Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Moeldoko mengenang sosok Rizal Ramli sebagai teman dekat yang menyenangkan untuk berdiskusi dan tukar pandangan.
Advertisement
"Saya secara pribadi mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya sahabat saya Bapak Rizal Ramli, semoga Almarhum masuk Surga," kata Moeldoko kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).
"Beliau adalah temen dekat saya yang menyenangkan dalam diskusi dan tukar pandangan," sambungnya.
Menurut dia, Rizal Ramli merupakan sosok yang kritis apabila sedang menyampaikan padangan. Kendati begitu, Moeldoko menganggap kritikan Rizal Ramli sebagai obat yang menyehatkan.
"Beliau selalu kritis tetapi bagi saya itu adalah obat yang menyehatkan," ujar Moeldoko.
Rizal Ramli Meninggal di RSCM
Sebelumnya, Ekonom yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Rizal Ramli dikabarkan meninggal dunia.
Kabar tersebut disebarkan Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Tofa Lemon. Rizal Ramli meninggal dunia pada pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Selasa (2/1/2024).
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang, bapak Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di RSCM," ujar Tofa dalam keterangannya, Selasa (2/1/2023).
Rizal Ramli meninggal dunia dengan meninggalkan tiga orang anak, tiga menantu, dan dua cucu. Tofa menyebut pihak keluarga Rizal Ramli meminta agar masyarakat memaafkan jika Rizal Ramli memiliki kesalahan selama hidupnya.
"Kami segenap keluarga memohon maaf jika ada kesalahan beliau selama hidupnya," kata dia.
Profil Rizal Ramli
Dikutip dari laman ekon.go.id, Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954. Rizal Ramli seorang mantan tokoh pergerakan mahasiwa, ahli ekonomi dan politisi Indonesia.
Pada tingkat internasional, Rizal Ramli pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa ekonom dari berbagai negara lainnya.
Lantaran ia ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Doktor Ekonomi Boston University ini pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ekonomic & Social Commision of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.
Sedangkan dalam pemerintahan, pria lulusan S-1 Jurusan Teknik Fisika ITB ini pernah menjabat sejumlah posisi penting. Rizal Ramli pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Abdurrahmah Wahid (Gus Dur) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
Jadi Menteri di Era Gus Dur dan Jokowi
Pada era Gus Dur, ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dan Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Sedangkan pada era Presiden Jokowi, Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Pada 27 Juli 2016, jabatan Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman digantikan oleh Luhut B. Panjaitan.
Selain itu, Rizal Ramli juga pernah beberapa kali dipercaya sebagai komisaris utama Badan Usaha Milik Nasional (BUMN), di antaranya PT. Semen Gresik dan Bank Nasional Indonesia.
Rizal Ramli juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) tandingan pada September 2013.