Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengungkap kisah unik namun ngawur. Bagaimana tidak, dia pernah disarankan mencari jodoh di tempat karaoke atau karokean oleh garangan.
Tentu saja, ini terjadi sebelum Gus Iqdam menikahi Ning Nila atau Nilatin Nihayah. Semoga istri Gus Iqdam semoga tidak marah kepada para garangan, ya..
Kisah ini diceritakan sendiri Gus Iqdam sendiri saat pengajian di tempat Haji Beky crazy richnya Blitar, saat dialog dengan pelawak Abah Kirun, sewaktu pergantian tahun beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Awal Gus Iqdam dengan Ning Nila
Gus Iqdam berkisah jika sebelum seperti saat ini, begitu mesra dan bikin iri garanganwati sebelumnya belum terlalu cinta sama Ning Nila. Tapi sekarang, karena sudah ada buah hati Gus Novel jadi semakin cinta.
"Kulo riyin salah satu rabi kalih Ning niku, nek saiki wes demen banget, wong wis metu Novel barang kok," kata Gus Iqdam yang artinya dulu awalnya tidak terlalu cinta dengan Ning Nila, namun saat ini sangat cinta banget sama Ning Nila, apalagi sekarang ada buah hati mereka yang bernama Gus novel, seperti dalam unggahan TikTok @SHDKALMDJO, yang dikutip 4 Januari 2024.
Saat itu pelawak Kirun menyambar, "Wong eneke, kuwi dinikmati," yang artinya karena adanya cuma itu yta dinikmati saja.
Langsung Gus iqdam menimpali dengan bahasa Jawa yang kurang lebih artinya jangan pakai bahasa seperti itu. Memang diakui sebelumnya Gus Iqdam belum terlalu cinta karena awalnya belum kenal Ning Nila.
Advertisement
Usia 27 Tahun, Gus Iqdam Disuruh Cari Jodoh oleh Gus Dalhar
Gus Iqdam berkisah, semula oleh kakaknya, Gus Dalhar, dia diminta untuk menikah karena usianya sudah 27 tahun. Saat itu jemaahnya baru 70 orang.
Seperti diketahu jemaahnya garangan semua.
"Dhe, umurmu wis pitulikur, kowe jek ngoja-ngaji ngurusi garangan, biyen jemaah kulo jik setitik bah, isih 70an, bocaeh angel kabeh ketoke ra iso dadi wong apik. Umurmu pitulikur, selak tuwek, gus kuwi ra pantes nek nikah ketuweken," kata Gus Iqdam menirukan perkataan kakaknya.
Saat itu Gus Dalhar menyarankan agar Gus Iqdam segera menikah, karena tidak pantas gus menikah terlalu tua.
Gus Dalhar meminta Gus Iqdam segera menikah karena jika mengurusi garangan terus dikhawatirkan tidak ingat menikah.
Garangan Sarankan Gus Iqdam Cari Jodoh di Karaokean
Mendapati ucapan sang kakak, Gus Iqdam berfikir keras, dalam candanya ia mengatakan, mau menikah dengan apa, atau menikah dengan siapa.
"Kulo nggih mikir, karo sopo, karo opo, kulo nggih mikir bingung. Karo opo karo sopo aku bingung," kata Gus Iqdam.
Dalam kebingungan tersebut Gus Iqdam menyatakan mau nikah sama siapa, karena jamaahnya juga garangan semua. Bahkan jika dimintai pendapat para garangan ini menyarankan untuk cari jodoh di tempat karaoke.
"Gek nek dijaluki tulung, infone kon golek neng karokean, lho nggih, mriko loh gus, mriko sae-sae. Waduh duwe jamaah yo tolol-tolol, kuwi jek pitung puluh jan garangan tenan," kisah Gus Iqdam.
Adanya hal itu Gus Iqdam membenarkan jika MC Sabilu Taubah Pak Sabar jika mengenalkan Majelis Sabilu Taubah dulunya berawal dari tujuh garangan memang benar adanya, memang garangan semuanya.
Advertisement
Ini Doa Gus Iqdam Minta Jodoh ke Allah SWT
Akhirnya, Gus Iqdam menghadap kepada ibundanya, ia bertanya jika ibunya ingin menantu seperti apa.
Ternyata ibundanya ingin istri untuk Gus Iqdam adalah anak seorang kiai, yang syukur-syukur bisa diajak untuk mengelola pondok pesantren, lantaran ayahnya meninggalkan pondok pesantren.
Lalu Gus Iqdam berdoa, doanya singkat sekali, yaitu minta kepada Allah agar diberikan jodoh perempuan yang bisa cocok yang diinginkan ibunya.
"Kulo ndongo, dongaku siji, Ya Alloh pinanggihaken kulo tiang setri sing saged cocok kalih nopo ingkang dipun kersaaken ibu kawulo, kranten bapak sampun mboten enten," kata Gus Iqdam.
Jika Jadi Nikah dengan Pegawai Karaoke Bisa Saja Ini yang Terjadi
"Alhamdulillah, kok enek wong Kediri kapusan kalih kulo niki, Saudara Nila niki, Alhamdulillah niki, kulo jak ngopeni pondok nggih gelem. Mulang-mulang ngaji yo gelem," kata Gus Iqdam.
Ia bersyukur tidak nuruti kata para garangan, apa jadinya jika ia nuruti kata garangan. wah bahaya jika Gus Iqdam ngaji bisa bisa istrinya naik riging atau tiang panggung.
"Aku ngaji ngene, isa isa bojone kulo salto munggah riging," kata Gu Iqdam diringi tawa renyahnya.
Penulis :Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement