Liputan6.com, Jakarta Menghadiri sidang cerai Irish Bella di Pengadilan Agama Depok dengan agenda pembuktian dan mendengar para saksi, pengacara Ammar Zoni, Jon Mathias diberondong sejumlah pertanyaan awak media, Kamis (4/1/2024).
Salah satunya, isu Ammar Zoni sakau alias kecarian narkoba dalam tahanan. Mendengar kabar ini, Jon Mathias membantah. Menurutnya, isu bintang sinetron 7 Manusia Harimau sakau tak masuk akal.
Advertisement
“Kalau itu enggak mungkinlah. Pengawasan di kepolisian itu, kan ketat,” bantah Jon Mathias, kami lansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, 4 Januari 2024.
Ia mengingatkan, setelah ditangkap pada 12 Desember 2023, Ammar Zoni ditahan dan dalam pengawasan ketat aparat. Karenanya, tak mungkin aktor film Madu Murni sakau atau kecarian barang haram.
Mana Mungkin Sakau Lagi
“Mana mungkin (sakau) lagi? Kalau ditahan kepolisian tiba-tiba nanti ada lagi barang (narkoba) itu, itu enggak masuk akal,” ia meluruskan. Dalam kesempatan itu, Jon Mathias menjelaskan banyak hal.
Pertama, Ammar Zoni telah dijenguk keluarga kecuali ayahnya, Suhendri Zoni, yang tengah berjuang melawan kanker. Kedua, ia mengakui kondisi finansial Ammar Zoni terpuruk.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Keluarga Sudah Menengok Kecuali Bapak
Ketiga, pihaknya tengah berupaya mengajukan rehabilitasi untuk Ammar Zoni dilandasi keyakinan aktor 8 Juni 1993 itu bukan penjahat melainkan orang sakit. Karenanya, rehabilitasi sangat penting.
“Keluarganya sudah semua menengok terkecuali bapaknya, karena bapaknya sakit,” ucap Jon Mathias seraya menambahkan, “Itulah kita minta kenapa direhab. Karena ibaratnya penyakit, harus benar-benar sembuh.”
Enggak Ada Sakau
Untuk kali kesekian, Jon Mathias membantah kabar Ammar Zoni sakau. Ia menggarisbawahi sang klien sakit. Maka, Ammar Zoni mesti dibantu untuk melawan kecanduan agar 100 persen pulih lalu berkarya lagi.
“Enggak ada (sakau). Cuma kita, kan antisipasi. Permohonan rehabilitasi kan itu. Ammar Zoni ini, bukan penjahat. Dia, kan sakit. Orang sakit, kan harus diobati,” Jon Mathias mengakhiri.
Advertisement