Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tegas menyuarakan dukungannya terhadap kelanjutan program bantuan sosial seperti bansos, BLT El Nino, bantuan beras, dan jaring pengaman sosial lainnya, bahkan mengajukan peningkatannya.
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay, mengklarifikasi bahwa dalam acara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), penyebutan nama Presiden Jokowi berasal dari masyarakat, bukan Zulhas sendiri.
Advertisement
Kemudian Saleh menjelaskan bahwa Zulhas, dalam perannya sebagai penggagas pertanyaan, mencermati urgensi kelanjutan bansos, yang ternyata diinginkan oleh masyarakat.
"Kemarin kan ada yang mengeritik terkait video yang beredar dimana ada penyebutan nama presiden Jokowi di acara Ketum Zulhas. Ini perlu diluruskan bahwa yang menyebut nama Jokowi adalah masyarakat, bukan Zulhas,” kata Saleh saat dihubungi Liputan6.com, Jum’at (5/1/2023).
“Posisi Zulhas adalah bertanya, apa bansos perlu dilanjutkan? Apa perlu diperbanyak? Siapa yang suka memberi bansos? Itu semua dijawab masyarakat. Nah, di akhir itu, mereka dengan lantang menyebut pak Jokowi,” sambungnya.
Ingin Lanjutkan Program
Menyikapi penolakan awal dan sikap timses paslon yang menolak pencairan bansos, Saleh menekankan bahwa PAN hanya ingin melanjutkan program yang telah berjalan. Kritik dari paslon lain tidak diterima oleh masyarakat, dan setelah penolakan tersebut, paslon dan timsesnya di luar Prabowo-Gibran justru mengubah pendiriannya, menginginkan kelanjutan bansos.
"Itu ya sah saja. Kan pandangan dan penilaian masyarakat. Kalau masyarakat mau dilanjutkan, ya perlu penekanan untuk memilih capres dan cawapres yang berkomitmen melanjutkan keberhasilan pak Jokowi. Dari ketiga paslon, yang jelas berkomitmen adalah Prabowo-Gibran,” jelas Saleh.
Selanjutnya, Saleh mengajukan pertanyaan kritis, menyoroti siapa yang sebenarnya mempolitisasi, dengan menekankan bahwa evaluasi tulusnya kerja untuk masyarakat perlu dilakukan oleh publik.
"Dalam konteks ini, siapa sebetulnya yang mempolitisasi? Kalau kami kan hanya ingin melanjutkan yang sudah berjalan,” ucapnya.
Dalam pandangannya, Saleh menegaskan bahwa PAN bertujuan untuk melanjutkan program yang telah teruji, dan kritik dari pihak lain yang kemudian berubah pendiriannya menciptakan pertanyaan tentang integritas dan keseriusan dalam melayani masyarakat.
Seluruh dinamika ini, menurut Saleh, seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam menilai siapa yang benar-benar bekerja tulus demi kesejahteraan masyarakat, dan siapa yang hanya berbicara demi kepentingan politik semata.
“Lalu dikritik paslon lain. Namun, kritiknya tidak diterima masyarakat. Lalu, tanpa merasa berdosa, beralih lagi untuk mendukung kelanjutan pencairan bansos. Ya, silahkan masyarakat yang menilai. Mana yang tulus bekerja untuk masyarakat, mana yang hanya bicara untuk mengantisipasi dampak politik saja,” pungkasnya.
Advertisement