Sekolah di Wilayah Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Diliburkan, Sampai Kapan?

Dinas pendidikan menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah di dua kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

oleh Ola Keda diperbarui 03 Jan 2024, 03:30 WIB
SD Inpres Wolorona, Desa Hokeng Jaya yang tertutup abu vulkanik (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Flores - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui dinas pendidikan menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah di dua kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dua kecamatan yang terdampak parah erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki yaitu kecamatan Ile Bura dan kecamatan Wulanggitang.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda, mengatakan sekolah semester ini yang rencananya akan dimulai tanggal 4 Januari 2024, akan ditiadakan sementara.

"Langkah ini diambil karena mempertimbangkan status gunung api," ujar kepada Liputan6.com, Selasa, 2 Januari 2024.

Ia mengatakan pemberlakuan peniadaan pembelajaran ini, berlaku selama satu minggu sambil disesuaikan dengan perkembangan terkini dari status Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Peniadaan pembelajaran sementara itu, kata dia, berlaku bagi jenjang pendidikan SD dan SMP yang menjadi kewenangan pemkab. Sedangkan untuk jenjang SMA dan SMK menjadi kewenangan dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi NTT.

"Jumlah sekolah yang berada di Kecamatan Wulanggitang yaitu 14 SD dan 3 SMP, sedangkan 7 SD dan 2 SMP berada di Kecamatan Ile Bura," tandasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya