Maya Kamdani Diangkat Jadi Presiden Direktur BNP Paribas Asset Management

Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Indonesia Maya Kamdani akan melanjutkan kepemimpinan Priyo Santoso yang telah memasuki masa pensiun.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Jan 2024, 14:23 WIB
Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Indonesia Maya Kamdani. (Foto: BNP Paribas AM)

Liputan6.com, Jakarta - BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) mengumumkan pengangkatan Maya Kamdani sebagai Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Indonesia, efektif sejak 31 Desember 2023.

Maya Kamdani akan melanjutkan kepemimpinan Priyo Santoso yang telah memasuki masa pensiun. Maya telah bergabung di PT BNP Paribas Asset Management sejak 2008, dan sebelum pengangkatannya, dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Direktur sekaligus Head of Marketingyang bertanggung jawab dalam pengembangan strategi produk dan pemasaran di Perusahaan. Demikian dikutip dari keterangan resmi, Rabu (3/1/2023).

Di bawah kepemimpinannya, Perusahaan meluncurkan beragam inovasi produk reksa dana dan meneguhkan posisinya sebagai market leader, innovator dan educator di industri pengelolaan investasi di Indonesia.

Sebagai Presiden Direktur, Maya akan bertanggung jawab untuk memimpin pengembangan dan melanjutkan penerapan strategi bisnis jangka panjang Perusahaan, serta memperkuat hubungan dengannasabah dan ragam pemangku kepentingan di Indonesia.

Maya merupakan seorang profesional dengan pengalaman luas di bidang jasa keuangan dan pasar modal. Dengan rekam jejak karier selama lebih dari 25 tahun di industri keuangan dan pengelolaan

investasi baik di Indonesia maupun di Amerika Serikat, Maya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam atas industri pasar modal dan kebutuhan nasabah-nasabah Perusahaan di Indonesia.

Chief Executive Officer BNP Paribas Asset Management Asia Pacific, Mike Nikou menegaskan, dengan pengetahuannya yang mendalam di bidang industri keuangan dan pasar modal, Maya Kamdani merupakan orang yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Perusahaan.

 


Akselerasi Rencana Strategis

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Saya yakin dengan kemampuannya, Maya akan memimpin Perusahaan untuk terus memberikan layanan dan solusi terbaik kepada nasabah kami serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri pengelolaan investasi di Indonesia," kata Mike.

"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Priyo atas dedikasinya di PT BNP Paribas Asset Management - Indonesia selama empat tahun terakhir. Selama masa jabatannya, beliau memegang peran yang penting dalam membangun strategi keberlanjutan Perusahaan sekaligus meningkatkan eksposur kami di lingkup investasi berkelanjutan bagi nasabah-nasabah kami,” ujar Mike.

Dengan penunjukan ini, Maya Kamdani selanjutnya juga akan mengakselerasi rencana strategis Perusahaan untuk mempromosikan solusi keberlanjutan yang dapat memberikan nilai tambah bagi investor di Indonesia.

 

 


BNP Paribas AM Incar Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana hingga 10 Persen pada 2023

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) reksa dana hingga Rp 35,2 triliun atau naik 10 persen pada 2023.

Direktur PT BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani menuturkan, dana kelolaan ditargetkan meningkat 10 pada 2023. Sebelumnya, AUM BNP Paribas AM mencapai Rp 32 triliun pada tahun lalu.

AUM tersebut akan ditopang oleh reksa dana saham sekitar 50 persen, dan sisanya dari reksa dana pendapatan tetap, pasar uang serta yang lainnya.

"Kalau kami sekarang komposisinya itu sekitar 50-an persen itu di saham, sisanya baru yang ke pendapatan tetap, pasar uang, dan lain-lain," kata Maya kepada awak media, Rabu (2/8/2023).

Selain itu, BNP Paribas AM juga menargetkan dana kelolaan dari Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity (BNP Paribas Indonesia ESG Equity) sebesar Rp 100 miliar pada 2023.

"Sampai akhir tahun ini nanti kan kita bekerjasama dengan Bank DBS, harapannya sih bisa tumbuh sampai dengan Rp 100 miliar akhir tahun," kata Maya 

Hal ini merupakan wujud nyata komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendukung keberlanjutan dalam rangka menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi masa depan melalui solusi terkurasi bagi nasabah.

BNP Paribas Indonesia ESG Equity merupakan investasi reksa dana saham yang mengintegrasikan pengukuran aspek ESG dalam pemilihan investasinya untuk mendukung praktik bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan. 

Presiden Direktur PT BNP Paribas AM Priyo Santoso mengatakan, keberlanjutan merupakan komitmen BNP Paribas Asset Management di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Lewat Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity, pihaknya menerapkan kriteria ESG yang merujuk pada prinsip dan pedoman ESG yang digunakan oleh BNP Paribas Asset Management di seluruh dunia, untuk memilih emiten dalam portofolionya. 

 

 


Langkah Strategis BNP Paribas AM

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Metode ini ia yakini dapat memberikan pengelolaan risk-adjusted return yang lebih baik, serta turut mengajak para investor untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), di mana pihaknya berfokus pada Environment sustainability, Equality & inclusive growth, dan Energy transition, atau ‘the 3Es’. 

"Ke depannya kami akan terus menyiapkan langkah strategis untuk mengembangkan solusi investasi yang mendukung ekonomi keberlanjutan," kata Priyo.

Sementara itu, Direktur Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, pihaknya percaya bahwa tren penerapan ESG dalam investasi terutama di kalangan nasabah wealth management DBS terus diminati, karena produk-produk ESG cenderung memiliki risiko lebih rendah karena turut menerapkan good governance, serta tentunya dapat berkontribusi positif ke masyarakat luas dan dunia. 

"Melalui kemitraan strategis bersama BNP Paribas AM, Bank DBS Indonesia menghadirkan pilihan terbaru investasi berbasis ESG, yakni Reksa Dana BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Produk ini hadir dalam full-fledged digital banking aplikasi digibank by DBS, yang semakin memudahkan nasabah untuk membeli dan menjual produk investasi sekaligus berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi Indonesia," kata dia.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya