Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyoroti soal kesejahteraan dan kenaikan gaji anggota TNI dan Polri. Hal tersebut diungkapkan dalam Debat Capres 2024 Ketiga malam ini.
"TNI, tentara dan polisi kita semua bekerja luar biasa di lapangan, kita harus berikan rasa hormat dan terima kasih karena mereka mengerjakan hal-hal sulit dan berat," kata Anies Baswedan.
Advertisement
Namun menurut dia, ada perbandingan signifikan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kenaikan gaji TNI/Polri. Selama era SBY misalnya, anggota TNI/Polri mendapatkan kenaikan gaji hingga 9 kali. Sedangkan di era Jokowi hanya 3 kali.
"Tetapi dari sisi kebijakan lebih parah, kenapa? Di era Pak SBY kenaikan gaji terjadi 9 kali, selama era ini (Jokowi) hanya naik gaji 3 kali dan akan naik nanti karena menjelang Pemilu mungkin naik gajinya," tutur dia.
Selain itu, lanjut Anies, peningkatan kesejahteraan para anggota TNI/Polri juga selama ini belum diupayakan secara serius. Berbeda dengan kesejahteraan PNS di sejumlah kementerian yang tunjangan kinerjanya (tukin) diupayakan untuk naik.
"Tetapi di sisi lain, kesejahteraannnya tidak dipikirkan serius, tukin hanya 80%. Lihat Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin di mereka," ungkap Anies.
Alutsista Bekas
Sementara itu terkait dengan penggunaan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia atau Alutsista bekas, Anies juga menyoroti soal keselamatan para anggota TNI. Hal ini dinilai berbanding terbalik dengan upaya anggota TNI selama ini dalam mengamankan wilayah Indonesia.
"Lalu kita lihat alutsista bekas, itu risikonya keselamatan prajurit TNI kita, mereka bekerja keras menjaga setiap jengkal tanah Republik ini, tetapi mereka tidak didukung oleh policy," tutup Anies Baswedan.