Orangutan Sumatera Rongring Akhirnya Bisa Pulang ke Habitat Aslinya

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (KSDA Sumut) melepasliarkan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) bernama Rongring ke dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM) Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Jan 2024, 17:29 WIB
Pelepasliaran Orangutan Rongring ke dalam kawasan Suaka Margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut (Dok: Balai Besar KSDA Sumut)

Liputan6.com, Pakpak Bharat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (KSDA Sumut) melepasliarkan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) bernama Rongring ke dalam kawasan Suaka Margasatwa Siranggas, Kabupaten Pakpak Bharat.

Kepala Balai Besar KSDA Sumut, Rudianto Saragih Napitu mengatakan, Orangutan Rongring dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Siranggas pada penghujung tahun kemarin, tepatnya pada Kamis, 28 Desember 2023.

Rongring merupakan orangutan berjenis kelamin betina dewasa dengan berat badan 33,34 Kg serta umur diperkirakan menjelang 30 tahun, yang direscue karena menjadi korban interaksi negatif manusia dengan satwa liar di Kabupaten Langkat (bufferzone Taman Nasional Gunung Leuser).

"Sebelum dilepasliarkan, Rongring telah menjalani perawatan serta rehabilitasi di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan (PKRO) Batu Mbelin, Sibolangit," kata Rudianto, dalam keterangan diperoleh Liputan6.com, Selasa (2/1/2024).

Dijelaskannya, Rongring adalah orangutan yang diselamatkan dari Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Langkat, Sumut. Saat diselamatkan dan dibawa ke PKRO pada 1 Mei 2023, Rongring dalam keadaan memprihatinkan.

Saat itu berat tubuhnya hanya 21,36 kg, ruas jari telunjuk kiri patah, perototan sangat tipis, rambut kusam, dan turgor kulit lengket serta kulit kering. Kondisi gizi buruk karena ditemukan banyak cacing dewasa.

"Bahkan, ditemukan peluru senapan angin sebanyak empat buah pada tangan kanan dan kaki kanan," jelasnya.

 


Perawatan Intensif

Orangutan Rongring dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Siranggas pada penghujung tahun kemarin, tepatnya pada Kamis, 28 Desember 2023

Kondisi itu menyebabkan Orangutan Rongring harus dilakukan perawatan secara intensif di PKRO untuk dapat dilepasliarakan kembali.

Sementara, pemilihan Suaka Margasatwa Siranggas sebagai rumah baru bagi Rongring karena areal ini merupakan habitat alami bagi orangutan sumatera, dan telah dilakukan survei kelayakan.

"Rongring yang merupakan orangutan sumatera liar layak untuk ditepatkan di SM Siranggas," Rudianto menuturkan.

Survei lokasi dan kajian kelayakan sebagai lokasi pelepasliaran orangutan dilakukan oleh Balai Besar KSDA Sumut bersama YOSL-OIC, Tahukah, dan YEL.

"Setelah dilakukan pengamatan kondisi fisik, perilaku, kesehatan dan kemampuan untuk bertahan hidup, dan Rongring dinyatakan layak untuk dilepasliarkan, maka dilakukan persiapan pelepasliran ke SM Sitanggas," terangnya.


Kondisi Baik dan Aktif

Ilustrasi orangutan (iStock)

Dipaparkan Rudianto, Orangutan Rongring yang dalam kedaaan kondisi baik dan aktif di kandang, diangkut dari PKRO Batumbelin, Sibolangit, pada Rabu, 27 Desember 2023, menuju Kota Sidikalang. Setibanya di lokasi, pemeriksaan kesehatan dan fisik terakhir kembali dilakukan untuk memastikan Rongring siap dilepasliarkan.

"Setelah Tim medis menyatakan layak, pada Kamis, 28 Desember 2023, sekitar pukul 09.49 WIB, Rongring dilepaskan ke bufferzone mengarah ke kawasan SM Siranggas," ungkapnya.

Giat pelepasliaran ini dilaksanakan Balai Besar KSDA Sumut bersama mitra teknis. Tim selanjutnya melakukan monitoring pergerakan Orangutan Rongring hyang dikoordinir Seksi Konservasi Wilayah I Sidikalang bersama COP.


Dukung Perlindungan Orangutan

Ilustrasi orangutan (iStock)

Upaya penyelamatan dan perlindungan terhadap orangutan sumatera telah dilakukan berbagai pihak. Namun mengaca pada yang telah terjadi pada Rongring dan orangutan korban konflik serta perdagangan illegal lainnya, masih diperlukan kepedulian untuk menjaga satwa langka yang hanya ada di Sumut dan Aceh ini.

"Sudah selayaknya kita mendukung perlindungan orangutan agar tetap lestari dan menjadi aset serta kebanggaan Bangsa Indonesia. Mari bersama mengupayakan stop perburuan, penganiayaan, dan perusakan habitat orangutan," Rudianto menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya