Pemerintah Masih Terus Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya negosiasi dan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 04 Jan 2024, 13:56 WIB
Penyanderaan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Mehrtens (37) yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya negosiasi dan dialog untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.

"Pemerintah pada dasarnya terus mendorong agar pembebasan pilot Susi Air, Pak Philip Mark Mehrtens ini dapat terjadi, dapat diwujudkan. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan negosiasi, melakukan dialog, komunikasi dengan kelompok yang menyandera beliau. Dan itu ujung tombaknya adalah pemerintah daerah," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Theofransus Litaay kepada wartawan, Kamis (4/1/2024).

Menurut Theofransus, Pj Bupati Nduga yang saat ini menjabat merupakan tokoh adat yang dihormati warga setempat. Dia pun bersyukur Pj Bupati Nduga saat ini sudah dapat berkomunikasi dengan KKB penyandera pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.

"Beliau memiliki suatu kewibawaan untuk dapat berdialog, berbicara dengan kelompok-kelompok ini. Syukur alhamdulillah bahwa beliau sudah bisa berkomunikasi dengan mereka," ujar Theofransus.

"Jadi kita perlu untuk mensyukuri kemajuan-kemajuan walaupun mungkin kadang-kadang dirasakan kecil, tapi ada kemajuan, ada progres, ada perkembangan yang baik," sambung Theofransus.

Dia pun berharap pilot Susi Air dapat segera dibebaskan dalam waktu dekat ini. Theofransus memastikan aparat keamanan juga selalu bersiaga untuk mendukung proses pembebasan pilot Susi Air.

"Kehadiran dari aparat keamanan kita tentu mereka sudah siap selalu stand by siaga. Dan kehadiran mereka tentunya akan mendukung proses yang sedang berlangsung," tutur dia.

"Tetapi ujung tombaknya adalah pemerintah daerah. Dan jangan dilupakan bahwa bagi pemerintah Indonesia keselamatan dari sandera adalah nomor satu. Itu yang terpenting bagi pemerintah," imbuh Theofransus.


Beredar Video Pimpinan KKB Egianus Kogoya Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air

Pimpinan KKB Egianus Kogoya mengancam menembak tawanan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens dalam sebuah tayangan video. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Pada November 2023, Egianus Kogoya, pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) wilayah Nduga Papua yang kerap disebut pemerintah Indonesia sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), merilis video.

Dalam video berdurasi 49 detik itu, Egianus Kogoya mengancam menembak mati tawanan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens.

"Kalau negara tidak bicara untuk Papua, Indonesia tidak mengaku, bagi pilot ini saya kasih waktu dua bulan, saya akan tembak," kata Egianus dalam video tersebut.

Selain mengancam menembak pilot Susi Air, Egianus menyerukan dunia internasional mendesak pemerintah Indonesia bertanggung jawab jika Kapten Philip Mark Mehrtens ditembak mati.

"Negara semua tuding Indonesia, kalau tidak saya akan akan tembak," kata Egianus.

Egianus sendiri menuntut pemerintah Indonesia untuk segera mengakui kemerdekaan Papua Barat.

"Kalau tentara dan Indonesia tidak mengakui kemerdekaan kami, maka saya akan kasih tembak," katanya lagi.


Pembebasan Pilot Susi Air di Pundak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto

Kemudian pada tanggal Selasa (21/11) DPR resmi menyetujui Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan misi pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akan diteruskan kepada Jenderal Agus Subiyanto.

Hal itu disampaikan Yudo, mengingat masa baktinya sebagai Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2023 dan akan digantikan, Jenderal Agus Subiyanto sebagai kandidat tunggal.

"Saya kira kepemimpinan kita kan selalu berjalan terus. Saya pensiun ada penggantinya dan selalu melaksanakan perjalanan dalam tugas ini tidak boleh berhenti. Memang harus terus menerus dilanjut oleh para generasi penerus,” kata Yudo kepada wartawan, dikutip Selasa (14/11/2023).

Yudo pun menegaskan persoalan pembebasan Kapten Philip Mark Mehrtens bukanlah beban. Sebab, selama menjabat, dirinya telah melaksanakan misi pembebasan sesuai rencana mengedepankan dialog.

"Apakah saya kenapa nggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya tapi nanti masyarakat yang jadi korban,” kata dia.

"Tentunya saya memikirkan lebih baik ya kita dialog, melaksanakan dialog melalui pj bupati entah dengan tokoh masyarakat di sana. Saya akan terus update," tambahnya.

Oleh sebab itu, Yudo meyakini di bawah kepemimpinan Agus, TNI akan bisa membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark. Sebagaimana hasil deteksi dan prediksi yang dilakukan sampai saat ini.

"Tentunya nanti akan saya serahkan pada jenderal Agus Subiyanto untuk ditindaklanjuti terutama para komandan-komandan, para panglima yang di lapangan," ujar Yudo.

Infografis Misi Penyelamatan Pilot Susi Air dari Sandera KKB Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya