Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan pertumbuhan positif sepanjang 2023. Hal itu terjadi di tengah sentimen global mulai kebijakan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) hingga geopolitik Israel-Hamas.
IHSG melonjak 6,1 persen ke posisi 7.272,8 secara year to date (YtD). Kinerja positif tersebut membawa IHSG berada di peringkat dua di ASEAN. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan IHSG berada di peringkat ke-7. Di dunia, pertumbuhan IHSG berada di posisi ke-24.
Advertisement
Lantas, bagaimana prediksi target IHSG pada 2024? Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas secara rinci terkait target IHSG 2024 dari sejumlah perusahaan sekuritas di Indonesia.
1.RHB Sekuritas
RHB Sekuritas memprediksikan bahwa IHSG dapat menyentuh angka 7.900 pada akhir 2024. Head of Research RHB Sekuritas Andrey Wijaya menyebut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju IHSG sepanjang tahun ini.
Pertama adalah ekspektasi Pemilu yang kondusif pada 2024, berdasarkan pergerakan IHSG selama empat pemilihan umum sebelumnya, IHSG biasanya mengalami volatilitas setahun sebelum tahun pemilu. RHB Sekuritas berharap pemilu kali ini lancar dan tidak ada overhang di peralihan Pemerintahan ke Presiden berikutnya.
Kedua adalah ekspektasi penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin pada semester II 2024 dapat membantu sektor perbankan terutama yang memiliki likuiditas terbatas, sehingga mereka dapat mengelola Cost of Fund dengan lebih baik, dan diharapkan penurunan BI rate dapat meningkatkan Net Interest Margin sektor perbankan.
Ketiga adalah ekspektasi pemulihan ekonomi China. RHB Sekuritas yakin pemulihan ekonomi China yang diantisipasi akan memberikan manfaat bagi sektor logam dasar seperti tembaga dan nikel, pemulihan ini juga akan meningkatkan permintaan untuk kemasan kertas.
2. BRI Danareksa Sekuritas
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan target IHSG hingga akhir 2024 di level 7.830. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas juga memiliki saham-saham pilihan yang bisa dijadikan referensi bagi para investor. BRI Danareksa Sekuritas menyukai saham-saham berorientasi domestik tertentu yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari belanja pemilu dan downtrading (kemungkinan terjadi pada semester I 2024).
3. Kiwoom Sekuritas
Kiwoom Sekuritas melihat target IHSG pada 2024 dengan base line di level 7.652 didorong asumsi PDB tumbuh 5% secara tahunan. Sektor yang berpotensi menguat adalah keuangan, infrastruktur dan konsumer. Hal ini didorong pertumbuhan PDB dan optimisme daya beli masyarakat yang tetap terjaga.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, untuk 2024 akan banyak sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar. Selain itu, dengan garis besar pihaknya melihat potensi penguatan pada IHSG masih terbuka seiring dengan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia serta potensi arus investasi kembali ke pasar saham.
Faktor yang mempengaruhi di antaranya adalah pelonggaran kebijakan moneter bank sentral yang diperkirakan pasar akan lebih cepat setidaknya pada kuartal I 2024. Berdasarkan data CME FedWatch terlihat peluang pemangkasan suku bunga terjadi mencapai 72,6% dari yang sebelumnya diperkirakan di Juli 2024.
Advertisement
Sentimen Positif
Kiwoom Sekuritas melihat pasar akan mendapatkan sentimen positif dengan dorongan arus investasi bisa kembali ke pasar saham.
Kemudian, realokasi portfolio dikarenakan potensi penurunan yield US treasury dan yield obligasi pemerintah dapat terjadi seiring dengan pemangkasan suku bunga serta kuatnya fundamental ekonomi Indonesia, target pertumbuhan ekonomi diatas 5% serta kenaikan inflasi yang lebih terjaga akan menjadi pondasi daya beli masyarakat.
Selain itu, tren pasca pemilu presiden yang positif, terlihat berdasarkan data di masa lalu pada periode pemilu presiden 2009 naik +82%, 2015 naik +14% dan 2019 (terkecuali Covid-19) di mana IHSG alami kenaikan seiring dengan kebijakan keberlanjutan pembangunan.
4. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG menembus level 8.100 pada 2024. Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai sektor teknologi digital akan menjadi salah satu sektor yang prospektif tahun depan, bersama dengan sektor perbankan, telekomunikasi, otomotif, logistik, dan sektor lain yang terkait dengan konsumsi.
IHSG Cetak Rekor Baru pada Perdagangan Perdana 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin (2/1/2024). Bahkan IHSG menyentuh rekor tertinggi pada hari perdagangan perdana 2024.
Dikutip dari RTI, IHSG melonjak 0,70 persen ke posisi 7.323,58. Indeks LQ45 bertambah 0,91 persen ke posisi 979,43. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.323,58 dan terendah 7.245,56. IHSG kembali menyentuh level psikologis di 7.300. IHSG menyentuh rekor di 7.323 pada awal 2024. Sebelumnya, IHSG sempat sentuh level tertinggi sepanjang masa pada 13 September 2022 di 7.318.
Sebanyak 320 saham menguat sehingga angkat IHSG. 240 saham melemah. 212 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 932.960 kali dan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,8 triliun.Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham transportasi memimpin penguatan dengan melonjak 3,34 persen. Sektor saham energi menguat 2 persen, sektor saham basic mendkai 1,89 persen, dan sektor saham industri naik 1,07 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,28 persen, sektor saham siklikal mendaki 0,44 persen, dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,40 persen.
Sementara itu, sektor saham kesehatan turun 1,64 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham keuangan susut 0,43 persen, sektor saham properti tergelincir 0,50 persen dan sektor saham teknologi terpangkas 0,40 persen.
Pada awal pekan ini, saham GOTO ditutup naik 1,16 persen ke posisi Rp 87 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.120 kali dengan volume perdagangan 11.098.715 saham. Nilai transaksi Rp 89,1 miliar.
Advertisement