Anies Baswedan Sebut Utang Jangan Buat Beli Alutsista Bekas

Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menuturkan, rasio utang sebaiknya maksimal 30 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia sehingga relatif aman.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jan 2024, 20:36 WIB
Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif dan bukan dipakai untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.

“Utang-utang digunakan untuk aktivitas produk, jangan digunakan untuk non produktif beli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat,” ujar Anies saat debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).

Selain itu, Anies menyebutkan, rasio utang sebaiknya maksimal 30 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia sehingga relatif aman. Ia menilai, pemakaian utang juga perlu ditata dan memperbesar PDB. Anies mengatakan, penarikan utang juga memakai skema alternatif.

Selain itu, menurut Anies Baswedan, tak hanya mengandalkan utang tetapi juga memperluas wajib pajak sehingga meningkatkan penerimaan negara. “Ada perluasan wajib pajak, perkuat GDP, kurangi kebocoran pajak,” ujar dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal debat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kali ini, debat pilpres sudah masuk debat ketiga. Debat ketiga ini merupakan debat capres yang membahas pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya