Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengatakan, banyak warga Betawi yang tersingkir dari kehidupan di perkotaan. Hal itu disampaikan usai menghadiri deklarasi dukungan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud dan kampanye oleh Forum Betawi Rempug (FBR) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama), di Cakung Cilincing, Jakarta Timur.
"Nah kalau menyangkut karena ini suku, supaya ingat Indonesia ini terdiri dari 1.360 suku itu dipersatukan dalam lambang pertemuan hari ini, dan masyarakat adat dan suku-sukunya, atau suku-suku dengan masyarakat adat," kata Mahfud di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Advertisement
"Harus dapat perlindungan dari negara, kita tahu di Jakarta, banyak sekali pusat-pusat masyarakat Betawi itu tersingkir dari kehidupan perkotaan dan terpaksa keluar dari tanahnya," sambungnya.
Tak hanya tersingkir dari kehidupan di perkotaan, Mahfud menyebut mereka juga terpaksa menjual tanah untuk keperluan industri hingga investasi.
"Ada yang dipaksa menjual tanahnya dan sebagainya karena untuk keperluan industri, untuk keperluan investasi yang mungkin itu tidak memikirkan nasib rakyat, dan suku-suku atau penduduk lokal," ujarnya.
"Saya banyak menangani kasus seperti ini. Dimana masyarakat itu tiba-tiba terusir dari tempatnya sendiri, karena perampasan atas hak-haknya," pungkasnya.
Deklarasi Dukungan FBR dan Ikama Terhadap Ganjar-Mahfud
Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md menghadiri deklarasi dukungan dan kampanye oleh Forum Betawi Rempug (FBR) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama). Kegiatan ini digelar di Cakung Cilincing, Jakarta Timur.
"Tetapi hampir semua suku tadi datang, dari NTT, hanya penyelenggaraanya saja yang Betawi dan Madura. Tapi ada yang dari Dayak, dari NTT, dari Tapanuli dan sebagainya. Banyak yang datang tadi," kata Mahfud di lokasi, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Ia menegaskan, kehadiran masyarakat dalam acara deklarasi sekaligus kampanye ini bukan karena adanya mobilisasi massa. Melainkan, memang mereka yang ingin ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Rakyat di bawah itu akan berpartisipasi dan memilih secara benar, tetapi tidak dimobilisasi. Kalau dimobilisasi itu artinya orang datang, dibayar, lalu dijanjiin sesuatu, dan seterusnya- dan seterusnya," ujarnya.
"Kalau ini adalah murni dari bawah dan mewakili masyarakat mayoritas yang tidak bisa hadir, karena tidak ada pancingan-pancingan yang sifatnya materil," sambungnya.
Advertisement
Kecintaan Terhadap Ganjar-Mahfud
Sementara itu, Ketua Umum FBR Lutfhi Hakim mengaku, jika massa yang hadir dalam kegiatan tersebut murni atas kecintaan mereka terhadap Ganjar-Mahfud.
"Karena kecintaan kita, karena harapan kita, kita titipkan kepada Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud untuk memimpin Indonesia ke depan agar menjadi lebih baik," ujar Lutfhi.
"Sederhananya, karena kita tidak ingin ada politik identitas yang berlebihn dan politik dinasti yang kronis, itu aja. Makanya kita jauh-jauh datang kemari meski kadang lapar," pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, juga dihadiri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Gatot Eddy Pramono, Ketua Umum Partai Perindo dan beberapa orang lainnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com