Liputan6.com, Jakarta Jerawat di belakang kuping pria bisa terjadi kapan saja. Saat mengalaminya, biasanya pria kerap merasakan ketidaknyamanan. Bahkan, jika jerawat tersebut sampai mengalami iritasi bahkan inflamasi, maka bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Sayangnya, belum banyak yang tahu cara mengatasinya yang tepat.
Bahkan, karena saking gemasnya, jerawat tersebut sampai digaruk dan dipencet-pencet. Padahal, hal tersebut justru bisa membuat kondisinya semakin parah. Nah, supaya bisa menanganinya dengan baik, ketahui beberapa penyebab jerawat di belakang kuping pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!
Advertisement
Penyebab Jerawat di Belakang Kuping Pria
Perubahan Hormon
Pada masa pubertas, perubahan hormon dapat menyebabkan jerawat di belakang kuping pria. Meskipun jerawat umumnya berkurang saat beranjak dewasa, beberapa pria dewasa masih mengalami masalah jerawat karena perubahan hormon.
Perubahan hormon pada pria dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, serta regulasi fungsi-fungsi tubuh. Hormon-hormon tertentu, seperti testosteron, memiliki peran penting dalam mengatur berbagai aspek kesehatan pria, termasuk pertumbuhan otot, produksi sperma, dan regulasi mood.
Selain itu, perubahan hormon pada pria juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik, dan tingkat stres. Ketidakseimbangan hormon pada pria juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kondisi kulit dan kemungkinan munculnya jerawat.
Penting untuk memahami bahwa perubahan hormon pada pria dapat berdampak pada berbagai aspek kesehatan, dan konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan dapat membantu dalam menangani masalah yang terkait dengan perubahan hormon.
Stres
Stres dapat menyebabkan jerawat di belakang kuping pria karena stres dapat memicu peningkatan produksi hormon kortisol. Hormon stres ini dapat merangsang kelenjar minyak di kulit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak berlebih di kulit wajah dan area sekitarnya.
Peningkatan produksi minyak ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya memicu munculnya jerawat. Selain itu, saat stres, beberapa orang cenderung lupa untuk merawat kulit, yang juga dapat menyebabkan munculnya jerawat. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik dan merawat kulit secara teratur dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya jerawat akibat stres.
Penyebab stres sendiri dapat bervariasi, mulai karena perubahan lingkungan. Perubahan dalam lingkungan sekitar, seperti masalah rumah tangga, hubungan dengan pasangan, atau masalah pekerjaan, dapat menjadi pemicu stres. Selain itu, pikiran atau perasaan negatif tentang diri sendiri, perubahan fisik, seperti permulaan pubertas, serta beban belajar, seperti ujian atau peningkatan pekerjaan rumah, juga dapat menyebabkan stres.
Stres juga bisa disebabkan karena respons tubuh. Respons alami tubuh yang dikenal sebagai fight or flight response dapat diaktifkan oleh sistem saraf ketika tubuh mendeteksi keadaan darurat atau hal-hal lain yang dianggap membahayakan diri, yang juga dapat menjadi pemicu stres.
Penting untuk mengidentifikasi penyebab stres dan mencari solusi yang sesuai, serta diskusikan dengan tenaga profesional jika diperlukan. Manajemen stres yang tepat dapat membantu mengelola stres agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Paparan Sinar Matahari
Terlalu sering terpapar sinar matahari juga dapat memicu jerawat di belakang kuping. Ini karena terlalu sering terpapar sinar matahari dapat merangsang produksi sebum berlebih di kulit yang kemudian dapat menyumbat pori-pori dan memicu munculnya jerawat.
Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat merangsang peradangan pada kulit yang dapat memperparah kondisi jerawat. Oleh karena itu, penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan tabir surya dan pakaian pelindung untuk mencegah kemungkinan munculnya jerawat akibat paparan sinar matahari.
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, yang dapat mengakibatkan kulit terlihat kering, kusam, timbul bintik atau noda hitam, serta keriput pada kulit. Sinar UV dapat merusak serat kolagen dan elastin pada kulit, yang dapat mengakibatkan kerusakan struktur dan fungsi kulit.
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan sunburn, yang merupakan kondisi kulit yang terbakar akibat paparan sinar UV yang berlebihan. Paparan sinar matahari juga dapat memberikan efek cedera pada mata, seperti merusak kornea mata dan meningkatkan risiko kanker mata, katarak, dan degenerasi makula.
Kurangnya Kesadaran untuk Menjaga Kebersihan
Kurang menjaga kebersihan dapat menyebabkan jerawat di belakang kuping pria, karena area belakang kuping cenderung sering terabaikan dalam rutinitas pembersihan harian. Kotoran, debu, dan minyak yang menumpuk di area tersebut dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, sehingga dapat memicu munculnya jerawat.
Selain itu, gesekan dari rambut yang belum dicuci atau pakaian yang bersentuhan dengan area belakang kuping juga dapat memperburuk kondisi tersebut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area belakang kuping dengan membersihkannya secara teratur dapat membantu mencegah kemungkinan munculnya jerawat di area tersebut.
Adapun ciri-ciri area belakang kuping yang kurang bersih dapat meliputi aroma kurang sedap. Area belakang kuping seringkali dapat memiliki aroma kurang sedap, bahkan setelah dibersihkan secara rutin. Ciri lainnya adalah pembengkakan atau benjolan. Infeksi atau kondisi lain yang disebabkan oleh kurangnya kebersihan di area belakang kuping dapat menyebabkan pembengkakan atau benjolan di area tersebut. Selain juga muncul bau yang tidak sedap. Keringat, sel kulit mati, dan bakteri yang menumpuk di area belakang kuping dapat menghasilkan bau yang tidak sedap
Advertisement
Cara Mengatasi Jerawat di Belakang Kuping Pria
Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan area belakang kuping sangat penting untuk mencegah jerawat, termasuk jerawat di belakang kuping pria. Area belakang kuping rentan terhadap penumpukan kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Dengan menjaga kebersihan area belakang kuping, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya jerawat dan masalah kulit lainnya di area tersebut.
Selain itu, menjaga kebersihan secara umum juga membantu mencegah infeksi dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, bersihkan area belakang kuping secara rutin dengan lembut menggunakan sabun ringan dan air hangat untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Pilih sabun pembersih yang sesuai dengan jenis kulit Anda, apakah termasuk jenis kulit kering, berminyak, atau kombinasi. Hal ini penting karena setiap jenis kulit membutuhkan perawatan yang berbeda. Sebelum menggunakan sabun pembersih baru, lakukan tes pada bagian belakang telinga atau di pergelangan tangan bagian dalam untuk melihat apakah kulit Anda cocok dengan produk tersebut. Jika timbul reaksi alergi, gatal-gatal, atau kemerahan, segera hentikan penggunaan.
Pastikan sabun pembersih yang Anda pilih tidak mengandung bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan iritasi atau masalah kulit lainnya. Beberapa kandungan yang cocok untuk mengatasi jerawat dalam sabun pembersih muka, antara lain Asam Hialuronat. Kandungan ini membantu menjaga kelembapan kulit dan mengatasi hiperpigmentasi kulit.
Lalu ada kandungan Cica (Centella Asiatica). Kandungan ini dikenal baik untuk menenangkan kulit yang meradang akibat jerawat. Ada pula Niacinamide. Kandungan ini membantu mencerahkan kulit dan menghilangkan bekas jerawat. Tak kalah penting ada Formula Anti Acne. Pilih sabun muka yang mengandung formula anti acne, seperti tea tree oil, yang dapat melawan kuman penyebab jerawat di wajah.
Kandungan lainnya berupa Montaline C-40, Sodium Lactate, Panthenol. Kandungan ini mampu mencegah munculnya jerawat, mencegah minyak pada wajah, mencerahkan kulit, serta meregenerasi kulit yang sedang meradang. Dengan memperhatikan kandungan-kandungan tersebut, Anda dapat memilih sabun pembersih muka yang cocok untuk mengatasi jerawat di belakang kuping pria yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.
Sementara alasan kenapa perlu membersihkan bagian belakang kuping dengan air hangat, karena dapat membantu melunakkan kotoran atau serumen yang menumpuk di saluran telinga. Air hangat dapat membantu melunakkan kotoran sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Selain itu, membersihkan telinga dengan air hangat juga dapat membantu mencegah terbentuknya lubang pada gendang telinga atau gendang telinga pecah.
Namun, penting untuk diingat bahwa pembersihan telinga perlu dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggunakan benda-benda yang dapat membahayakan telinga. Jika Anda memiliki riwayat gangguan telinga atau merasa tidak nyaman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk pembersihan telinga yang aman dan tepat.
Hindari Memencet Jerawat
Memencet jerawat di belakang kuping pria dapat memperparah kondisinya dan menyebabkan infeksi. Hindari memencet jerawat untuk mencegah kemungkinan munculnya jerawat yang lebih parah. Selain itu, jerawat yang dipencet juga berpotensi meninggalkan bekas atau jaringan parut yang sulit dihilangkan. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak memencet jerawat di belakang kuping dan sebaiknya konsultasikan perawatan jerawat dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penggunaan Produk yang Tepat
Pilih produk perawatan kulit yang bebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan jerawat di belakang kuping pria, seperti alkohol, parfum, atau minyak. Fragrance dapat menjadi penyebab jerawat dan juga dapat mengiritasi kulit, terutama bagi orang dengan tipe kulit kering.
Kemudian, bahan komedogenik dapat menyumbat pori-pori di kulit dan menyebabkan jerawat di belakang kuping pria. Menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan komedogenik tidak baik untuk jerawat dan meningkatkan kemungkinan breakout, terutama untuk jenis kulit berjerawat.
Selain itu, natrium klorida memiliki kemampuan untuk mengentalkan formulasi produk perawatan sehingga mendapatkan tekstur yang diinginkan. Namun, di sisi lain natrium klorida dapat memberikan efek kulit berjerawat, sehingga sebaiknya perlu dihindari.
Hindari pula cocoa butter. Meskipun merupakan bahan emolien yang bermanfaat untuk hidrasi kulit, cocoa butter sering dianggap sebagai bahan yang komedogenik. Hal tersebut dapat menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga memicu jerawat. Cocoa butter lebih cocok digunakan untuk mereka yang memiliki kulit kering.
Bahan lainnya yang sebaiknya dihindari dalam produk perawatan kulit adalah Ammonium Lauryl Sulfate (ALS). ALS adalah deterjen yang cukup umum digunakan dalam produk perawatan kulit. ALS berasal dari minyak kelapa atau minyak sawit. Penggunaan ALS dapat memicu timbulnya jerawat atau iritasi pada jenis kulit tertentu.
Sebaliknya, pilihlah produk yang berlabel non comedogenic untuk mencegah kemungkinan munculnya jerawat. Adapun produk berlabel non comedogenic adalah produk perawatan kulit dan makeup yang diformulasikan sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan penyumbatan pori (komedo) dan berjerawat.
Produk ini umumnya cocok bagi pemilik kulit wajah yang berminyak dan berjerawat. Label non comedogenic menunjukkan bahwa produk tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo.
Beberapa bahan tambahan yang sering terdapat dalam produk non comedogenic antara lain titanium oksida, silika, seng oksida, serta bahan-bahan lain yang membantu menyerap minyak berlebih dan mencegah kemerahan kulit akibat peradangan jerawat. Produk non comedogenic juga tidak menyumbat pori-pori, sehingga cocok digunakan untuk kulit sensitif yang rentan mengalami jerawat.
Jika jerawat di belakang kuping pria semakin parah, konsultasi ke dokter sangat penting karena kondisi ini mungkin merupakan tanda jerawat parah, termasuk jerawat kistik. Jerawat kistik dapat menyebabkan benjolan besar berwarna merah yang penuh nanah dan terasa sakit.
Jerawat parah seperti ini dapat bertahan di kulit selama bertahun-tahun, tumbuh di sebagian besar kulit, dan meninggalkan bekas luka permanen. Dokter dapat memberikan penanganan yang tepat, seperti penggunaan obat topikal seperti benzoyl peroxide, antibiotik, atau obat sistemik seperti isotretinoin. Selain itu, dokter juga dapat memberikan saran mengenai perawatan kulit yang tepat untuk mengatasi jerawat parah.