Mixue Bakal Tawarkan Saham Perdana ke Publik di Hong Kong

Grup Mixue dan Guming Holdings telah mengajukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham Hong Kong.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2024, 11:17 WIB
Dua merek bubble tea paling populer di China bersiap menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Salah satunya Mixue. (Foto: instagram.com/mixueciwalk_)

Liputan6.com, Jakarta - Dua merek bubble tea paling populer di China bersiap menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Salah satunya Mixue.

Dikutip dari CNN, Kamis (4/1/2024), grup Mixue dan Guming Holdings telah mengajukan penawaran umum saham perdana di Hong Kong, menurut pengajuan bursa saham pada Selasa, 2 Januari 2024.

Besaran jumlah IPO masih belum diketahui pasti dalam pengajuan masing-masing perusahaan. Namun, pada Rabu, 3 Januari 2024, Reuters melaporkan Mixue yang disebut sebagai jaringan bubble tea terbesar di China berharap dapat USD 500 juta-USD 1 miliar atau sekitar Rp 7,74 triliun-Rp 15,49 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.493).

Sedangkan Guming menargetkan mengumpulkan USD 300 juta-USD 500 juta atau sekitar Rp 4,64 triliun-Rp 7,74 triliun dari IPO, demikian mengutip sumber. Mixue menolak berkomentar, sementara itu Guming tidak segera menanggapi permintaan komentar.

China meski sedang bergulat dengan tingginya ketidakpastian ekonomi dan rendahnya kepercayaan konsumen, layanan yang terjangkau antara lain pergi ke bioskop, makanan dan minuman murah dipandang sebagai titik terang.

Pasar bubble tea di China cukup besar. Pada 2023, industri ini diperkirakan bernilai 145 miliar yuan atau setara USD 20,4 miliar, menurut laporan oleh China Chain Store&Franchise Association.

Mixue yang menurut perusahaan berarti “salju manis seperti madu” dalam bahasa Inggris memiliki lebih dari 36.000 toko di seluruh daratan China dan 11 pasar luar negeri, seperti Vietnam dan Malaysia, menurut prospektus.

 

 


Harga Produk yang Murah

Mixue Fruit Tea (Foto: Instagram @mixueindonesia)

Perusahaan ini dimulai dengan nama lain “Coldsnap” pada 1997, menjual es serut di sebuah toko kecil di kota Zhengzhou, Tiongkok Tengah. Dua tahun kemudian, pendirinya memperkenalkan nama merek Mixue.

Pada 2005, perusahaan ini mulai menjual es krim lembut dengan harga hanya 1 yuan atau sekitar 15 sen Amerika Serikat dengan menjadi produk laris dan produk andalan pertamanya.

Saat ini, jaringan es krim itu telah memberikan harga rendah di seluruh menunya, menjual banyak produk hanya dengan USD 1. Produk terlarisnya adalah es krim, limun, dan bubble tea.

Hal ini telah membantu Mixue yang diasosiasikan di seluruh China dengan loga manusia saljunya yang ceria menjadi pemimpin pasar.

Pada sembilan bulan yang terakhir pada September 2023, perusahaan itu memegang posisi terdepan di sektor minuman segar di China. Perseroan kuasai 11,2 persen dan hasilkan penjualan sebesar 34,6 miliar yuan atau setara USD 4,9 triliun selama periode itu, berdasarkan pengumuman Perseroan.

Harga yang rendah menjadi daya tarik penjualan yang meyakinkan. Di gerai perusahaan di distrik Mongkong Hong Kong pada Kamis pekan ini. Sejumlah pelanggan yang antre mengatakan kepada CNN kalau harga Mixue terlalu bagus untuk dilewatkan.

 


Kata Pelanggan

Es krim Mixue Sundae. (Foto: Instagram @mixueindonesia)

Seorang pekerja administrasi (30), Emma So menganggap minuman di restoran tersebut terlalu manis. “Tapi harganya murah sekali,” ujar dia sambil membeli bubble tea.

Sementara itu, Guming menyebutkan posisinya sebagai jaringan bubble tea terbesar kedua di China dengan 9.000 toko di 200 kota di China. Nama perusahaan ini berarti teh kuno dalam bahasa Inggris dan diluncurkan pada 2010 di Zhejiang, China Timur.

Strategi Guming sebagian besar fokus melayani konsumen di luar kota metropolitan China, dengan 79% tokonya di kota-kota dianggap berada di tingkat dua atau lebih rendah, menurut prospektusnya.

Sertifikat Halal

Sebelumnya diterbitkan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Aqil Irham  mengatakan, BPJPH Kemenag telah menerbitkan 2.171 sertifikat halal (SH) sejak Januari 2023.

"Sampai hari ini, tercatat ada 2.171 SH yang diterbitkan. Ini memuat 38.480 produk, termasuk Mixue yang SH-nya terbit tanggal 16 Februari 2023," ujar Aqil Irham, Senin, 20 Februari 2023.

Aqil pun mempersilakan pelaku usaha yang sudah memiliki produk bersertifikat untuk memasang label Halal Indonesia di produknya.

"Untuk pemasangan label Halal Indonesia, silakan mengacu pada Kepkaban BPJPH No 40/2022. Ketentuan ini juga dapat diunduh melalui akun SiHalal masing-masing pelaku usaha," kata Aqil.

Dalam ketentuan tersebut disebutkan, nomor yang dicantumkan dalam label merupakan nomor Sertifikat Halal yang dikeluarkan BPJPH.

"Ini jangan sampai salah. Karena masih ditemukan pada beberapa pelaku usaha, yang mereka cantumkan di label adalah nomor KH atau Ketetapan Halal," ungkap Aqil.

"Ini sekalian kami kembali mengingatkan, bila pelaku usaha baru memiliki nomor KH, artinya proses sertifikasi halalnya belum selesai. Pelaku usaha harus memiliki nomor sertifikasi halal, baru dapat dinyatakan proses sertifikasi produknya tuntas," tegasnya.

 


MUI Tetapkan Fatwa Halal untuk Mixue Indonesia, Sudah Diajukan Sejak 2021

Varian Mixue Milk Tea. (Foto: Instagram @mixueindonesia)

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya menetapkan fatwa tentang kehalalan produk Mixue Ice Cream & Tea. Ketetapan Halal tersebut ditetapkan dalam sidang fatwa yang dilaksanakan Rabu, 15 Februari 2023 yang dilaksanakan khusus untuk membahas produk halal.

MUI mengeluarkan Ketatapan Halal setelah menelaah dan mengkaji laporan audit kehalalan yang disampaikan pimpinan Lembaga Pemeriksa Halal Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPH LPPOM MUI).  Menurut Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, produk Mixue telah sesuai produk halal. Bahannya berasal dari produk yang suci dan prosesnya terjamin.

“Bahan produk Mixue Indonesia telah memenuhi standar halal yang ditetapkan MUI, semua bahan yang digunakan halal dan suci, serta proses produksinya terjamin kesuciannya,” ucapnya, dilansir dari laman resmi MUI, Kamis, 16 Februari 2023.

Asrorun Niam menambahkan, penetapan kehalalan terhadap Mixue dan Ice Tea ini meliputi semua outlet dan menu mereka. "MUI, dalam standar fatwanya, menetapkan bahwa penetapan kehalalan sebuah produk pangan yang mempunyai cabang dengan berbagai menunya wajib dilakukan audit terhadap semua outlet dan menunya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kehalalan secara menyeluruh," tutur Niam

Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Miftahul Huda, mengapresiasi langkah manajemen Mixue Ice Cream & Tea karena telah mengupayakan proses sertifikasi halal terhadap semua produknya. Usai terbitnya surat Ketetapan Halal MUI ini, maka Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag RI akan mengeluarkan Sertifikat Halal terhadap Mixue Ice Cream & Tea.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya