Soal Simulasi Surat Suara hanya 2 Paslon, Ganjar: KPU Penyelenggara Kok Berkali-kali Minta Maaf

Ganjar menilai perlunya sebuah lembaga untuk melakukan supervisi kepada KPU agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 04 Jan 2024, 14:33 WIB
calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat ditemui awak media di salah satu rumah Relawan Ganjar-Mahfud, Jetis, Blora, Jawa Tengah pada Kamis (4/1/2023). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Simulasi pencoblosan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) yang hanya menggunakan dua gambar pasang calon, tuai kritik dari pelbagai pihak.

Salah satunya datang dari calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Dia menyoroti profesionalisme Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu.

Menurut dia, ini bukan kali pertama KPU menciptakan polemik di tengah masyarakat. Ganjar mengungkit kembali pengiriman surat suara ke PPLN Taipei yang tak sesuai jadwal. Ketua KPU saat itu menyampaikan permohonan maaf.

"Ya, ini KPU penyelenggara kok berkali-kali minta maaf terus ya gitu. Kalau minta maaf terus nanti kredibilitasnya akan dipertanyakan loh ya," kata dia di salah satu rumah Relawan Ganjar-Mahfud, Jetis, Blora, Jawa Tengah pada Kamis (4/1/2023).

"Maka kemarin soal suara minta maaf ya, yang ada dikirim ke luar negeri, sekarang soal pencobolosan katanya ditarik lagi gitu ya," dia menambahkan.

Terkait kejadian ini, Ganjar menilai perlunya sebuah lembaga untuk melakukan supervisi kepada KPU agar kejadian serupa tak terulang dikemudian hari.

"Makanya sebenarnya semua yang keluar dari KPU kita minta ada yang melakukan supervisi, agar tidak jadi kesalahan dan mereka akan memperbaiki itu. makanya profesionalismenya mesti ditunjukkan betul-betul," tandas dia.

 


PDIP Solo Kritik Simulasi Surat Suara Pilpres Hanya 2 Paslon

Ilustrasi pemilih surat suara.

Sebelumnya, PDIP Solo mengkritisi desain surat suara yang digunakan saat simulasi. Liason Officer (LO) PDIP Kota Solo YF Sukasno mengatakan pada awalnya dia meminta contoh surat suara yang digunakan simulasi pencoblosan dari KPU.

Adapun contoh surat suara itu digunakan untuk keperluan sosialisasi ke masyarakat. Namun, dia mendapati contoh surat suara pilpres 2024 hanya menunjukkan dua pasangan capres dan cawapres.

"Kami minta sampelnya, semua, baik untuk pilpres, DPRD tingkat kota, provinsi, DPR RI hingga DPD. Namun waktu saya buka, kok yang surat suara pilpres hanya ada dua kolom," ujar Sukasno.

"Komentar saya, kartu suara untuk simulasi ini menyesatkan. Kedua, apa motivasi KPU membuat ini? Kalau irit atau efisiensi, kita sudah enggak bicara itu lagi, karena yang di surat suara simulasi lain dibuat semua, 18 parpol dibuat semua. Ini penting, lho," kata Sukasno dilansir Antara.


Mahfud Komplain Langsung ke Ketua KPU soal Simulasi Surat Suara Pilpres hanya 2 Paslon

Sementara itu, Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, menyatakan sudah melakukan protes langsung kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari terkait simulasi pencoblosan calon presiden dan wakil presiden yang hanya menggunakan dua gambar pasang calon.

"Sudah saya koreksi. Pak Hasyim, ketua KPU sudah saya komplain, kok ada kayak gini," kata Mahfud di Gedung High End, Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Menurut Mahfud Md, Ketua KPU sudah menjelaskan bahwa insiden tersebut akan segera dikoreksi. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, kata Mahfud, mengusulkan agar simulasi dilakukan dengan 4 paslon.

"Lalu dia bilang itu simulasi dari ITB, dan itu akan kita koreksi, mohon diperbaiki. Ya minimal 4 lah (gambar paslon), saya bilang. Kalau tidak 1, 2, 3, ya 4. Sehingga semuanya bisa terbuka. Itu sudah ada jawaban Pak Hasyim resmi kepada saya," kata Mahfud.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya