Refleksi 2023, Forhati Nasional Dorong Pemerintah Pertahankan yang Baik Demi Indonesia Emas

Forum Alumni HMI Wati Nasional (Forhati Nasional) melakukan refleksi akhir tahun.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Jan 2024, 15:44 WIB
Presidium Forhati Nasional, Wa Ode Nurhayati (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Forum Alumni HMI Wati Nasional (Forhati Nasional) melakukan refleksi akhir tahun. Sepanjang 2023, Forhati Nasional menggambarkan sejumlah aspek masalah serius yang tidak boleh kembali terjadi di tahun 2024 mendatang dalam sejumlah aspek seperti pendidikan, stunting, ketahanan pangan, serta situasi politik menjelang pemilu 2024.

"Refleksi merupakan bagian yang tidak boleh dilewatkan terutama bagi mereka yang dalam pemikiran masa depan selalu menginginkan yang terbaik bagi dirinya dan negaranya, apalagi kita dituntut segera mempersiapkan Indonesia Emas nanti," tulis Presidium Forhati Nasional, Wa Ode Nurhayati dalam siaran pers diterima, Selasa (2/1/2024).

Wa Ode berpesan, di penghujung tahun ini hendaknya kita melakukan refleksi atau mawas diri terhadap yang sudah baik agar dipertahankan, dan memperbaiki yang masih terdapat kekurangan. Dia menambahkan, koreksi yang kritis namun santun harus tetap ada. Sebab pihaknya sepenuhnya tidak keluar dari jalur dan bersama-sama dengan pemerintah mencapai target masa depan gemilang bagi bangsa ini.

“Di Akhir tahun ini juga kita dibenarkan merangkai cita-cita untuk tahun-tahun yang akan datang. Karenanya Forhati Nasional kembali menegaskan posisi nya dengan Tema meneguhkan nilai Insan Cita menyongsong Indonesia Emas," jelas dia.


Apresiasi

Wa Ode memastikan, Forhati Nasional mengapresiasi langkah pemerintahan hari ini dan juga akan tegas melakukan koreksi terhadap yang kiranya harus diperbaiki dari pemerintahan hari ini, dengan cara-cara yang santun dan beradab.

Menutup refleksinya, Wa Ode berpesan, jelang momentum politik 2024 dalam hal ini Pilpres dan Pemilu, Forhati Nasional menegaskan bahwa Forhati tidak berdiri pada kepentingan pribadi-pribadi atau kepentingan politik tertentu.

Sebab, Forhati mendukung 30% keterpilihan perempuan sebagai anggota legislatif bukan hanya sebagai calon anggota legislatif, serta menjadikan perempuan sebagai penjaga Martabat Demokrasi.

“Jelang momentum politik 2024 dalam hal ini Pilpres dan Pemilu, Forhati Nasional tidak berdiri pada kepentingan pribadi-pribadi, atau kepentingan politik tertentu, Tapi lebih pada menjadi perempuan penjaga Martabat Demokrasi,” Wa Ode menutup.

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya