Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin monarki yang paling lama memerintah dalam sejarah Kerajaan Denmark, Ratu Margrethe II mengumumkan akan turun takhta pada Januari 2024. Putra sulung Margrethe II, Pangeran Frederik, akan menjadi Raja, itu berarti istrinya, Putri Mary, akan menjadi Ratu.
Sebelumnya, perempuan kelahiran Australia ini kerap menemani suaminya dalam berbagai kesempatan, termasuk agenda kerajaan. Gaya fesyen Putri Mary pun tak lepas dari sorotan.
Advertisement
Salah satunya ketika ia menerima kunjungan Kate Middleton di Christian IX's Palace, Denmark pada Februari 2022 lalu. Dilansir dari Daily Mail, gaya mereka mirip dengan rambut sama-sama diwarnai cokelat dan mengenakan gaun mantel.
Kate mengenakan gaun mantel Catherine Walker seharga 3.000 pound sterling atau Rp58 juta. Sementara itu, Mary berbalut gaun mantel putih chic yang dipadankan dengan gaun selutut scarf hitam.
Selera mode mereka sering selaras di masa lalu. Mereka sering meniru gaya satu sama lain selama pertemuan publik. Pada hari ini, kedua calon ratu itu terlihat memakai aksesori dari mutiara, sarung tangan kulit hitam, dan sepatu hak tinggi dengan tas clutch yang apik.
Kate Middleton dan Mary yang sama-sama dibesarkan sebagai warga biasa itu pertama kali menjalin persahabatan pada 2011. Mereka tampak akrab saat berjalan-jalan di bawah sinar matahari di luar istana kerajaan resmi di ibu kota Denmark. Mereka mengobrol saat menuju makan siang pribadi di Kastil Amalienborg Kopenhagen.
Balutan Blazer
Putri Mary tampak menemani suaminya, Pangeran Frederik selama kunjungan dua hari ke Belanda, Den Haag, pada 20 Juni 2022. Saat itu, ibu empat anak tersebut tampil berbalut blazer, celana panjang, dan inner bernuansa salmon color.
Untuk melengkapi penampilannya, ia memilih menggunakan sepatu hak tinggi dan aksesori, seperti anting-anting dan kalung. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai dengan ditata.
Tampilan lainnya yang mencuri atensi ketika Putri Mary hadir dalam upacara pengukuhan pribadi anak sulungnya, Pangeran Christian di Gereja Kastil Fredensborg pada 15 Mei 2021.
Saat itu, perempuan bernama asli Mary Elizabeth Donaldson tersebut berbalut dress 7/8 bernuansa biru dongker dengan aksen polkadot putih. Dress itu dilengkapi dengan potongan leher tinggi dan lengan yang menggembung.
Putri Mary juga mengenakan headpiece dan membawa clutch bag bernuansa senada dengan dress. Ia memilih untuk menguncir kuda rambutnya dan memakai sepatu hak tinggi warna nude.
Advertisement
Agenda Resmi
Dikutip dari Town and Country Magazine, daftar tamu penobatan Raja Charles III tidak hanya mencakup anggota keluarganya sendiri, politisi dan bangsawan Inggris, pejabat asing dan kepala negara, pemimpin agama, dan anggota masyarakat yang memiliki hubungan dengan badan amal yang dekat dengan hati raja, tetapi juga perwakilan dari keluarga kerajaan di seantero Eropa dan di seluruh dunia.
Dua bangsawan yang juga tiba di Westminster Abbey adalah Putra Mahkota Frederik dan Putri Mary dari Denmark. Untuk kesempatan tersebut, Mary memilih untuk mengenakan pakaian ungu anggun, yang dipadukannya dengan veiled headpiece, dan bros turquoise serta anting-anting dengan warna senada.
Menjelang penobatan Raja Charles III dari Inggris, Putri Mary dan Pangeran Frederik menghadiri pesta di Istana Buckingham. Mary mengenakan kembali gaun berlengan balon berwarna cerah yang dia pilih untuk agenda confirmation putrinya, Putri Isabella pada 2022 lalu.
Bakal Jadi Ratu
Ratu Margrethe II mengumumkan bahwa dirinya akan turun takhta pada Januari 2024. Kabar ini muncul di pidato malam Tahun Baru, Minggu, 31 Desember 2023.
Dikutip dari CNN, Selasa, 2 Januari 2024, ini adalah langkah yang sangat langka di Denmark. Seorang raja belum pernah turun takhta sejak 1146 ketika Raja Eric III menyerahkan mahkotanya untuk bergabung dengan sebuah biara, menurut Royal House.
Putra sulung Margrethe II, Pangeran Frederik, akan menjadi Raja. Sementara istrinya, Putri Mary, akan menjadi orang Australia pertama yang menjadi Ratu, sebuah kabar yang menyenangkan para pendukungnya di kampung halaman.
Bagi banyak pengagum Putri Mary di Australia, ini adalah akhir yang manis untuk kisah cinta yang terkenal dimulai di sebuah pub Sydney yang gaduh sekitar Olimpiade pada 2000. Ceritanya, keduanya bertatapan di Slip Inn.
Ini dianggap sebagai tempat yang tidak mungkin untuk menemukan bangsawan Denmark, apalagi asal-usul pertemuan pasangan yang kemudian menjadi Raja dan Ratu Denmark di masa depan. Jutaan orang menyaksikan pasangan ini menikah pada 2004.
Dua dekade kemudian, kenaikan takhta mereka diperkirakan akan memikat penonton di seluruh dunia, mulai dari Kopenhagen hingga ibu kota Tasmania, Hobart, tempat Putri Mary dilahirkan. Perdana Menteri Tasmania Jeremy Rockliff mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin, 1 Januari 2024 bahwa negara bagian tersebut "sangat bangga dengan Putri Mahkota Mary."
Advertisement