PR Besar Timnas Indonesia Setelah Dibantai Libya 0-4

Sejak babak pertama dimulai Timnas Indonesia harus bekerja ekstra untuk mengimbangi permainan Libya. Mereka tampak kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 03 Jan 2024, 17:48 WIB
Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Timnas Libya. (Bola.com/Dok.PSSI).

Liputan6.com, Yogyakarta - Timnas Indonesia dibungkam Libya dengan skor 0-4 dalam uji coba pada Selasa (2/1/2024) malam kemarin di Antalya, Turki. Dalam laga itu, Indonesia tampil dengan susunan skuad dan formasi yang berbeda di babak pertama dan kedua.

Cara ini dipakai pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk melihat hasil pemusatan latihan pemain selama di Turki. Hasilnya pun tentu saja masih jauh dari harapan. 

Sejak babak pertama dimulai Timnas Indonesia harus bekerja ekstra untuk mengimbangi permainan Libya. Mereka tampak kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan.

Permainan possesion yang diperagakan Jordi Amat dkk masih buntu saat melakukan serangan. Sebaliknya, Indonesia justru porak poranda saat diserang. 

Beruntungnya, di laga pertama melawan Libya ini tak masuk kalender FIFA, sehingga tak memengaruhi perolehan poin di papan klasemen FIFA. Di laga kedua nanti, Indonesia wajib menang lantaran pertandingan itu akan masuk FIFA Matchday yang dapat mendongkrak perolehan poin.

Lantas, apa saja masalah Timnas Indonesia saat berjumpa Libya semalam? 

1. Chemistry Pemain

Skuat Timnas Indonesia tampak kurang solid saat melawan Libya di Turki. Passing dan pergerakan setiap pemain masih terasa belum pas dan masih banyak kesalahan komunikasi.

Pemain-pemain Indonesia yang berkompetisi di Eropa seperti Rafael Struick, Ivar Jenner atau Justin Hubner belum terlihat bisa menjadi pembeda. Meskipun mereka tampak punya visi bermain yang oke, tapi belum selaras dengan pemain lainnya.

2. Buruknya Pertahanan

Pertahanan Skuad Garuda adalah salah satu masalah besar yang dihadapi saat ini. Bukti kebobolan empat gol oleh Libya jadi peringatan keras jelang persiapan Piala Asia 2023.

Blunder Justin Hubner dan Jordi Amat yang berujung gol patut jadi catatan penting. Pertahanan Indonesia harus diakui masih mudah untuk dibongkar lewat umpan-umpan terobosan atau saat momen serangan balik.

Celah dalam permainan possesion ball yang diperagakan Indonesia masih banyak celah untuk dimanfaatkan.

3. Pengambilan Keputusan

Masalah pengambilan keputusan tampaknya sangat lumrah terjadi di Skuad Indonesia. Masalah ini selalu terjadi di setiap pertandingan. Banyak momentum saat para pemain sedang melakukan serangan dan mendapat peluang emas, namun berujung antiklimaks karena tak melakukan progresi.

Sebab itu, para pemain lawan sudah keburu kembali untuk melakukan pertahanan dan menutup semua ruang passing atau tembak bagi para pemain Indonesia.

Akurasi umpan saat memasuki sepertiga akhir lapangan juga kerap tak menemui sasaran, akhirnya peluang emas terbuang sia-sia.

 

Penulis: Taufiq Syarifudin

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya