Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menjejakkan kakinya di Jepara, Jawa Tengah di tengah masa kampanye. Berbalut kemeja putih bertuliskan "Sat Set", ia tampak serius saat mengukir kayu.
"Selamat pagi. Belajar dari filosofi ukiran Jepara, betapa indahnya hidup yang mengedepankan keharmonisan antar manusia yang dilandasi sikap saling menghormati dan terbuka. Semoga kita semua hari ini diberi kesehatan, kelancaran rezeki dan kesempatan bertemu dengan orang baik yang membimbing kita ke jalan yang baik pula," tulis mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut di kolom keterangan potret mengukir kayu yang dibagikan pada Rabu, 3 Januari 2024.
Advertisement
Satu tangan Ganjar memegang alat pahat kayu dan satu lagu memegang ganden, yakni palu kayu untuk memukul pahat. Ekspresi ayah Alam Ganjar tersebut sukses mencuri atensi warganet.
Mereka pun membanjiri kolom komentar dengan beragam tanggapan. "Pak @ganjar_pranowo serius banget, memang sih seni ukir Jepara sudah ada dari jaman Ratu Kalinyamat dan kualitasnya udah mancanegara, bangga ya," bunyi salah satu komentar.
Warganet lain menulis, "Pak Ganjar terlihat sangat serius banget, pak Ganjar begitu dekat dengan rakyat."
"Fokus dalam mengerjakan sesuatu itu karakter pak Ganjar banget sih, beliau kalo sudah satu ya sudah satu dan fokus diseriusin d tekunin sehingga mendapatkan hasil yang maksimal," lanjut lainnya.
Pada unggahan lainnya, suami Siti Atikoh ini juga membagikan sebuah video yang menampilkan perajin lokal di Desa Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, tengah membuat ukiran gebyok. "UKM Ukiran Gebyok di desa Blimbingrejo Jepara ini jadi satu dari sekian banyak UKM ukir yang ada di Jepara," tulisnya.
Ia menyambung, "Inilah salah satu kekayaan kita yang sangat dikagumi. Bukan hanya oleh masyarakat Indonesia tapi juga mancanegara. Alhamdulillah selama ini kita telah bersama-sama mengembangkan pasar ukir Jepara. Dan pasti akan kita push terus agar seni ukir terus melahirkan generasi penerus yang andal."
Perajin Ukiran Jepara Curhat soal Modal ke Ganjar
Dikutip dari Tim Pemilu Liputan6.com, para perajin ukiran di Desa Blimbingrejo, Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah menaruh harapan besar kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029 nanti.
Ada banyak hal yang dinilai mereka perlu mendapat perhatian dari kepala negara, di antaranya akses permodalan. Selama ini, para perajin Jepara hanya mengandalkan bantuan permodalan dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), itu pun plafonnya bervariatif.
"Makanya perlu bantuan modal dari lainnya, ini rata-rata permodalannya yang kurang. Kalau cuma Rp5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta diberikan bertahap, sudah habis buat bayar pekerja sama beli kayu. Jadi tidak bisa menjual, ya kita berhenti. Kalau pakai KUR sudah mentok," ujar salah seorang perajin kepada Ganjar.
Padahal pada momen tertentu jumlah konsumen membludak, namun tak semua bisa dipenuhi karena tak punya modal untuk membeli bahan baku. Tercatat, jumlah perajin ukir mebel di Desa Blimbingrejo mencapai 100 orang, dengan rata-rata perajin punya 5--10 pekerja.
"Kita tidak bisa Pak Ganjar karena terbentur modal," ucap perajin.
Advertisement
Ganjar Minta Perajin Ukiran Pertahankan Keaslian Karya
Mendapat curhat dari para perajin tersebut, Ganjar langsung meresponnya dengan cepat. "Kalau bicara modal tidak ada yang bermasalah, sekarang saya langsung sat set saja sudah didaftar, besok saya datang ke sini. Tolong kelompoknya didata, nanti diorganisir yang telah klasifikasi dengan jumlah permodalan, nanti saya yang tanda tangan langsung," ucap Ganjar.
Ganjar menjelaskan, industri ukir di Jepara masih banyak peminatnya, khususnya untuk produk gebyok. "Maka saya titip yang pertama adalah mempertahankan karya asli, maka sekali-kali penting di era digital itu ukiran itu mulai cara membuat prosesnya sampai jadi kebyok itu bisa dibuat film-film pendek," ujarnya.
"Pengalaman dari orang ke orang desa dimasukkan ke medsos masing-masing sehingga orang bisa tahu sekaligus bisa jualan," sambung dia.
Namun, lanjut Ganjar, akses permodalan yang masih dibutuhkan. "Seringkali ketika mengambil kredit KUR ternyata keluhannya sedikit-sedikit, maka pada saat proyeknya sudah berakhir, uangnya sudah habis dipakai bayar buruh, mereka minta skim agar kreditnya bisa lebih mudah, bisa diambil di depan dan seterusnya," tandas Ganjar.
Ganjar Pranowo Saat Kunjungi Pabrik Mainan
Selain itu, Ganjar juga sambangi pabrik mainan anak Jaya Setia Plastik, di Desa Ngemplik Wetan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2024. Ada cerita di balik kunjungannya ke pabrik mainan ini.
"Karena saya ini suka dengan anak kecil, sering saya waktu jadi gubernur membagikan mainan pada anak-anak kecil, ternyata di sini ada pabrik mainan cukup besar," kata Ganjar di Kabupaten Demak.
Ganjar bercerita, Industri tersebut dibangun sejak 2006 hanya dengan dua orang karyawan dan kini telah menyerap lebih dari 1.000 pekerja. Bahkan, tak sedikit dari mereka merupakan lulusan SMK.
"Sangat bagus sekali mendesain sendiri, melibatkan lulusan-lulusan SMK yang bagus sekali desainnya," ujar dia.
Menurutnya, pabrik mainan anak-anak yang dirintis oleh Fakhrudin dan keluarganya patut mendapat apresiasi karena berhasil mengembangkan usaha, berinovasi hingga membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat. "Banyak mainan anak-anak kita itu mainan impor. Ternyata ada produksi mainan dalam negeri, pabriknya juga di desa, menyerap tenaga kerja dan bisa menciptakan mainan untuk kebutuhan anak-anak kita," jelas politikus PDIP ini.
Advertisement