Mengenal Hiponatremia, Kekurangan Natrium dalam Darah yang Bisa Ancam Nyawa

Kasus hiponatremia yang ringan biasanya tidak menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan. Namun, kadar natrium yang sangat rendah dapat menyebabkan gejala yang serius dan bahkan mengancam jiwa,

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Jan 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi Sakit Kepala Credit: unsplash.com/Mehr

Liputan6.com, Jakarta Hiponatremia adalah bahasa medis yang merujuk pada kekurangan natrium. Hal terjadi ketika konsentrasi natrium dalam darah lebih rendah dari yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi normal.

Kadar natrium yang rendah dapat memengaruhi tekanan darah, kontraksi otot, dan penyampaian sinyal saraf.

“Kasus hiponatremia yang ringan biasanya tidak menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan. Namun, kadar natrium yang sangat rendah dapat menyebabkan gejala yang serius dan bahkan mengancam jiwa,” mengutip Verywell Health.

Tubuh akan kewalahan dengan cairan sehingga menyebabkan sel-sel membengkak dan organ-organ tidak berfungsi.

Satu atau lebih faktor dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk pengobatan dan kondisi medis yang mengganggu keseimbangan air dan natrium dalam tubuh. Bisa juga karena minum terlalu banyak air.

Gejala Kadar Natrium Rendah

Orang dengan hiponatremia ringan sering kali tidak menunjukkan gejala, tapi kemungkinan terjadinya hiponatremia semakin meningkat seiring dengan penurunan kadar natrium.

Tanda dan gejala umum natrium rendah meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kelelahan atau energi rendah
  • Kantuk
  • Iritabilitas atau kegelisahan
  • Pusing atau kehilangan keseimbangan
  • Kehilangan selera makan
  • Mual atau muntah
  • Jumlah keluaran urine berkurang
  • Berkeringat banyak atau tiba-tiba
  • Kram atau kejang otot
  • Kelemahan otot
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kebingungan mental
  • Perubahan kepribadian
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran. 

Penyebab Hiponatremia

Natrium adalah mineral penting yang tidak dapat dibuat oleh tubuh. Satu-satunya cara mendapatkannya adalah melalui makanan yang dikonsumsi. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan natrium yang cukup atau kehilangan lebih banyak natrium dari yang dikonsumsi, hiponatremia dapat terjadi.

Kasus kekurangan natrium sebetulnya jarang terjadi. Pasalnya, natrium adalah mineral yang dikonsumsi dalam garam, yang kebanyakan orang makan terlalu banyak.

Hiponatremia dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup atau kondisi medis yang memengaruhi keseimbangan air dan/atau natrium dalam tubuh.

Sebetulnya, masalah pola makan dan gaya hidup jarang memengaruhi kadar natrium. Meski demikian, kehilangan cairan secara cepat dan/atau asupan cairan berlebihan dapat menyebabkan konsentrasi natrium menurun.


Penyebab Natrium Turun Secara Cepat

Ada hal-hal yang dapat menyebabkan hilangnya natrium dengan cepat, salah satunya keringat berlebihan. (Foto: Unsplash.com/HUUM)

Ada hal-hal yang dapat menyebabkan hilangnya natrium dengan cepat, salah satunya keringat berlebihan. Keringat dan cairan tubuh lainnya mengandung natrium yang tinggi.

Jika tidak dapat mengisi kembali persediaan natrium dengan baik setelah berkeringat banyak, kadar natrium bisa turun drastis.

“Jika Anda minum air dalam jumlah berlebihan setelah berkeringat tanpa mengganti elektrolit (mineral penting seperti natrium, kalsium, dan kalium), kadar natrium bisa semakin turun. Ini karena Anda mengencerkan jumlah natrium per volume air dalam tubuh.”

Hiponatremia juga mungkin terjadi karena diet ekstrem bebas natrium. Minum terlalu banyak air (overhidrasi) semakin meningkatkan risikonya.

 


Penanganan Hiponatremia

Penanganan hiponatremia bisa sederhana tapi bisa pula menantang. Perawatan sering kali didasarkan pada penggantian natrium dalam tubuh secara perlahan dan hati-hati, serta pengelolaan penyebab hiponatremia.

Jika pola makan rendah garam adalah penyebab hiponatremia, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan peningkatan asupan garam secara perlahan. Asupan natrium yang dianjurkan adalah sekitar satu sendok teh garam per hari untuk orang dewasa dan 1/2 sendok teh garam per hari untuk anak-anak.

“Ingatlah bahwa garam dalam makanan olahan, roti, pasta, saus, dan bahkan makanan penutup diperhitungkan dalam asupan harian yang direkomendasikan.”

Pasien juga akan disarankan untuk minum cukup air, sekitar 12 gelas per hari untuk wanita dan 16 gelas per hari untuk pria. Dan jangan sampai mengalami dehidrasi berlebihan.

Jika mengalami hiponatremia berat, pasien mungkin memerlukan natrium untuk diganti dengan cairan intravena (IV). Ini dilakukan dengan infus cairan yang mengandung air, natrium, dan elektrolit penting lainnya lewat pembuluh darah.

Tim medis akan memulihkan kadar natrium dalam waktu beberapa jam atau hari, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya