Kronologi Pesawat Lion Air Sempat Gagal Mendarat di Aceh Imbas Cuaca Buruk

Penerbangan pesawat Lion Air rute Medan, Sumatera Utara tujuan Banda Aceh, Aceh akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, setelah melakukan return to base (RTB) ke Bandara Kualanamu pada penerbangan pertama akibat cuaca buruk.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Jan 2024, 09:00 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air. Penerbangan pesawat Lion Air rute Medan, Sumatera Utara tujuan Banda Aceh, Aceh akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, setelah melakukan return to base (RTB) ke Bandara Kualanamu pada penerbangan pertama akibat cuaca buruk.

Liputan6.com, Jakarta Penerbangan pesawat Lion Air rute Medan, Sumatera Utara tujuan Banda Aceh, Aceh akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar, setelah melakukan return to base (RTB) ke Bandara Kualanamu pada penerbangan pertama akibat cuaca buruk.

 

"(Pesawat, Red) sudah (mendarat, Red), sudah juga kembali ke KNO (Bandara Internasional Kualanamu)," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Darmadi, di Aceh Besar, Aceh, dikutip dari Antara, Senin (8/1/2024).

Ia menjelaskan pesawat Lion Air JT 306 tersebut mendarat dengan mulus di Bandara SIM Aceh Besar pada Minggu (7/1) sekitar pukul 17.26 WIB. Kondisi cuaca di kawasan bandara tersebut saat pendaratan (landing) juga cukup baik.

"Landing (pukul, Red) 17.26 WIB, (kondisi, Red) cuaca berawan," kata Darmadi.

Sebelumnya, diberitakan pesawat Lion Air rute Medan-Banda Aceh itu terpaksa kembali ke Bandara Internasional Kualanamu, setelah batal melakukan pendaratan di Bandara SIM Aceh Besar akibat kondisi cuaca buruk.

Pada penerbangan pertama, pesawat Lion Air JT 306 tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Kualanamu sekitar pukul 12.30 WIB, dan harusnya dijadwalkan mendarat di Bandara SIM Aceh Besar pukul 13.45 WIB.

Sempat 2 Kali Coba Mendarat

Darmadi menjelaskan pesawat Lion Air JT 306 sudah dua kali melakukan percobaan pendaratan, namun karena kondisi angin silang (crosswind), maka maskapai Lion Air memutuskan pesawat untuk kembali RTB.

"Karena kondisi angin, istilahnya crosswind atau angin silang, cukup kencang, sekitar 12 knot. Maka setelah dua kali melakukan percobaan pendaratan, Lion memutuskan tidak mendarat dan kembali ke Kualanamu," katanya pula.

Saat itu, menurut dia, untuk kondisi cuaca di Bandara SIM Aceh Besar hanya mendung dan angin kencang. Sedangkan untuk jarak pandang (visibility) masih cukup baik yakni 10 kilometer. "Untuk (maskapai) yang lain bisa mendarat. Citilink dan Garuda Indonesia berhasil mendarat. Memang untuk Lion, SOP-nya sepertinya beda dengan maskapai yang lain," ujarnya lagi.


Gunung Marapi Meletus, Penerbangan Lion Air di Bandara Minangkabau Masih Normal

Pesawat Lion Air boeing 737-800 (Roslan RAHMAN/AFP)

Penerbangan Lion Group pada hari Senin (04/12) masih berjalan normal untuk rute dari dan menuju Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat. Seperti diketahui, Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat meletus pada Minggu, 3 Desember 2023.

Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, rute Lion Air yang dari dan menuju Bandara Minangkabau adalah Kualanamu, Batam, Jakarta Soekarno-Hatta, Jakarta Halim Perdanakusuma , Kuala Lumpur dan Jeddah.

Menurut Danang, Lion Group telah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan sipil Indonesia, pengelola lalu lintas udara (AirNav Indonesia), pengelola bandar udara (Angkasa Pura II), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta pihak terkait bahwa operasional penerbangan di Bandar Udara Internasional Minangkabau tidak terdampak oleh erupsi Gunung Marapi.

"Lion Group terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan pembaruan terkini seiring berjalannya waktu (situasi terbaru)," jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023).

Operasional penerbangan Lion Group akan terus mengikuti petunjuk resmi dari otoritas penerbangan sipil. Keselamatan dan keamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama (safety first).

Lion Group akan memberikan pembaruan lebih lanjut sejalan dengan perkembangan situasi.

 


Gunung Marapi Meletus Hebat Tiba-Tiba, Begini Analisa PVMBG Badan Geologi

Hingga Senin kemarin, Tim SAR gabungan masih berupaya mencari keberadaan 12 pendaki lainnya yang hilang. Kantor SAR Kota Padang menyebut pencarian terhadap 12 pendaki tersebut akan kembali dilanjutkan pada Selasa ini. (AP Photo/Ardhy Fernando)

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan saat ini Gunung Marapi di Sumatera Barat masih berada pada Status level II atau Waspada.

Hal itu dikatakan oleh Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, usai Gunung Marapi erupsi (meletus) dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3 ribu meter di atas puncak atau setara 5.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) pukul 14.54 WIB.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur," ujar Hendra, Bandung, Minggu, 3 Desember 2023.

Hendra mengatakan letusan tersebut ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 4 menit 41 detik.

Adanya letusan ini, Hendra menerangkan PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, telah menerbit rekomendasi masyarakat disekitar dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius 3 Kilometer dari kawah atau puncak.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan," kata Hendra.

Hendra mengimbau agar masyarakat setempat mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya