Ikuti Jejak Ratu Denmark Margrethe II, Ahli Prediksi Raja Charles III Serahkan Takhta Lebih Awal pada Pangeran William dan Kate Middleton

Seperti Ratu Denmark Margrethe II, Raja Charles III diperkirakan akan menyerahkan takhta Kerajaan Inggris selagi Pangeran William dan Kate Middleton masih muda.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Jan 2024, 17:30 WIB
Pangeran William, Pangeran Wales, dan Kate Middleton, Putri Wales, berserta dua anak mereka: Putri Charlotte dan Pangeran Louis tiba di Westminster Abbey di pusat kota London pada 6 Mei 2023, menjelang penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla. (ANDREW MILLIGAN/POOL/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Raja Charles III diperkirakan menyerahkan takhta lebih awal pada Pangeran William, seperti yang dilakukan Ratu Margrethe II dari Denmark. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sepupu ketiga mendiang Ratu Elizabeth II ini akan resmi turun takhta pada 14 Januari 2024.

Artinya, putra Margrethe, Putra Mahkota Frederik, akan segera dinobatkan jadi Raja Denmark yang baru. Menurut pakar kerajaan dan penulis biografi Phil Dampier, Raja Charles mungkin melakukan tindakan serupa selagi William dan istrinya, Kate Middleton, masih muda, lapor NY Post, dikutip Kamis (4/1/2024).

"Ini pasti membuat Anda bertanya-tanya apakah, dalam waktu lima atau 10 tahun, Raja Charles mungkin berpikir melakukan hal yang sama jika kesehatannya terganggu atau ia hanya berpikir ini saat yang tepat untuk mewariskan (takhta) pada William dan Kate saat mereka masih muda," katanya pada Daily Mail.

Ia menyambung, "Almarhum Ratu tidak akan pernah turun takhta karena apa yang terjadi pada 1936 ketika pamannya turun takhta dan ayahnya naik takhta. Tapi, waktu berubah."

Komentar Dampier juga diamini pakar dan komentator kerajaan Richard Fitzwilliams. Ia mengatakan bahwa keputusan Ratu Margrethe turun tahta lebih awal adalah demi memastikan bahwa monarki mengikuti perkembangan zaman, sesuatu yang sudah sering disinggung Charles.

Fitzwilliams mengatakan pada outlet tersebut bahwa Ratu Denmarkmungkin telah "memperhitungkan monarki yang menua bukanlah ide yang baik, terutama jika ia telah memerintah selama sekitar satu dekade atau lebih."

 


Spekulasi Berbeda

Ratu Margrethe II dari Denmark. (AFP)

Meski para ahli kerajaan percaya keputusan Ratu Margrethe II turun takhta lebih awal adalah untuk memberi jalan bagi raja lebih muda, ada pula yang bertanya-tanya apakah pengumuman tersebut merupakan cara menjaga hubungan sang pangeran dengan istrinya, Putri Mahkota Mary, di tengah rumor perselingkuhan.

Pada November 2023, Frederik, yang kini berusia 55 tahun, diisukan memiliki hubungan terlarang dengan sosialita kelahiran Meksiko Geneveva Casanova setelah mereka terekam bersama dalam perjalanan pribadi pangeran ke Madrid, Spanyol. Casanova dengan segera membantah rumor tersebut, sementara Pangeran Frederik dan Mary kembali tampil bersama di depan publik saat menyambut Raja Spanyol Felipe dan Ratu Letizia yang berkunjung.

"Mungkin saja Ratu mengambil tindakan ini karena ia takut pernikahan putranya akan bubar dan keluarga kerajaan kehilangan Mary. Hal ini akan menimbulkan masalah besar. Ratu selalu memandang Mary sebagai aset yang luar biasa," sebut Dampier pada The Telegraph, dikutip dari People, 3 Januari 2024.


52 Tahun Jadi Ratu Denmark

Ratu Margrethe II berfoto bersama putra mahkota Denmark, Pangeran Frederick dan Putri Mary. (dok. Per Morten Abrahamsen/Danish Royal House/ https://www.instagram.com/p/CmtYsQ8Arzw/)

Publikasi itu mencatat bahwa Ratu Margrethe akan jadi pemimpin monarki Denmark pertama yang mengundurkan diri dalam lebih dari 500 tahun. Padahal, ia sebelumnya memberi isyarat akan memerintah seumur hidup, seperti sepupu ketiganya Ratu Elizabeth, yang memerintah selama 70 tahun hingga kematiannya pada September 2022.

"Rasanya suatu kebetulan yang luar biasa bahwa ia membuat pengumuman tidak terduga ini hanya beberapa bulan setelah muncul cerita tentang Putra Mahkota yang diduga berselingkuh," lanjut Dampier, yang telah meliput keluarga Kerajaan Denmark selama lebih dari 20 tahun.

"Dalam waktu dua minggu, Pangeran dan Putri akan diangkat jadi Raja dan Ratu dan mereka harus melanjutkannya. Ratu mungkin berpikir bahwa mereka akan memperbaiki perbedaan mereka dan itu akan menyelamatkan pernikahan mereka."

Ratu Margrethe mewarisi takhta Kerajaan Denmark di usia 31 tahun pada 1972 saat ayahnya, Raja Frederik IX, meninggal tiba-tiba. Ia menyatakan akan turun takhta tepat pada peringatan 52 tahun ia berkuasa, yakni pada 14 Januari 2024.


Disampaikan di Pidato Malam Tahun Baru

Ratu Margrethe II meletakkan jabatan ini usai 52 tahun duduk di kursi Kerajaan Denmark. (Keld Navntoft / Ritzau Scanpix / AFP)

Pengumuman Ratu Margrethe II turun takhta muncul di pidato malam Tahun Baru pada Minggu, 31 Desember 2023. Melansir People, 1 Januari 2024, ia berkata, "Saya telah memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat. Pada 14 Januari 2024, 52 tahun setelah saya menggantikan ayah tercinta, saya akan mundur sebagai Ratu Denmark. Saya serahkan takhta pada putra saya Putra Mahkota Frederik."

"Dalam 14 hari (ke depan), saya akan jadi Ratu Denmark selama 52 tahun. Waktu yang begitu lama tidak akan berlalu tanpa jejak bagi semua orang, termasuk saya. Waktu terus berlalu, dan 'penyakit' semakin bertambah. Anda tidak lagi dapat mengatasi hal-hal yang sama seperti dulu," imbuhnya.

Pengumumannya datang setelah keluarga Kerajaan Denmark mengumumkan pada Februari 2023 bahwa Ratu telah menjalani "operasi punggung ekstensif yang berjalan sesuai rencana."

Seperti yang disampaikannya dalam pidato terbaru di televisi, Ratu Denmark mengungkap bahwa prosedur medis "memunculkan pemikiran tentang masa depan." "Apakah sudah waktunya untuk menyerahkan tanggung jawab pada generasi berikutnya," tuturnya.

Infografis Sederet Simbol Kerajaan Inggris di Penobatan Raja Charles III. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya