Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) USD 80 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun (Rp 15.488 per USD) pad 2024.
Direktur & Sekretaris Perusahaan Bumi Resources, Dileep Srivastava menuturkan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk pemeliharaan dan inisiatif hijau.
Advertisement
"Kami perkirakan akan mengeluarkan belanja modal seperti biasanya di kisaran USD 1 per ton. Jadi sekitar USD 80 juta atau lebih. Itu untuk pemeliharaan dan masih banyak lagi untuk ESG, pengurangan emisi, penghijauan dan sensitivitas iklim," ujar dia kepada Liputan6.com, Rabu (3/1/2024).
Tahun ini, Dileep memperkirakan produksi batu bara perseroan mencapai 78 MT. Angka itu berasal dari dua Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) miliknya, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (AI). Kedua entitas itu telah mengantongi persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) periode 2024-2026.
"Kami memperkirakan (produksi) sekitar 77 MT-78 MT. Perbandingannya KPC dan Arutmin adalah 2:1 untuk tahun ini," ungkap Dileep.
Meski begitu, Dileep menggaris bawahi sejumlah faktor yang akan mempengaruhi kinerja perseroan tahun ini. Antara lain, tarif royalti baru dan harga bahan bakar yang tinggi. Bersamaan dengan itu, harga batu bara yang jauh lebih rendah dibandingkan TA 2022 dan subsidi harga pada sebagian besar penjualan domestik, juga menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja perseroan hingga akhir tahun.
"Jadi kira-kira 40 persen dari pendapatan kotor kami merupakan kontribusi kami kepada Pemerintah melalui royalti, pajak, bagi hasil dan berbagai pungutan.Hal-hal itu akan berdampak pada kinerja," kata Dileep.
Pendapatan Bumi Resources Susut 15,77% hingga Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat pendapatan dan laba bersih merosot hingga akhir kuartal III 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (1/12/2023), PT Bumi Resources Tbk catat pendapatan USD 1,17 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Pendapatan turun 15,77 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,39 miliar.
Beban pokok pendapatan susut 0,43 persen menjadi USD 1 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, beban pokok pendapatan perseroan USD 1,1 miliar.
Dengan demikian, laba bruto anjlok 73,1 persen menjadi USD 78,92 juta hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 294,27 juta.
Beban usaha perseroan merosot 0,43 persen menjadi USD 62 juta hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 69,22 juta.
Advertisement
Aset Perseroan
Dengan demikian, laba usaha perseroan anjlok 92,4 persen menjadi USD 16,92 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 225,04 juta.
Perseroan mencatat laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama turun menjadi USD 83,96 juta hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 451,86 juta. Perseroan alami rugi kurs USD 3,01 juta hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya untung USD 4,60 juta.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 84 persen menjadi USD 58,26 juta hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya USD 365,49 juta.
Perseroan mencatat ekuitas sebesar USD 2,81 miliar pada akhir September 2023. Ekuitas perseroan relatif mendatar dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,81 miliar. Total liabilitas perseroan turun menjadi USD 1,37 miliar hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar USD 1,66 miliar. Aset perseroan turun menjadi USD 4,18 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama USD 4,48 miliar.
Prediksi Harga Batu Bara
Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) perkirakan harga batu bara masih tinggi hingga 2023. Hal ini seiring peningkatan permintaan batu bara.
Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastama menuturkan saat ini masalah pasar batu bara dibayangi permintaan dan persediaan, di tengah tidak ada peningkatan kapasitas. Hal itu terjadi di tengah harga gas masih tinggi dan energi baru terbarukan belum dapat diandalkan.
"Dengan alasan itu, harga batu bara akan tetap tinggi pada 2023. Harga batu bara akan sentuh USD 300 pada 2023, dan dalam jangka menengah USD 200-USD 250. Harga batu bara akan tergantung bagaimana China dan India operasikan permintaan dan persediaan, keduanya meningkatkan kapasitas batu bara kalori rendah." ujar dia.
Advertisement