Viral Oplas Warna Bola Mata dari Cokelat Jadi Biru Terang, Hati-Hati Nyaris Buta

Prosedur oplas warna bola mata itu beredar viral di media sosial. Walau terlihat cantik, mengubah warna bola mata itu membahayakan diri sendiri.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 08 Jan 2024, 10:08 WIB
Ilustrasi eye palette yang digunakan sesuai dengan warna mata. (Foto: Unsplash/Apostolos Vamvouras)

Liputan6.com, Jakarta - Ada-ada saja cara orang mengubah penampilan fisiknya. Salah satu yang banyak diminati adalah menjalani operasi plastik alias oplas. Dalam kisah yang jadi viral, sebuah perusahaan gencar mempromosikan prosedur oplas warna bola mata baru-baru ini.

Proses perubahan yang dikenal sebagai keratopigmentation itu menggunakan laser untuk membuat terowongan dalam kornea buatan. Tujuannya agar bisa menambahkan pigmen.

Layanan itu salah satunya disediakan New Color, perusahaan Prancis yang mengaku ahli dalam keratopigmentation. Mereka membagian cuplikan video seorang pasien yang mengubah warna bola matanya yang cokelat jadi biru terang dan ditonton lebih dari 16 juta kali di TikTok.

Sebagian besar penonton terkesima dengan operasi tersebut, menyamakan penampilan setelahnya dengan tampilan yang dapat dicapai dengan mudah menggunakan lensa kontak berwarna. Yang lain justru menganggap warna iris mata baru wanita itu sebagai sesuatu yang 'mengerikan.'

"Mengapa ada orang yang menginginkan mata biru?" salah seorang warganet bertanya, dikutip dari NY Post, Senin (8/1/2024). "Saya mempunyai mata biru dan saya bahkan tidak bisa melihat saat matahari terbit! Anak-anak saya semuanya bermata coklat dan mereka bisa melihat semuanya."

"KENAPA???" ucap lain ngeri. "Saya penasaran bagaimana hal itu mempengaruhi mata seiring berjalannya waktu," tulis warganet berbeda.

Faktanya, operasi itu memang membahayakan. Seorang model bernama Nadinne Bruna pernah menjalani prosedur itu di Kolombia, dan kini hanya bisa gigit jari.


Tidak Direkomendasikan FDA

Bola mata biru. (dok. Luca Iaconelli/Unsplash)

Bruna hendak mengubah warna bola mata kecokelatannya jadi abu-abu terang. Ia lalu menjalani prosedur operasi plastik. Alih-alih menggunakan pigmen, mata Bruna dipasangi implan silikon.

Sejak itu, ia kehilangan 80 persen penglihatan di mata kanannya dan 50 persen di mata kirinya. "Sebelum operasi ini, kedua mataku benar-benar sehat. Mereka dalam kondisi sangat baik. Aku sangat naif," ujarnya dalam wawancara tahun 2018 pada Healthline.

Colin McCannel, seorang profesor oftalmologi klinis di Universitas California, Los Angeles, mengatakan bahwa melakukan operasi mata yang tidak perlu adalah ide yang buruk karena risiko komplikasi. Komplikasi keratopigmentasi, yang tidak disetujui Food and Drug Administration AS (FDA), termasuk kehilangan penglihatan, kebutaan, glaukoma dan uveitis, atau peradangan mata.

"Salah satu masalah utamanya adalah kita tidak cukup mengetahui mengenai prosedur ini untuk mengetahui apakah prosedur ini akan menyebabkan masalah seperti glaukoma atau tidak," dr. Ivan Schwab, juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology, mengatakan pada Vision Center.


Nekat Tato Bola Mata

Doc: Tiktok.com

Selain keratopigmentasi, ada lagi cara berbahaya yang berpotensi menimbulkan kebutaan, yakni menato bola mata seperti yang dilakukan seorang ibu lima anak. Mengutip NY Post, 9 Desember 2022, Anaya Peterson, seorang mahasiswa hukum, menato bola matanya dengan warna biru cerah dan jadi buta selama tiga minggu setelahnya.   

"Saya hanya akan membuat satu (tato mata) pada awalnya, karena saya pikir jika saya jadi buta, setidaknya saya memiliki mata yang lain. Saya seharusnya bertahan dengan itu," kata Peterson pada Kennedy News.

"Putri saya memberi tahu bahwa saya tidak boleh melakukan itu (tato). Ia pun bertanya, 'Bagaimana jika sampai menjadi buta?' Dia sama sekali tidak setuju."

Sekarang, Peterson berharap mendengarkan nasihat bijak anaknya yang berusia 7 tahun. Wanita Belfast, Irlandia Utara yang dirawat di rumah sakit karena modifikasi bola mata setelah reaksi potensial terhadap tinta itu sekarang mengklaim berisiko terkena katarak.

Peterson selalu akan mengalami masalah dengan matanya, karena ia tidak bisa menghilangkan tinta tato di matanya. "Dari kejauhan, saya tidak bisa melihat ciri-ciri wajah," katanya. "Jika bola mata saya tidak ditato, saya tidak akan mengalami masalah ini. Bahkan hari ini saya bangun dengan lebih banyak floaters (bayangan bintik-bintik) di mata saya, dan itu berbahaya."


Cara Merawat Mata

Pemeriksaan mata di dokter untuk memastikan ada tidaknya retinoblastoma. (Foto: Unsplash/CDC)

Mata adalah salah satu indra terpenting dalam beraktivitas sehari-hari. Maka itu, mata perlu dirawat dengan baik. Dilansir dari mayoclinic.org, ada beberapa kiat rumahan yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan mata, khususnya risiko glaukoma.

"Makanlah makanan yang sehat. Makan makanan yang sehat dapat membantu Anda menjaga kesehatan mata. Beberapa vitamin dan nutrisi penting untuk kesehatan mata antara lain seng, tembaga, selenium, vitamin C, E, dan antioksidan," tulis Mayo Clinic.

Kiat lainnya adalah membatasi konsumsi kafein yang dapat meningkatkan tekanan pada mata. Olahraga teratur dengan jenis olahraga yang cocok dan tidak terlalu berat juga dapat membantu mengurangi risiko glaukoma.

Minum air putih yang cukup setiap harinya. Minum perlahan dan jangan tergesa-gesa karena cairan yang masuk terlalu banyak di waktu bersamaan dapat meningkatkan tekanan pada mata walau hanya sementara.

Usahakan tidur dalam posisi yang tepat, yaitu posisi kepala lebih tinggi daripada kaki. Menggunakan bantal yang membuat kepala sedikit terangkat sekitar 20 derajat telah terbukti mengurangi tekanan cairan mata saat tidur.

Infografis 6 Tren Makeup yang Diprediksi Bakal Hits di 2024 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya