Liputan6.com, Bekasi - Gerakan Pemuda Marhaenis melaporkan Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad, Kepala Satpol PP Kota Bekasi, dan 10 camat, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi.
Hal ini menyusul beredarnya foto sejumlah ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan pose tengah memamerkan kaos olahraga nomor punggung 2.
Sekjen Gerakan Pemuda Marhaenis, Ihsan, mengatakan pihaknya mendapati adanya indikasi ketidaknetralan ASN sehingga dilaporkan ke Bawaslu dengan nomor laporan 015/LP/PL/Kota/13.03/1/2024.
Baca Juga
Advertisement
"Perihal dugaan ini kita serahkan untuk dikaji oleh Bawaslu Kota Bekasi, harapan kami laporan yang telah dibuat ditindaklanjuti lebih serius karena ini berkenaan dengan netralitas ASN," kata Ihsan dalam keterangannya, Kamis (4/1/2024).
Adapun terlapor, yakni Pj Wali Kota Bekasi, Kasatpol PP Kota Bekasi serta 10 camat, yaitu Camat Mustikajaya, Bantargebang, Pondok Gede, Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Pondok Melati, Jatisampurna, Bekasi Barat, Jatiasih dan Rawalumbu.
Sementara Ketua Bawaslu Kota Bekasi, Vidya Nurul mengaku telah menerima laporan tersebut pada Selasa, 2 Januari 2024 dan akan dilakukan kajian mendalam.
"Prinsipnya begini, itu kan ada laporan dari masyarakat yang masuk ke Bawaslu Kota Bekasi pada tanggal 2 Januari dan sekarang masih dalam tahap kajian, pembahasan," ucapnya.
Vidya pun masih enggan memberitahukan pihak-pihak yang dilaporkan ke Bawaslu. "Sesuai ini saja, foto yang beredar, itu aja sih," tandasnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Klarifikasi PJ Walkot Bekasi
Pj Walkot Bekasi, Raden Gani Muhamad memberikan klarifikasinya. Ia memastikan bawahannya tak memiliki unsur kesengajaan dalam foto yang beredar tersebut.
"Kita tau semua yang ada di lapangan pada saat itu tidak ada satu pun dari rekan-rekan kita yang hadir di stadion untuk menyuarakan atau mendukung kepada salah satu partai tertentu dan saya jamin hal tersebut tidak terjadi di Pemkot Bekasi," kata Gani dalam keterangannya, Selasa, 2 Desember 2023.
Gani juga mengingatkan para ASN Pemkot Bekasi untuk selalu komitmen menjaga netralitas masing-masing, mengingat tahun politik kerap bersinggungan dengan isu-isu liar.
"Ini kita harus senantiasa waspada dan kita tidak lalai sensitivitas di bulan-bulan ini sangat perlu kita perhatikan saksama. Kita sudah benar pun, tentu akan dicari-cari kesalahannya, apalagi kita berbuat salah," ujar Gani.
Advertisement