Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Iqdam atau Gus Iqdam yang juga pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah tiba-tiba minta maaf.
Ada apa gerangan? emang boleeh? Dalam sebuah pengajian di Blitar belum lama ini Gus Iqdam tiba-tiba mengakui kesalahannya.
Ternyata, kesalahan yang ia maksudkan adalah persoalan banyaknya jadwal pengajiannya, yang konon sudah penuh hingga 2025 mendatang. Padahal kalender 2025 saja belum tercetak.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Kesalahan Gus Iqdam, Sampai Ia Minta Maaf
"Mbiyen, kesalahan kulo dhewe bu. Kesalahane kulo kalih Jebor," kata Gus Iqdam seperti yang diunggah akun TikTok @PEMBURU BAROKAH.
Ia melanjutkan, jika saat itu dirinya merasa kasihan terhadap siapa saja yang datang untuk meminta jadwal pengajian.
"Angger ono wong teko ki mesakke ngoten. Niki kosong-niki kosong. Karo Jebor iki kosong iki kosong, karo Jebor pun disanjangi niki kosong saged mudik Lirboyo, iso sante kalih keluarga, karo anak. Lha enek wong teko meneh Ya Alloh anak kulo mboten purun sunat. Bunderi neh daripada ra sido sunat, manuke utuh," kata Gus Iqdam.
Advertisement
Jadwal Penuh hingga 2025 Nyaris Tanpa Istirahat
Menurut dia, semestinya jadwal pengajian diatur sedemikian rupa agar bisa santai dengan keluarga. Namun ia tak kuasa menolak permintaa karena kasihan.
Apalagi sampai ada yang datang pada dirinya pengajian saat sunatan atau khitan. Ia tak tega jikalau sampai tidak jadi sunatan.
Karena rasa sungkan dan tidak enakan itu, akhirnya setiap ada yang datang tanggal-tanggal yang dimaksud ditandai. alhasil, tanpa disadari jadwal pengajiannya sudah penuh hingga tahun 2025.
Dalam gurauannya, jadwal 2025 sudah penuh, padahal kalender tahun 2025 saja belum tercetak.
"Lha kok sui-sui bek sampe 2025, tanggalane durung digae. Pokoke sampean dongakno aku sehat," ujar Gus Iqdam.
Berharap Ada yang Batalkan
Gus Iqdam sangat berharap jika ada orang-orang yang sudah terjadwalkan justru membatalkan. Ini perlu dilakukan agar ia bisa refreshing.
Ia juga berharap kedepan, pengajiannya dalam satu minggu tidak penuh, cukup satu minggu tiga kalki saja.
"Sir ku, mbok ono sing mbatalno, ben iso leren, tak enteni iki. Nek ono sing sir mbatalno, rong dinoi, oleh neng aku," kata Gus Iqdam
Sontak jemaahnya membalas serempak "Gak bahaya ta?"
"Gak, gak bahaya. Aku gen iso dolan karo bojoku, tak refreshing," ungkapnya.
Penulis :Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Baca Juga
Advertisement