Kronologi Kecelakaan Kereta Turangga dan KA Bandung Raya versi Saksi Mata: Terdengar Brak!

Mengawali 2024 terjadi kecelakaan kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kecelakaan kereta api (KA) tersebut melibatkan KA Turangga (KA Plb65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA350) pada Jumat pagi, (5/1/2024).

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jan 2024, 11:26 WIB
Tim SAR bekerja di lokasi kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tim Rescue Basarnas Bandung tengah melaksanakan evakuasi terhadap korban kecelakaan Kereta Api Indonesia (KAI) yang melibatkan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700. (TIMUR MATAHARI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Mengawali 2024 terjadi kecelakaan kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kecelakaan kereta api (KA) tersebut melibatkan KA Turangga (KA Plb65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA350) pada Jumat pagi, (5/1/2024).

Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya tepatnya terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung Jawa Barat di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 pada 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.

Warga di lokasi kejadian mengaku melihat rangkaian kereta masih melaju sesaat setelah terjadi tabrakan antara kereta api (KA) Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya di petak jalan kereta antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung.

"Jadi terdengarnya 'brak', gak terlalu keras. Dan begitu suara terdengar, rangkaian keretanya juga masih maju. Dua kereta bagian belakang kemudian baru berhenti di depan rumah," ujar Titi Rohaeti (53), warga setempat, dikutip dari Antara, Sabtu (6/1/2024).

Pada Jumat (5/1) pagi itu peristiwa menggemparkan terjadi di petak jalan kereta antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung, ketika KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya bertabrakan.

Peristiwa yang dicatat oleh berbagai pihak berwenang terjadi pukul 06.03 WIB di jalur menikung itu menyebabkan lokomotif dan empat gerbong eksekutif KA Turangga dari arah Timur anjlok.

KA Commuterline Bandung Raya Keluar Jalur

Sementara lokomotif dan tiga kereta KA Commuterline Bandung Raya keluar jalur, bahkan kereta terdepan menumpuk ke lokomotif hingga terpental ke sawah dan satu lainnya terguling.

Kejadian tersebut membuat warga di sekitar jalur itu kaget di tengah pagi yang sejuk.

Titi Rohaeti, warga Kampung Babakan DKA, Desa Cikunya, Cicalengka mengaku mendengar suara tubrukan yang tidak begitu keras dan melihat rangkaian kereta dari Timur masih melaju setelahnya.

 


Cek Keadaan KA Turangga dan Kereta Bandung Raya

Tabrakan Kereta Turangga dan KA lokal Bandung Raya terjadi di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.

Setelah kejadian tersebut, Titi dan suaminya serta anaknya mengecek keadaan kereta Turangga yang membawa 287 penumpang dan KA Commuterline Bandung Raya dengan 191 penumpang yang bertabrakan tersebut.

Menurut pengakuannya, selepas kejadian banyak penumpang yang turun dan terlihat mengalami luka-luka.

"Penumpang yang turun rata-rata berdarah di hidung dan area bibirnya," kata Titi.

Dalam peristiwa tersebut, PT KAI melaporkan ada empat korban meninggal dunia, yang terdiri atas masinis, asisten masinis pramugara, dan Polsuska yang tengah bertugas.

Kemudian, sebanyak 33 penumpang mengalami luka-luka, dan dilarikan ke RS terdekat seperti RSUD Cicalengka sebanyak 26 orang, lalu RS AMC dua orang, RS Edelweiss dua orang, dan RS Santosa tiga orang.

 


Nasib Penumpang Kereta Turangga dan KA Bandung Raya

Polisi terus melakukan evakuasi terhadap korban terkait tabrakan KA Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya yang terjadi pada pukul 06.03 WIB. Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, korban jiwa sementara ini sebanyak tiga orang, yakni Masinis, Asisten Masinis, dan Pramugara KA Turangga. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sementara sisanya sebagian besar diangkut ke Stasiun Bandung dengan menggunakan bus dan minibus bagi penumpang KA Turangga, dan bagi penumpang Commuterline Bandung Raya diarahkan ke Stasiun Cicalengka sebagai pemberhentian terakhir.

Atas kejadian tersebut, sejumlah pejabat seperti Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan unsur Forkompimda seperti Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Erwin Djatniko meninjau langsung ke TKP.

Masyarakat juga tampak memenuhi tempat kejadian karena penasaran dengan peristiwa tabrakan antarkereta tersebut. Tak hanya di akses jalan, bahkan mereka pun memenuhi areal persawahan untuk bisa menyaksikan proses evakuasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya