Bocoran Ungkap Chatbot AI Google Bard Bakal Punya Layanan Berbayar

Google disebut-sebut bakal punya layanan berbayar untuk chatbot AI mereka yang bernama Bard Advanced, yang memakai model Gemini Ultra.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2024, 11:00 WIB
Google Bard. Dok: Google

Liputan6.com, Jakarta - Google dikabarkan sedang bersiap untuk menghadirkan versi chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) Bard, yang lebih canggih bernama Bard Advanced.

Meski begitu, tampaknya Google Bard Advanced ini akan menjadi layanan berbayar melalui Google One.

Mengutip blog Google, pada Desember lalu, dikutip Senin (8/1/2024), Google menyebut bahwa Bard Advanced akan menggunakan model bahasa besar terbaru mereka yaitu Gemini Ultra.

Google Bard AI yang sekarang sudah dapat dipakai banyak pengguna sendiri, memakai large language model (LLM), Gemini Pro tingkat menengah.

Gemini Ultra diklaim sebagai model yang paling mumpuni, serta dirancang untuk tugas-tugas yang sangat kompleks dan dibuat untuk memahami dan bertindak dengan cepat terhadap berbagai jenis informasi, termasuk teks, gambar, audio, video, dan kode.

Chatbot AI Bard Advanced sendiri masih dalam uji coba oleh Google, di mana bulan Desember lalu, perusahaan masih menyelesaikan pemeriksaan keamanan ekstensif, dan akan dirilis ke lebih banyak pengguna awal 2024 ini.

Mengutip The Verge, kabar layanan berbayar untuk Google Bard Advanced diungkap oleh developer Dylan Roussel melalui akun X (sebelumnya Twitter).

Roussel mengunggah sebuah tangkapan layar, yang menggambarkan Bard Advanced sebagai "model bahasa besar yang lebih mumpuni dengan keterampilan matematika dan penalaran tingkat lanjut."

Selain itu, developer lainnya, Bedros Pambukian, juga mengungkapkan bahwa dia menemukan serangkaian kode yang menunjukkan bahwa Google sedang menggarap tier "advanced."


Serangkaian Fitur Baru Google Bard

Google Bard akan hadir sebagai widget homescreen di ponsel Pixel. (unsplash/Mojahid Mottakin)

Roussel juga menemukan lebih banyak pembaruan yang dia bagikan di tangkapan layarnya, termasuk fitur dengan nama kode Motoko yang memungkinkan pengguna membuat bot khusus.

Belum diketahui apakah pengguna dapat membagikan bot ini, atau apakah mereka harus membayar untuk mengakses fitur ini.

Google juga kabarnya akan memperkenalkan fitur "power up" baru yang menggunakan AI untuk memperluas dan meningkatkan perintah yang Anda berikan kepada Bard.

Dalam temuan Roussel, ada juga penyebutan bagian "Galeri" yang menurutnya akan memungkinkan Anda "menjelajahi berbagai topik untuk melihat apa yang dapat Anda lakukan dengan Bard".

Belum diketahui kapan Google bakal meluncurkan paket dan fitur-fitur ini di Bard. Perusahaan juga belum memberikan komentar soal kabar ini.


Microsoft Copilot Rilis di Android dan iOS

Microsoft luncurkan asisten AI Copilot ke sejumlah aplikasi dan platform milik mereka (Microsoft)

Di sisi lain, pesaing Google, Microsoft, baru saja merilis chatbot AI generatif berbasis ChatGPT buatan mereka di Android dan iOS, yakni Copilot.

Secara garis besar, Microsoft Copilot versi Android dan iOS memiliki fungsi dan tampilan serupa dengan aplikasi OpenAI ChatGPT versi mobile.

Seperti aplikasi ChatGPT milik OpenAI, pengguna dapat menuliskan prompt atau perintah untuk mengajukan pertanyaan, meringkas teks, membuat draf email, blog, dan banyak lagi.

Tak hanya itu, pengguna HP Android dan iOS bisa menggunakan Microsoft Copilot untuk membuat gambar berbekal teknologi DALL-E 3.

Mengutip Mashable, Rabu (3/1/2024), aplikasi buatan Microsoft ini juga sudah mencakup akses ke LLM (Large Language Model) terbaru OpenAI, GPT-4, secara gratis.

Informasi, pengguna gratis saat ini hanya dapat mengakses layanan GPT-3.5. Microsoft Copilot saat ini sudah dapat diunduh via Google Play Store dan Apple App Store.

 


Bing Chat Ganti Nama Jadi Copilot

Microsoft Rilis Copilot Versi Android dan iOS, Generatif AI Bertenaga ChatGPT. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebagai informasi, pada November 2023, Microsoft telah memutuskan untuk mengganti nama Bing Chat menjadi Copilot.

Perubahan ini terjadi setelah Microsoft berusaha memperkenalkan Bing Chat sebagai bagian dari mesin pencari Bing, dengan antarmuka obrolan yang mirip dengan ChatGPT.

Microsoft memulai inovasi besar mereka dalam pengembangan AI awal tahun ini dengan Bing Chat, tetapi sekarang mereka lebih memilih untuk mengidentifikasikan produknya dengan Copilot, padahal Bing Chat belum genap berumur satu tahun.

Perubahan nama ini datang hanya beberapa hari setelah OpenAI mengumumkan bahwa 100 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggunya, menunjukkan intensitas persaingan antara Microsoft dan OpenAI di ranah asisten AI.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya