisi dan keadaan para WNI sejak 1 Januari 2024.

"Beberapa menit setelah kejadian bencana tim KBRI Tokyo telah melakukan kontak melalui hubungan telepon kepada simpul-simpul masyarakat di lokasi bencana. Mereka umumnya telah meninggalkan hunian berdasarkan arahan dari pemerintah setempat untuk tinggal sementara di lokasi penampungan," ujar Dubes Heri, seperti dikutip dari pernyataan resmi KBRI Tokyo yang diterima Liputan6.com.

KBRI Tokyo, ungkap Dubes Heri, juga siap siaga dalam menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi kondisi darurat para WNI selama berada di penampungan.

Lebih lanjut, Dubes Heri juga mengimbau para WNI untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengikuti arahan yang diberikan pemerintah setempat.

"Taatilah imbauan dan instruksi dari aparatur pemerintah setempat. Jangan kembali ke pemukiman di tengah situasi yang sekiranya belum aman menurut petugas di lokasi bencana gempa," ungkap dia.

Berdasarkan catatan KBRI Tokyo, sebanyak 1.315 menetap di Prefektur Ishikawa; Toyama (1.344), dan Niigata (1.132).

Gempa dengan magnitudo sekitar 7,6 -- yang sebelumnya disebut berkekuatan 7,4-- melanda prefektur Ishikawa, Jepang pada tanggal 1 Januari 2024 pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB.

Gempa juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa telah menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.


1.000 personel Pasukan Bela Diri Dikerahkan dalam Operasi Penyelamatan hingga 155 Gempa Susulan

Gempa besar yang mengguncang wilayah prefektur Ishikawa dan sekitarnya di Jepang, pada Senin (1/1/2024) menyebabkan kerusakan yang parah. (AP Photo/Hiro Komae)

 

Sekitar 1.000 personel Pasukan Bela Diri terlibat dalam operasi penyelamatan dan bantuan, ucap PM Kishida.

Gempa tersebut berpusat di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima dengan kedalaman sementara 16 km, mencatatkan maksimum 7 pada skala intensitas seismik negara tersebut, menurut Badan Meteorologi Jepang.

Gempa level 7 --yang terjadi pada 1 Januari 2023-- digambarkan membuat orang tidak bisa berdiri. Gempa seperti itu terakhir kali tercatat pada tahun 2018 di Hokkaido, kata Badan Meteorologi Jepang.

Sementara itu, Kantor Meteorologi Jepang mengatakan negara itu telah dilanda 155 gempa bumi sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin (1/1).

Kantor Meteorologi Jepang mengatakan negara itu telah dilanda 155 gempa bumi sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin (1/1).

Nobuko Sugimori, seorang warga kota Nanao di Ishikawa berusia 74 tahun, mengatakan dia belum pernah mengalami gempa seperti itu sebelumnya.

“Saya mencoba memegang pesawat TV tersebut agar tidak terjatuh, namun saya bahkan tidak dapat menahan diri untuk tidak bergoyang keras dari sisi ke sisi," kata Sugimori kepada kantor berita Reuters dari rumahnya, yang dinding depannya mengalami retakan besar. dan perabotan berserakan di bagian dalam.

Di seberang jalan, Fujiko Ueno, 73 tahun, merasa bersyukur selamat. Dia mengatakan hampir 20 orang berada di rumahnya untuk merayakan Tahun Baru ketika gempa terjadi tetapi tidak ada yang terluka.

“Itu semua terjadi dalam sekejap mata", katanya sambil berdiri di jalan di antara puing-puing reruntuhan dan lumpur yang keluar dari jalan retak.


Peringatan Tsunami Usai Gempa Jepang Dicabut hingga Nyaris 100.000 Orang di 9 Prefektur Dievakuasi

Setidaknya enam orang meninggal dunia akibat gempa besar yang berpusat di Semenanjung Noto di dekat Prefektur Ishikawa, Jepang, menurut kantor berita nasional NHK. (Kyodo News via AP)

Mengutip otoritas setempat, kantor berita Kyodo menyebut peringatan tsunami yang mencakup wilayah luas di sepanjang Laut Jepang dicabut pada Selasa pagi, setelah gelombang tertinggi sekitar 1,2 meter melanda Pelabuhan Wajima pada Senin (1/1) malam setelah gempa utama pukul 16:10.

Adapun Kyodo News melaporkan lebih dari 24 orang tewas akibat bencana tersebut, ketika semakin banyak laporan kerusakan yang masuk dan tim penyelamat berlomba mencari korban selamat pada hari Selasa.

"Jepang telah mencabut semua peringatan dan peringatan tsunami yang diberlakukan setelah gempa besar pada Hari Tahun Baru," kata seorang pejabat badan meteorologi Jepang kepada AFP hari Selasa (2/1).

Sementara itu, hampir 100.000 orang di sembilan prefektur dievakuasi dan bermalam di gedung olahraga dan gimnasium sekolah, yang biasa digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat di Jepang.

Sementara itu, hampir 33.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik di Prefektur Ishikawa pada Selasa pagi, menurut situs web Hokuriku Electric Power. NHK mengatakan sebagian besar wilayah di Semenanjung Noto bagian utara juga tanpa air.

Akibat bencana tersebut, Badan Rumah Tangga Kekaisaran membatalkan penampilan Tahun Baru Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, yang diperkirakan akan berlangsung pada hari Selasa.

 


Sebabkan Kerusakan Struktural

Retakan terlihat di tanah di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024 setalah gempa bumi. (Foto: Berita Kyodo melalui AP)

Gempa Jepang di awal tahun baru 2024 itu menyebabkan kerusakan struktural yang luas dan kebakaran di Kota Wajima di Prefektur Ishikawa, sementara gempa susulan yang terus berlanjut dan puing-puing di jalan menghambat operasi penyelamatan.

Korban tewas termasuk tujuh korban di Rumah Sakit Kota Wajima, kata pejabat kota.

Lembaga penyiaran publik NHK mengatakan 15 orang tewas di kota Wajima yang terkena dampak paling parah dekat pusat gempa, di mana 14 orang dilaporkan terjebak di bangunan yang runtuh. Di dekat Suzu, dikatakan beberapa dokter tidak dapat menjangkau rumah sakit yang mengandalkan generator cadangan untuk listrik.

Badan penanggulangan bencana Jepang mengatakan mereka telah menerima laporan yang belum dikonfirmasi mengenai 19 kematian pada Selasa pagi, namun pembaruan resmi mengenai jumlah korban jarang terjadi.

Rekaman yang diambil oleh lembaga penyiaran publik NHK pada Selasa pagi menunjukkan sebuah bangunan tujuh lantai roboh dan asap mengepul di daerah pusat Wajima yang terkenal dengan pasar paginya di mana kebakaran besar terjadi pada hari Senin.

"Kebakaran telah melalap lebih dari 200 bangunan di wilayah tengah Wajima, namun kemungkinan penyebarannya lebih jauh sangat kecil," kata pejabat Prefektur Ishikawa.

Gempa tersebut juga menyebabkan korban luka dan kerusakan struktural di Prefektur Niigata, Toyama, Fukui dan Gifu.

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya